Jakarta – Irjen Djoko Susilo sedikit bernapas lega. Dia lolos dari ‘Jumat keramat’ usai menjalani pemeriksaan selama 8 jam di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Jumat (5/10).

Jumat keramat adalah sebutan yang kerap hadir setiap KPK memeriksa saksi atau tersangka korupsi di hari Jumat. Sebutan ini muncul karena para saksi atau tersangka yang menjalani pemeriksaan di hari Jumat biasanya akan ditahan oleh KPK. Inilah yang memicu munculnya istilah ‘Jumat keramat ‘itu

Namun Djoko berhasil lolos dari mitos ini. Mantan Kakorlantas Mabes Polri yang menjadi tersangka kasus korupsi simulator SIM ini tidak ditahan usai melewati 8 jam pemeriksaan sejak pagi. Sore hari sekitar pukul 17.40 WIB, dia melenggang keluar dari gedung KPK ditemani tiga kuasa hukumnya yaitu Juniver Girsang, Tommy Sihotang, dan Hotma Sitompoel.

Djoko menyebut dirinya sudah menjalani kewajibannya memenuhi panggilan pemeriksaan. Dia mengaku sudah menjelaskan semuanya terkait kasus yang menyeretnya kepada penyidik KPK. Soal pemeriksaan berikutnya, dia enggan berkomentar termasuk ketika ditanya kesiapannya apabila KPK memutuskan untuk menahan dirinya.

Djoko terseret kasus pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri tahun 2010. Kerugian negara dalam proyek pengadaan simulator roda dua dan roda empat itu mencapai Rp 100 miliar. Dia juga diduga menerima suap Rp 198,6 miliar dari pemenang tender.

Pada panggilan pertama, Djoko menolak hadir karena mempersoalkan kewenangan KPK menangani kasus ini. Kuasa hukumnya berargumen kasus ini sudah ditangani oleh Mabes Polri sehingga KPK tidak bisa menangani kasus yang sama.

Ketua KPK Abraham Samad, Kamis kemarin (4/10) sempat berujar dirinya tidak akan takut menghadapi koruptor meski yang dihadapinya adalah seorang jenderal. Terkait pemeriksaan Djoko, Samad mengatakan jika Djoko memang perlu ditahan maka KPK tidak akan menunda-nunda penahanan itu.

sumber: http://suarapublik.co.id/web/2012/10...jumat-keramat/