- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Alamak, Penderita HIV/AIDS di Medan Capai 3.175 Orang, Terus Meningkat !!!


TS
Tib0
Alamak, Penderita HIV/AIDS di Medan Capai 3.175 Orang, Terus Meningkat !!!
Quote:
MEDAN - Pemkot Medan mencatat sejak Januari 2006 hingga Mei 2012, jumlah penderita HIV/AIDS di Medan mencapai 3.175 orang. Tingginya temuan angka pengidap HIV/AIDS ini pun kian mengkhawatirkan, karena disertai oleh tingkat kematian dengan laju transmisi yang cukup tinggi di kalangan usia produktif.
Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengatakan, tingginya angka penderita HIV/AIDS menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat untuk dapat menghindari perilaku-perilaku yang dapat mempercepat laju pertumbuhan angka penderita. Apalagi angka yang muncul ini hanyalah sebagian kecil dari angka pengidap HIV/AIDS yang belum terdeteksi.
Angka kematian usia produktif karena menderita HIV/AIDS juga cukup tinggi, lebih dari 10 persen. Kita pun tengah bersiap untuk mengantisipasi ledakan jumlah pengidap HIV/AIDS dengan penanganan dari hulu hingga ke hilirnya," kata Rahudman di Medan, Sumatera Utara, Senin (24/9/2012).
Dari sisi hulu, menurut Rahudman, pemerintah akan memperkuat sosialisasi pencegahan HIV/AIDS ke lembaga-lembaga pendidikan, sebagai upaya memutus regenerasi penularan HIV/AIDS sejak dini. Di samping itu, pemerintah juga akan menekan pertumbuhan HIV/AIDS yang disebabkan oleh perilaku penyakit masyarakat.
Kita akan kembali menggiatkan sosialisasi HIV/AIDS di sekolah-sekolah. Mungkin bukan berupa kurikulum, tapi bisa melalui kegiatan muatan lokal atau ekstrakulikuler di sekolah. Lewat SKPD yang lain, kita juga akan gencar melakukan penertiban terhadap pekerja seks komersial. Koordinasi dengan Kepolisian untuk antisipasi penderita dari kalangan pemakai narkoba suntik juga terus kita lakukan, tukasnya
Sementara di sisi hilir, peran Puskesmas akan pula direvitalisasi dengan dijadikan sebagai layanan primer bagi penderita HIV/AIDS. Sehingga nantinya tenaga kesehatan yang ada di puskesmas dapat melayani pasien penderita HIV/AIDS secara lebih baik.
Kalau puskemas dapat secara baik melayani pasien HIV/AIDS, badan penyelenggara layanan kesehatan lain di tingkat lebih tinggi pun secara otomatis akan meningkatkan layanannya. Kita merevitalisasi peran puskesmas dengan memberikan pelatihan kepada para tenaga medis, juga karena ingin melepaskan stigma dan diskriminasi di kalangan tenaga medis dalam melayani orang dengan HIV/AIDS, pungkasnya
(ris)
Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengatakan, tingginya angka penderita HIV/AIDS menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat untuk dapat menghindari perilaku-perilaku yang dapat mempercepat laju pertumbuhan angka penderita. Apalagi angka yang muncul ini hanyalah sebagian kecil dari angka pengidap HIV/AIDS yang belum terdeteksi.
Angka kematian usia produktif karena menderita HIV/AIDS juga cukup tinggi, lebih dari 10 persen. Kita pun tengah bersiap untuk mengantisipasi ledakan jumlah pengidap HIV/AIDS dengan penanganan dari hulu hingga ke hilirnya," kata Rahudman di Medan, Sumatera Utara, Senin (24/9/2012).
Dari sisi hulu, menurut Rahudman, pemerintah akan memperkuat sosialisasi pencegahan HIV/AIDS ke lembaga-lembaga pendidikan, sebagai upaya memutus regenerasi penularan HIV/AIDS sejak dini. Di samping itu, pemerintah juga akan menekan pertumbuhan HIV/AIDS yang disebabkan oleh perilaku penyakit masyarakat.
Kita akan kembali menggiatkan sosialisasi HIV/AIDS di sekolah-sekolah. Mungkin bukan berupa kurikulum, tapi bisa melalui kegiatan muatan lokal atau ekstrakulikuler di sekolah. Lewat SKPD yang lain, kita juga akan gencar melakukan penertiban terhadap pekerja seks komersial. Koordinasi dengan Kepolisian untuk antisipasi penderita dari kalangan pemakai narkoba suntik juga terus kita lakukan, tukasnya
Sementara di sisi hilir, peran Puskesmas akan pula direvitalisasi dengan dijadikan sebagai layanan primer bagi penderita HIV/AIDS. Sehingga nantinya tenaga kesehatan yang ada di puskesmas dapat melayani pasien penderita HIV/AIDS secara lebih baik.
Kalau puskemas dapat secara baik melayani pasien HIV/AIDS, badan penyelenggara layanan kesehatan lain di tingkat lebih tinggi pun secara otomatis akan meningkatkan layanannya. Kita merevitalisasi peran puskesmas dengan memberikan pelatihan kepada para tenaga medis, juga karena ingin melepaskan stigma dan diskriminasi di kalangan tenaga medis dalam melayani orang dengan HIV/AIDS, pungkasnya
