Mereka menyebutnya “Denial Marketing”. Di mana tema yang diusung JK Rowlingterus digembor-gemborkan hingga D-Day penerbitan buku tersebut. The Casual Vacancy, sebuah novel mengenai pemilihan dewan paroki di sebuah kota kecil di West Country, mengalami perlakuan yang sangat berbeda dengan Harry Potter, buku JK Rowling sebelumnya, yang isinya terus disembunyikan dan membuat orang penasaran.

Ada beberapa hal yang menarik, di mana karakter remaja di buku ini melakukan hal-hal yang tak akan pernah terpikir oleh seorang Harry Potter : memakai narkoba, menyumpahi orang, menyiksa diri sendiri, berhubungan seks dengan liar, dan bernyanyi bersama Rihanna. Buku ini dipenuhi kata-kata makian seperti ‘shit’, beserta frase yang begitu berkesan : ‘Vagina yang Tak Terjaga Secara Ajaib.’ Kata-kata ini sempat terungkap sebelum terbitnya buku dan menjadi lelucon di Twitter.

Secara umum, The Casual Vacancy adalah sebuah novel dengan bahasa yang kuat, tradisional, dan tidak banyak kejutan. Mengambil latar belakang sebuah kota kecil bernama Pagford, dengan tokoh yang cukup banyak. Satu-satunya kesamaan buku ini dengan Harry Potter adalah mayoritas penduduk yang tidak simpatik dan berpikiran sempit. Para penduduk Pagford adalah versi lain dari keluarga Dursley yang memaksa Harry Potter untuk tinggal di kolong tangga.

Di balik wajahnya yang begitu ramah pada para pendatang, Pagford adalah sebuah rumah bagi antagonisme yang bergejolak, keangkuhan yang merajalela, dan rasisme yang diselimuti kekerasan seksual.
Barry Fairbrother, jatuh dan mati di sebuah tempat parkir mobil sebuah klub golf. Barry adalah seorang yang sangat murah hati, telah menjadi musuh utama dalam pemindahan kawasan perumahan The Fields. Kematiannya menimbulkan kekosongan (Casual Vacancy) di dewan paroki. Howard Mollison, yang mewakili kelompok kegelapan, berusaha terjun ke tengah-tengahnya.

Dalam The Casual Vacancy, JK Rowling seperti bernostalgia dengan kenangan buruk masa kecilnya di West Country. Buku ini mempunyai pesan moral untuk bertanggung jawab terhadap sesama. Ada plot besar yang disusun dengan efisien.

The Casual Vacancy bukan sebuah mahakarya, tapi ia tidak buruk juga. Penggemar Harry Potter mungkin akan sedikit terganggu karena kehilangan kehangatan dan pesona Harry. Namun buku ini adalah buku yang cerdas, anggun, dan lucu. Bahkan tanpa embel-embel nama besar JK Rowling pun, buku ini tetap akan laris.