Sepak terjang FPI itu ingatkan saya ttg kisah panjang novel “syeh siti jenar” yang menggambarkan kekerasan dari sekelompok orang yang ngaku islam.Dalam novel panjang “syek siti jenar” itu dikisahkan ada 2 kelompok penyebar agama islam. 1 kelompok yang dengan damai yang dikenal dengan wali songo.Sedangkan 1 kelompok lagi adalah dengan kekerasan dan peperangan yang menimbulkan korban jiwa khususnya ketika “mengislamkan” jawa selatan.Dikisahkan juga, akibat aksi satu kelompok yang “mengislamkan” jawa pedalaman/ selatan ini sebabkan masyarakat sana sampai sekarang trauma dengan “islam”.Kondisi Indonesia yang majemuk harusnya jadi pemahaman FPI untuk tidak memaksakan kehendak. Jika ada yang langgar hukum, FPI bisa lapor ke polisi.Sejarah FPI memang diwarnai kepentingan penguasa untuk dimanfaatkan hadang massa anti penguasa dengan minimalisir risiko konflik vertikal.FPI juga dimanfaatkan penguasa untuk “menindak ” suatu kegiatan usaha yang dinilai “abu2″ atau aparat sungkan bertindak tegas dengan bermacam alasan

Sikap FPI yg paling sibenci oleh masyarakat adalah :
1. Main hakim sendiri
2. Tebang pilih
3. Pendekatan kekerasan dan anarkisme
4. Arogan FPI juga dianggap kebal hukum dan selalu dibeking oleh aparat karena memang dilahirkan dari kepentingan aparat.

Yang lebih parah lagi adalah ambigu atau ambivalen dari sikap/tindakan FPI. Bayangkan saya, tidak jauh dari mabes FPI, luar biasa banyak kemaksiatan.Yang paling disayangkan lagi adalah, korban2 kekerasan dan anarkisme FPI umumnya rakyat kecil yang tak bisa melawan. Belum lagi pengguna jalan raya.Anggota FPI umumnya para pemuda pengangguran yang cari hidup di FPI dan ditanamkan fanatisme buta dan kompensasi luapkan kecemburuan sosial.Dulu saya selaku konsultan bisnis, pernah kumpul di setiabudi dengan pimpinan2 top FPI & FBR untuk manakan investasi dari taiwan. Ya ujung2nya duit.Saya juga pernah datang ke mabes FPI dan FBR dlm rangka “pengamanan” tsb. Bawa “oleh2″ natura dan uang tunai yang jumlahnya cukup besar.Orang seperti Munarman yg kini jadi salah satu pimpinan FPI sebenarnya orang idealis yg frustasi lihat lemahnya hukum di RI dan manfaatkan FPI.Munarman “salah langkah” ke FPI, tapi dia tetap manfaatkan FPI utk obsesi pribadi dia tegakan hukum sekaligus punya kekuasaan jadi hakim.Jika FPI serius berantas kemaksiatan, tentu FPI akan bakar habis pusat maksiat : kawasan Kota, tanah abang, grogol, tanjung priok, kepulauan ambon dll.Tapi mana pernah FPI berani sentuh kawasan “lampu merah” di jakarta. Mereka hanya obrak abrik sasaran tertentu, dengan tujuan tertentu dan pesanan.FPI juga dimanfaatkan untuk kepentingan politik dan bisnis oknum penguasa untuk konfrontasi dengan “lawan2 politik & bisnisnya”.Karena FPI lahir dari rahim penguasa, dibiaya & dilindungi penguasa, sikap arogansinya mencuat jika berhadapan dengan “lawanwnya”. Pasti diamankan.

Jadi, ekstrimnya kita bisa bilang FPI itu hanya “tool” atau jongos atau budak penguasa aja. Gak lebih dari itu. Dan merusak citra islam.Yang lebih parah lagi, adanya keterlibatan para orang2 keturunan yg mengaku2 habib atau keturuan nabi. Padahal mereka berasal dari yaman selatan,imigran2 Yaman selatan ini memanfaatkan “pemujaan” sebagian kecil umat islam terhadap segala sesuatu “berbau” arab. Akhirnya menipu umat yg bodoh.Mereka2 itulah (yamanis) yg “menikmati” pemujaan sebagaimana umat islam yg bodoh dengan seolah2 angkat derajatnya lbh tinggi dibanding muslim yg lain.Muslim yg terdidik dan cerdas tak akan ada satu pun yg percaya dgn habib2 FPI ini. Saya sendiri pernah mau ditipu oleh habib ini.Di Yaman selatan, asal para “habib2″ ini, hidupnya sangat berkesusahan. Perang, kelaparan dll, merantau ke Indonesia jd “warga terhormat”.Usaha Penipuan yg dilakukan habib itu kepada saya di hotel treva adalah menjual ramuan “ajaib”. Krna penasaran pengen tahu, saya ikuti aja.Lalu, saya dan tamu saya dari surabaya ikuti sang habib ke kamar hotelnya. Dia keluarkan ramuan minyak “sakti”. Lampu dimatikan. Minyak dioles,Minyak sakti di oleh ke tangan kanan dan kiri, lalu lampu dimatikan, dan tangan saya bercahaya hijau. Saya tertawa dlm hati. Tapi saya ikuti.Terus dia bilang minyak ini minyak nabi. Manfaatnya utk hindarkan bahaya/malapetaka. Dia minta sya beli. Harganya tergantung besar botolnya.Botol kecil yg temurah dia jual 4.5 juta & yg besar seharga 11 juta. Saya tertawa kecil. anak fisika/bilogi SMA klas II bisa buat seperti itu.FPI cikal bakalnya adalah Pam Swakarsa bentukan wiranto yg ketika itu pangab untuk hadang demo mahasiswa yg nuntut reformasi.Ketika Pamswakarsa selesai tugasnya, wiranto dan nugro djajusman yg saat itu kapolda metro robah nama jadi FPI dengan islam sebagai basis organisasi.Kenapa pakai islam dan habib2? Ini untuk memudahkan rekrut massa yang murah, loyal, fanatif dan militan yang dapat setiap saat digerakan majikannya.Fanatisme islam yang ditanamkan pada massa FPI hanya bersifat emosional. Bukan substansial. Mau bukti, datang aja ke mabes FPI di petamburan.Ketika azan berkumandang, yang shalat disana paling hanya 1-2 orang,sisanya ya lanjutkan nongkrong dan ngobrol. Islam di FPI hanya kosmetik.Hubungan mutualisme antara FPI dan pemerintah inilah yg buat pemerintah enggan bubarkan FPI. Karena FPI cepat kumpulkan massa jk dibutuhkan.