(ris)
Quote:
PENDERITA HIV-AIDS: Di Medan, cenderung meningkat
MEDAN: Penderita Human Immune Virus Infection/Acquired Immune Deficiency Syndrome atau HIV/AIDS di Kota Medan dari tahun ke tahun cenderung meningkat, termasuk di kalangan ibu rumah tangga dan bayi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan, peningkatan penderita HIV/AIDS di Kota Medan terlihat dari Januari 2006 hingga Mei 2012, jumlah penderita HIV/AIDS telah mencapai 3.175 orang.
"Melihat kondisi seperti ini terus meningkatnya penderita HIV/AIDS, tentunya sangat memprihatinkan. Apalagi ibu rumah tangga dan bayi juga termasuk yang terinfeksi HIV/AIDS," jelas Rahudman Harahap, Walikota Medan, Selasa (25/9).
Dalam pidatonya yang dibacakan Asisten Administrasi Kemasyarakatan Darussalam Pohan pada sebuah acara pelatihan penanganan HIV/AIDS itu, dia mengatakan tingkat angka kesakitan dan kematian diakibatkan infeksi HIV/AIDS masih cukup tinggi dan laju transmisi terus naik.
Kondisi itu, jelasnya, membutuhkan langkah-langkah strategis untuk penanggulangan infeksi HIV/AIDS, termasuk dengan melibatkan Puskesmas sebagai sarana layanan kesehatan primer untuk penyakit HIV/AIDS.
Puskesmas adalah lini terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat karena peran Puskesmas dianggap sangat efektif dan penting dalam menanggulangi penyebaran HIV/AIDS, khususnya di Kota Medan, papar Rahudman.
Melalui Pelatihan Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Terkait HIV/AIDS Puskesmas se-Kota Medan 2012, papar Rahudman, Pemko Medan akan memperkuat peran Puskesman menanggulangi infeksi HIV/AIDS.
"Untuk itulah kepada tenaga medis di Puskesmas diberikan pelatihan tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Dengan pelatihan ini juga diharapkan dapat menghapus stigma dan diskriminasi di kalangan tenaga medis melayani pasien, paparnya.
Ahmad Raja Nasution, Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemko Medan, menambahkan kegiatan pelatihan digelar untuk meningkatkan kemampuan tenaga terlatih di Puskesmas berpartisipasi aktif dalam penanggulangan HIV/AIDS. (k14/msb)
MEDAN: Penderita Human Immune Virus Infection/Acquired Immune Deficiency Syndrome atau HIV/AIDS di Kota Medan dari tahun ke tahun cenderung meningkat, termasuk di kalangan ibu rumah tangga dan bayi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan, peningkatan penderita HIV/AIDS di Kota Medan terlihat dari Januari 2006 hingga Mei 2012, jumlah penderita HIV/AIDS telah mencapai 3.175 orang.
"Melihat kondisi seperti ini terus meningkatnya penderita HIV/AIDS, tentunya sangat memprihatinkan. Apalagi ibu rumah tangga dan bayi juga termasuk yang terinfeksi HIV/AIDS," jelas Rahudman Harahap, Walikota Medan, Selasa (25/9).
Dalam pidatonya yang dibacakan Asisten Administrasi Kemasyarakatan Darussalam Pohan pada sebuah acara pelatihan penanganan HIV/AIDS itu, dia mengatakan tingkat angka kesakitan dan kematian diakibatkan infeksi HIV/AIDS masih cukup tinggi dan laju transmisi terus naik.
Kondisi itu, jelasnya, membutuhkan langkah-langkah strategis untuk penanggulangan infeksi HIV/AIDS, termasuk dengan melibatkan Puskesmas sebagai sarana layanan kesehatan primer untuk penyakit HIV/AIDS.
Puskesmas adalah lini terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat karena peran Puskesmas dianggap sangat efektif dan penting dalam menanggulangi penyebaran HIV/AIDS, khususnya di Kota Medan, papar Rahudman.
Melalui Pelatihan Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Terkait HIV/AIDS Puskesmas se-Kota Medan 2012, papar Rahudman, Pemko Medan akan memperkuat peran Puskesman menanggulangi infeksi HIV/AIDS.
"Untuk itulah kepada tenaga medis di Puskesmas diberikan pelatihan tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Dengan pelatihan ini juga diharapkan dapat menghapus stigma dan diskriminasi di kalangan tenaga medis melayani pasien, paparnya.
Ahmad Raja Nasution, Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemko Medan, menambahkan kegiatan pelatihan digelar untuk meningkatkan kemampuan tenaga terlatih di Puskesmas berpartisipasi aktif dalam penanggulangan HIV/AIDS. (k14/msb)
http://news.okezone.com/read/2012/09...ai-3-175-orang
http://en.bisnis.com/articles/pender...rung-meningkat
alamakjang, banyak kali 
makin susahlah yg mau jajan cari "stok" disana

makin susahlah yg mau jajan cari "stok" disana

0
998
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan