- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
AS Desak Negara Teluk Percepat Pembangunan Perisai Misil


TS
ekoaje
AS Desak Negara Teluk Percepat Pembangunan Perisai Misil
ABU DHABI - Amerika Serikat (AS) mulai mendesak negara-negara Arab Teluk untuk mempercepat pembangunan sistem pertahanan misil, guna mewaspadai ancaman misil balistik Iran. Pentagon juga sudah mengizinkan penjualan misil, bom, dan radar ke negara-negara penghasil minyak itu.

Belakangan ini, Israel dan Arab Saudi tampaknya mulai memiliki ancaman bersama yaitu, Iran. Kerajaan Arab Saudi juga akan memperbaharui sistem radarnya untuk mewaspadai adanya ancaman misil.
Menteri Pertahanan AS Leon Paneta, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, serta para pejabat tinggi AS lainnya sudah membicarakan hal ini bersama enam negara Dewan kerja Sama Teluk (GCC) di sela Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Panetta menyoroti pentingnya perlindungan wilayah itu dengan sistem anti-misil.
"Adalah tugas AS untuk mendesak negara-negara GCC membangun arsitektur pertahanan misil, karena hal ini akan digunakan untuk melindungi wilayah," ujar salah satu pejabat AS, seperti dikutip UPI, Jumat (5/10/2012).
AS juga sudah membuat kontrak pembangunan sistem pertahanan misil itu dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Oman dan Bahrain. Namun AS tidak menjelaskan lebih lanjut terkait detil kontrak itu.
Penarikan pasukan AS dari Irak dan tumbangnya rezim pro-AS di Mesir (Husni Mubarak) tampaknya membuat AS makin khawatir akan situasi keamanan di Timur Tengah. Oleh karena itulah, Negeri Paman Sam mendesak agar negeri-negeri penghasil minyak itu memperkuat pertahanannya.
Pembangunan perisai misil itu juga melibatkan sejumlah perusahaan militer dari AS seperti halnya Boeing, Raytheon, Northrop Grumman dan lainnya. Dana yang mereka habiskan juga mencapai miliaran dolar AS.
Source: http://international.okezone.com/rea...-perisai-misil
________________________________________________________________
Sejahat itukah iran
Ngapain juga us masih bercokol di tim-teng 

kalo gak ada minyak di tim-teng, pasti us gak bakal ada di sana

Belakangan ini, Israel dan Arab Saudi tampaknya mulai memiliki ancaman bersama yaitu, Iran. Kerajaan Arab Saudi juga akan memperbaharui sistem radarnya untuk mewaspadai adanya ancaman misil.
Menteri Pertahanan AS Leon Paneta, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, serta para pejabat tinggi AS lainnya sudah membicarakan hal ini bersama enam negara Dewan kerja Sama Teluk (GCC) di sela Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Panetta menyoroti pentingnya perlindungan wilayah itu dengan sistem anti-misil.
"Adalah tugas AS untuk mendesak negara-negara GCC membangun arsitektur pertahanan misil, karena hal ini akan digunakan untuk melindungi wilayah," ujar salah satu pejabat AS, seperti dikutip UPI, Jumat (5/10/2012).
AS juga sudah membuat kontrak pembangunan sistem pertahanan misil itu dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Oman dan Bahrain. Namun AS tidak menjelaskan lebih lanjut terkait detil kontrak itu.
Penarikan pasukan AS dari Irak dan tumbangnya rezim pro-AS di Mesir (Husni Mubarak) tampaknya membuat AS makin khawatir akan situasi keamanan di Timur Tengah. Oleh karena itulah, Negeri Paman Sam mendesak agar negeri-negeri penghasil minyak itu memperkuat pertahanannya.
Pembangunan perisai misil itu juga melibatkan sejumlah perusahaan militer dari AS seperti halnya Boeing, Raytheon, Northrop Grumman dan lainnya. Dana yang mereka habiskan juga mencapai miliaran dolar AS.
Source: http://international.okezone.com/rea...-perisai-misil
________________________________________________________________
Sejahat itukah iran



kalo gak ada minyak di tim-teng, pasti us gak bakal ada di sana

0
1.3K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan