- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cedera pada Otak Picu Perilaku Kriminal
TS
prophetlove
Cedera pada Otak Picu Perilaku Kriminal
Quote:
TOLONG BANTU RATE5
Quote:
Terima Kasih ke pada momod, mimin, dan semua kaskuser yang telah membantu coment dan rate5 sehingga HT tgl 26/10/2012
Spoiler for ht tgl 26-2-2012:
Quote:
Cedera pada Otak Picu Perilaku Kriminal
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Lindungilah kepala anak dari cedera karena trauma di bagian kepala bisa mengubah sinyal di otak yang memicu perilaku kriminal.
Survei yang dilakukan terhadap 200 narapidana di Inggris menemukan sekitar 60 persen narapidana pernah mengalami cedera di kepala.
Hasil penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Exeter menunjukkan, cedera kepala bisa menyebabkan rusaknya bagian otak yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan dan mengontrol dorongan.
Dalam laporan terbaru, Profesor Huw Williams menyebut cedera pada otak tersebut sebagai epidemi sunyi (silent epidemic).
Cedera pada kepala paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja akibat terjatuh, cedera saat olahraga, atau kecelakaan di jalan. Trauma pada otak itu bisa menyebabkan kehilangan memori.
"Otak yang masih muda dan masih berkembang lebih rentan sehingga sering menjadi bagian pertama yang cedera. Efeknya bisa serius seperti gangguan konsentrasi, perhatian, serta mengatur mood dan perilaku," kata Williams.
Ia mengatakan, cedera pada otak jarang dipertimbangkan oleh pengadilan saat menetapkan perlunya rehabilitasi bagi pelanggar hukum.
Seseorang dengan gangguan perkembangan saraf atau cedera otak mungkin memahami benar dan salah, tetapi tidak tahu konsekuensi dari tindakan mereka.
Survei yang dilakukan terhadap 200 narapidana di Inggris menemukan sekitar 60 persen narapidana pernah mengalami cedera di kepala.
Hasil penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Exeter menunjukkan, cedera kepala bisa menyebabkan rusaknya bagian otak yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan dan mengontrol dorongan.
Dalam laporan terbaru, Profesor Huw Williams menyebut cedera pada otak tersebut sebagai epidemi sunyi (silent epidemic).
Cedera pada kepala paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja akibat terjatuh, cedera saat olahraga, atau kecelakaan di jalan. Trauma pada otak itu bisa menyebabkan kehilangan memori.
"Otak yang masih muda dan masih berkembang lebih rentan sehingga sering menjadi bagian pertama yang cedera. Efeknya bisa serius seperti gangguan konsentrasi, perhatian, serta mengatur mood dan perilaku," kata Williams.
Ia mengatakan, cedera pada otak jarang dipertimbangkan oleh pengadilan saat menetapkan perlunya rehabilitasi bagi pelanggar hukum.
Seseorang dengan gangguan perkembangan saraf atau cedera otak mungkin memahami benar dan salah, tetapi tidak tahu konsekuensi dari tindakan mereka.
Quote:
Spoiler for Cedera Otak Beresiko Stroke:
Cedera pada bagian kepala, khususnya otak sebaiknya diwaspadai karena meningkatkan risiko terjadinya stroke hingga 10 kali lipat. Bahkan cedera yang ringan pun tidak bisa dianggap enteng.
Cedera pada bagian otak bisa menyebabkan berbagai komplikasi, seperti retak atau robekan arteri, cedera jantung atau gangguan penyumbatan darah yang akan meningkatkan risiko stroke.
"Cedera trauma pada otak sebelumnya tidak termasuk dalam faktor risiko stroke. Walau mekanismenya belum jelas, tetapi kaitan antara dua hal itu layak untuk diteliti," kata Dr.Ralp Sacco, presiden American Heart Association.
Menurut data Center for Disease Control and Prevention, setiap tahunnya di Amerika terdapat 53 pasien cedera otak. Karena kerusakan yang timbul akibat cedera tersebut sering tidak tampak maka para ahli menyebut cedera itu sebagai silent epidemic (epidemik diam-diam).
Dalam penelitian yang dilakukan Herng-Ching Lin, profesor dari Taipei Medical University, tim peneliti mengumpulkan data 23.1999 oran gyang menderita cedera otak antara tahun 2001 dan 2003. Mereka membandingkan pasien ini dengan 69.597 pasien non trauma otak.
Dari kelompok pasien cedera otak, 2,91 persen menderita stroke tiga bulan pertama pasca cedera. Sementara pada pasien non cedera hanya 0,30 persen. Dengan kata lain risikonya meningkat hingga 10 persen.
Pasien cedera di bagian otak juga beresiko tinggi menderita retak tengkorak kepala. Mereka juga rentan menderita perdarahan di otak, menderita hipertensi, diabetes, penyakit jantung koroner, serta gagal jantung dibanding dengan nontraumatik pasien.
"Stroke adalah gangguan saraf yang paling serius. Hasil penelitian kami mengarahkan pada identifikasi stroke sebagai masalah tambahan setelah cedera di bagian otak," kata Lin.
Para ahli juga mengingatkan, trauma yang kecil pun bisa menyebabkan sobekan pembuluh arteri sehingga mengganggu sirkulasi darah ke bagian otak dan memicu stroke
Cedera pada bagian otak bisa menyebabkan berbagai komplikasi, seperti retak atau robekan arteri, cedera jantung atau gangguan penyumbatan darah yang akan meningkatkan risiko stroke.
"Cedera trauma pada otak sebelumnya tidak termasuk dalam faktor risiko stroke. Walau mekanismenya belum jelas, tetapi kaitan antara dua hal itu layak untuk diteliti," kata Dr.Ralp Sacco, presiden American Heart Association.
Menurut data Center for Disease Control and Prevention, setiap tahunnya di Amerika terdapat 53 pasien cedera otak. Karena kerusakan yang timbul akibat cedera tersebut sering tidak tampak maka para ahli menyebut cedera itu sebagai silent epidemic (epidemik diam-diam).
Dalam penelitian yang dilakukan Herng-Ching Lin, profesor dari Taipei Medical University, tim peneliti mengumpulkan data 23.1999 oran gyang menderita cedera otak antara tahun 2001 dan 2003. Mereka membandingkan pasien ini dengan 69.597 pasien non trauma otak.
Dari kelompok pasien cedera otak, 2,91 persen menderita stroke tiga bulan pertama pasca cedera. Sementara pada pasien non cedera hanya 0,30 persen. Dengan kata lain risikonya meningkat hingga 10 persen.
Pasien cedera di bagian otak juga beresiko tinggi menderita retak tengkorak kepala. Mereka juga rentan menderita perdarahan di otak, menderita hipertensi, diabetes, penyakit jantung koroner, serta gagal jantung dibanding dengan nontraumatik pasien.
"Stroke adalah gangguan saraf yang paling serius. Hasil penelitian kami mengarahkan pada identifikasi stroke sebagai masalah tambahan setelah cedera di bagian otak," kata Lin.
Para ahli juga mengingatkan, trauma yang kecil pun bisa menyebabkan sobekan pembuluh arteri sehingga mengganggu sirkulasi darah ke bagian otak dan memicu stroke
Quote:
Quote:
Quote:
SEMOGA BERMANFAAT
Diubah oleh prophetlove 26-10-2012 07:39
0
5.8K
Kutip
261
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan