Liputan6.com, Kuala Lumpur: Menjaga kebersihan memang baik untuk kesehatan. Tampaknya hal ini tertanam kuat di dalam pikiran seorang wanita di Malaysia bernama Julia Abdullah. Sampai-sampai ia terlalu sering mencuci tangan, mandi dan keramas.

Bayangkan saja, dalam sehari Julia mencuci tangannya 300 kali dan keramas 25 kali. Satu kali mandi, wanita berusia 40 tahun ini menghabiskan waktu lima jam. Luar biasa!

Seperti dimuat laman OddityCentral, Senin (15/10), apa yang dilakukan Julia setiap hari ini merupakan pengaruh dari kebiasaannya di pekerjaan sejak dua dekade lalu. Wanita yang bekerja sebagai teknisi laboratorium itu sering menangani sampel kultur urine dan tinja, serta sampel darah untuk tes HIV. Karena itu, dia harus kerap mencuci tangan agar tidak terkontaminasi dari zat kotor tersebut.

Mulai dari situlah, kewajibannya tersebut membuat Julia terbiasa sering mencuci tangan. Meski merasa terjangkit OCD (Obsessive Compulsive Disorder), wanita ini tidak mencari bantuan. "Aku pikir aku bisa hentikan kebiasaanku ini sendiri," kata Julia.

Namun sayang, kondisinya kian memburuk. Julia semakin sering membersihkan dirinya, termasuk mencuci tangan hingga ia dipecat karena gangguan kompulsif yang menyebabkan dirinya terus-menerus terlambat masuk bekerja. Di sisi lain, wanita ini membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Julia putus asa hingga nekat mengumpulkan sampah dari tetangganya dengan harapan mendapat barang yang dapat dijual. Dalam waktu singkat, sampah terkumpul memenuhi dua ruangan di flatnya. Penimbunan sampah ini membuat Julia dan ibunya terpaksa tidur di tangga karena tidak ada ventilasi atau cahaya alami di dalam flat.

"Terlalu banyak yang harus saya tanggung. Saya kesal sekali dan akhirnya bisa berhenti mandi selama tiga bulan," kata Julia.

Sejak itu, Julia berhasil berhenti dari kebiasaan mandinya. Tetapi, dia masih belum bisa sembuh dari gangguan obsesifnya untuk mencuci tangan. Dia pun menelepon organisasi Singapore Association for Mental Health (SAMH) untuk meminta bantuan.

"Saya menelepon hotline Singapore Association for Mental Health (SAMH) pada 2009. Saya hampir saja berada di titik bunuh diri," ucap Julia.

Julia sempat berhasil mendapatkan kembali hidup normalnya usai dirawat di SAMH. Namun kondisinya memburuk setahun kemudian, setelah dia melewatkan beberapa jadwal perawatan. Wanita ini kembali menghabiskan dua botol sampo dan 21 batang sabun per hari. Saking lelahnya, ia bahkan tidak memiliki waktu atau energi untuk melakukan hal lain.

Beruntung, konselor SAMH membawanya ke Institute of Mental Health selama 22 hari. Kini,Julia benar-benar telah pulih dari kebiasaannya itu. Dia mendapatkan kembali hidupnya.

Kisah perjuangannya ini Julia ceritakan dalam pameran fotografi Picture My World yang diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran penyakit mental, sebagai bagian dari kegiatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia.(ANS)

http://health.liputan6.com/read/4446...25-kali-sehari