sanobayuAvatar border
TS
sanobayu
Anwar Congo Protes Film The Act of Killing (+Trailer)
[YOUTUBE]rcWKf4IQQeQ&feature=related[/YOUTUBE]

TEMPO.CO, Medan- Anwar Conggo, aktor dalam film The Act of Killing, yang bergenre dokumenter, melancarkan protes kepada sutradara film tersebut, Joshua Oppenheimer.

Selain Anwar, protes juga disampaikan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Sumatera Utara Anuar Shah dan pelaku anti-PKI pada September 1965, Kamaluddin Lubis.

Anwar Conggo mengaku ditipu Joshua. "Saya merasa ditipu, satu contoh judulnya diubah. Judul awal film itu adalah Arsan dan Aminah," ujar Anwar sembari menunjukkan poster film yang digarap warga negara Australia itu di Medan, Kamis, 27 September 2012. (Baca juga: Pengakuan Algojo 1965)

Belakangan, film yang disebut digarap pada tahun 2008 itu, dengan setting lokasi di Kota Medan, berubah judul menjadi The Act of Killing. Hingga kini, Anwar mengaku belum pernah menonton film tersebut. "Sampai sekarang saya tidak pernah lihat (filmnya)," ujar dia.

Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Anuar Shah, atau biasa disapa Aweng, mengatakan, film tersebut mendiskreditkan organisasi Pemuda Pancasila, khususnya di Sumatera Utara. "Sejarah Pemuda Pancasila ini diambil sepotong-potong, tidak lengkap," katanya.

Aweng melanjutkan, film The Act of Killing tidak menceritakan berapa banyak korban dari organisasi Pemuda Pancasila, masyarakat, dan alim ulama yang dibunuh oleh partai komunis waktu itu.

Mantan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia pada 1965, Kamaluddin Lubis, menambahkan, akan melakukan upaya hukum terhadap film itu. "Kami akan tuntut dan saya sendiri yang akan menangani kasus ini," ujar Kamaluddin, yang juga berprofesi sebagai pengacara.

Untuk ''melawan'' film The Act of Killing garapan Joshua, Aweng mengatakan akan membuat film serupa dengan cerita yang utuh. "Kami punya rencana, Pemuda Pancasila atas izin pimpinan pusat, akan membuat film dengan jalan cerita yang sebenar-benarnya," kata Aweng.

============================================

ane jadi penasaran nih sama filmnya,

kalau dilihat dari trailernya, kok seperti film dokumenter selama pembuatan film "Arsan dan Aminah"

Jadi seperti film Hearts of Darknessnya Apocalypse Now. Hearts of Darkness adalah judul film dokumenter yang menceritakan segala proses dalam pembuatan film Oscar, Apocalypse besutan Coppola.

Kalau ternyata memang film ini film dokumenter, seharusnya sang sutradara menyodori Congo surat pernyataan bahwa apapun yang terekam dalam film tersebut telah diizinkan untuk ditayangkan dalam film. Kalau Congo merasa tidak ada surat pernyataan itu, maka dia bisa menuntut sang sutradara.

Ane ngakak lihat trailernya di menit:
0:26 Anak cewek keterusan acting nangis emoticon-Ngakak (S)
2:13 Pernyataan "tidak hanya 180 derajad tapi 360 derajat" ...lah itu kan kembali lagi, gak berubah dong? emoticon-Bingung (S)
2:29 Ada Jusuf Kalla emoticon-Belo
0
11.1K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan