- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pentingnya tes alergi cat rambut


TS
Lelach
Pentingnya tes alergi cat rambut


sebelumnya 

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Agan2 ato sista suka ngecat rambut?
hati2 alergi cat rambut bisa bikin bahaya
Quote:
Warnai Rambut Bisa Sebabkan Kepala Bengkak
Gara-gara Mewarnai Rambut kepala Bengkak-Selebritas selalu menarik sebagian remaja dalam penampilan. Demi tampilan bak artis idola, remaja rela berdandan, berpakaian dan mewarnai rambut.
Namun, tak semuanya berakhir dengan sukses. Berikut beberapa kejadian fatal remaja yang mewarnai rambut. Mereka mengalami reaksi alergi parah seperti tubuh membengkak, kulit terbakar hingga kematian.
Bethany Rodd
Gadis 16 tahun ini harus mengalami pembengkakan pada wajah dan mata yang nyaris buta setelah mewarnai rambut dengan cat semi permanen. Usai mewarnai rambut dengan cat warna hitam, dia tak merasakan gejala apapun. Namun seminggu kemudian, saat warna catnya mulai memudar, Bethany mulai merasakan sesuatu yang berbeda.
Wajahnya mulai membengkak dan membuat matanya nyaris tertutup. Diduga, itu akibat para-phenylenediamine (PPD), pewarna kimia digunakan secara luas yang dapat memicu reaksi alergi.
Bethany yang juga alergi plastik dan penisilin, harus diberi serangkaian suntikan steroid agar tak memicu reaksi alergi di masa depan. Dokter mengatakan dia tak dapat mewarnai rambut lagi demi kesehatannya.
Jack Taylor
Berharap dapat memiliki gaya rambut yang lebih keren, Jack, 15, mewarnai rambut dengan cat warna hitam. Alih-alih menjadi gaya, beberapa jam setelah memakai cat rambut, kepalanya membengkak, melepuh hingga ke area wajah dan telinga.
Bahkan, ruam parah di wajahnya juga sempat mengeluarkan darah. Dia harus mendapat suntikan steroid dan antihistamin selama empat hari sebelum gejala-gejala ini menghilang. Kulit kepala dan wajahnya mulai berangsur membaik setelah diobati selama empat minggu.
Chloe Robins
Gadis 14 tahun ini tergila-gila mengubah penampilannya menjadi bak pesohor. Dua hari setelah mewarnai rambut bukannya penampilan menarik, ukuran kepalanya membengkak dua kali dibanding ukuran normal. Ia bahkan merasa, wajahnya berubah seperti ukuran gajah.
Akibat alergi ini, sang ibu, Joanna langsung melarikannya ke rumah sakit. Selain mengalami pembengkakan, Chloe juga mengalami kesulitan bernapas, gatal-gatal dan kesakitan. Bahkan dari pori-pori kepala gadis ini mengalir cairan kuning serupa nanah. Ternyata, Chloe juga mengalami reaksi alergi PPD.
Tabatha McCourt
Hal yang lebih mengenaskan terjadi pada remaja 17 tahun, Tabatha McCourt. Reaksi alerginya berlangsung sangat cepat dan membuat gadis ini tak tertolong. Hanya berselang 20 menit setelah mewarnai rambut bersama sahabatnya, Tabatha merasa sangat kesakitan hingga menjerit dan menarik-narik rambutnya, muntah dan pingsan.
Di rumah sakit, para dokter tak dapat menolong nyawanya. Tabatha meninggal di hari yang sama
Gara-gara Mewarnai Rambut kepala Bengkak-Selebritas selalu menarik sebagian remaja dalam penampilan. Demi tampilan bak artis idola, remaja rela berdandan, berpakaian dan mewarnai rambut.
Namun, tak semuanya berakhir dengan sukses. Berikut beberapa kejadian fatal remaja yang mewarnai rambut. Mereka mengalami reaksi alergi parah seperti tubuh membengkak, kulit terbakar hingga kematian.
Bethany Rodd
Spoiler for "Bethany Rodd":

Gadis 16 tahun ini harus mengalami pembengkakan pada wajah dan mata yang nyaris buta setelah mewarnai rambut dengan cat semi permanen. Usai mewarnai rambut dengan cat warna hitam, dia tak merasakan gejala apapun. Namun seminggu kemudian, saat warna catnya mulai memudar, Bethany mulai merasakan sesuatu yang berbeda.
Wajahnya mulai membengkak dan membuat matanya nyaris tertutup. Diduga, itu akibat para-phenylenediamine (PPD), pewarna kimia digunakan secara luas yang dapat memicu reaksi alergi.
Bethany yang juga alergi plastik dan penisilin, harus diberi serangkaian suntikan steroid agar tak memicu reaksi alergi di masa depan. Dokter mengatakan dia tak dapat mewarnai rambut lagi demi kesehatannya.
Jack Taylor
Spoiler for "Jack Taylor":

Berharap dapat memiliki gaya rambut yang lebih keren, Jack, 15, mewarnai rambut dengan cat warna hitam. Alih-alih menjadi gaya, beberapa jam setelah memakai cat rambut, kepalanya membengkak, melepuh hingga ke area wajah dan telinga.
Bahkan, ruam parah di wajahnya juga sempat mengeluarkan darah. Dia harus mendapat suntikan steroid dan antihistamin selama empat hari sebelum gejala-gejala ini menghilang. Kulit kepala dan wajahnya mulai berangsur membaik setelah diobati selama empat minggu.
Chloe Robins
Gadis 14 tahun ini tergila-gila mengubah penampilannya menjadi bak pesohor. Dua hari setelah mewarnai rambut bukannya penampilan menarik, ukuran kepalanya membengkak dua kali dibanding ukuran normal. Ia bahkan merasa, wajahnya berubah seperti ukuran gajah.
Akibat alergi ini, sang ibu, Joanna langsung melarikannya ke rumah sakit. Selain mengalami pembengkakan, Chloe juga mengalami kesulitan bernapas, gatal-gatal dan kesakitan. Bahkan dari pori-pori kepala gadis ini mengalir cairan kuning serupa nanah. Ternyata, Chloe juga mengalami reaksi alergi PPD.
Tabatha McCourt
Hal yang lebih mengenaskan terjadi pada remaja 17 tahun, Tabatha McCourt. Reaksi alerginya berlangsung sangat cepat dan membuat gadis ini tak tertolong. Hanya berselang 20 menit setelah mewarnai rambut bersama sahabatnya, Tabatha merasa sangat kesakitan hingga menjerit dan menarik-narik rambutnya, muntah dan pingsan.
Di rumah sakit, para dokter tak dapat menolong nyawanya. Tabatha meninggal di hari yang sama
Quote:
Spoiler for "Charlotte Gilchrist":

Kasus tersebut dialami Charlotte Gilchrist di tahun 2004 saat ia berusia 16 tahun. Saat itu ia mengalami reaksi alergi yang sangat parah setelah melakukan pewarnaan rambut di sebuah salo. Akibat alergi ini Charlotte terpaksa tidak sekolah beberapa hari dan mengharuskannya dirawat di rumah sakit.
Charlotte pergi ke salon untuk mengubah warna rambutnya karena akan menghadiri acara pesta dansa di sekolahnya. Tapi setelah melakukan pewarnaan, bukan hanya rambutnya yang berubah tapi wajahnya menjadi bengkak dan dirinya tidak bisa melihat selama 5 hari.
Sesaat setelah rambutnya diwarnai, Charlotte mulai merasakan gatal di kepalanya kemudian diikuti oleh rasa terbakar. Rasa sakit yang tak tertahankan tersebut mengharuskannya meninggalkan sekolah keesokan hari dan kembali ke salon tersebut. Namun, dirinya hanya mendapatkan perawatan yang disebut dengan pendinginan tapi tidak memberikan pengaruh apapun.
"Saya sangat takut, ketika bangun keesokan harinya bagian kanan wajahku bengkak, ada cairan bening yang keluar dari kepala dan membuat saya tidak bisa melihat. Dapatkah Anda bayangkan itu semua terjadi hanya karena cat pewarna rambut?" ujar Charlotte, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (2/12/2009).
Ketika kembali ke salon, petugas hanya mengungkapkan bahwa hal ini akibat salah dalam penggunaan shampo, padahal shampo tersebut telah digunakannya selama bertahun-tahun dan tidak pernah bermasalah.
Charlotte memutuskan untuk pergi ke rumah sakit dan dokter memberinya antihistamin untuk mengurangi pembengkakan. Tapi dibutuhkan waktu hingga lima hari untuk mengurangi peradangan dan mengembalikan penglihatannya.
"Lima hari tanpa bisa melihat apapun, itu sangat mengkhawatirkan dan saat terbangun di malam hari kepala menjadi sangat gatal dan menyakitkan," ungkapnya.
Charlotte akhirnya menempuh jalur hukum dan menuntut pemilik salon tersebut. Pengadilan pada 1 Desember 2009 akhirnya memenangkan kasusnya dan mewajibkan pemilik salon untuk memberi kompensasi sebesar 20.000 poundsterling.
Apa yang dialami oleh Charlotte merupakan reaksi eksim atau penyakit kulit yang sangat serius, kini Charlotte dilarang keras untuk mewarnai rambutnya. Dan sebuah penelitian terbaru di Wales menunjukkan sekitar 84 persen petugas salon mengecat rambut kliennya tanpa melihat instruksi terlebih dahulu.
"Sebaiknya lakukan tes kulit terlebih dahulu jika ingin mewarnai rambut Anda, karena hal ini bisa terjadi pada siapapun dan terkadang beberapa orang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kulit yang sangat sensitif. Sehingga tes kulit harus dilakukan terlebih dahulu," ujar Charlotte yang kini berusia 21 tahun.
Meskipun sampai saat ini penyebab reaksi eksim belum diketahui, tapi biasanya seringkali disebabkan oleh kombinasi antara kulit kering, kulit yang teriritasi serta kurang berfungsinya sistem kekebalan tubuh.
Komplikasi yang bisa ditimbulkan akibat reaksi alergi ini seseorang bisa mengalami neurodermatitis yang jika terjadi dalam waktu lama bisa mengubah warna kulit, infeksi kulit serta komplikasi pada mata yang jika tidak ditangani dengan cepat bisa mengakibatkan kerusakan mata permanen.
Karena itu sebaiknya jangan sembarangan jika ingin mewarnai rambut Anda, pilihlah tempat yang memang sudah mendapatkan pelatihan serta pastikan Anda tidak memiliki reaksi alergi apapun dan tidak memiliki kulit sensitif.
sumber: sumber 1
[URL="http://health.detik..com/read/2009/12/02/130038/1252588/763/alergi-parah-setelah-mewarnai-rambut"]sumber 2[/URL]
Spoiler for "note":
maaf jika 
jika berkenan,
dan
dung agan

jika berkenan,


0
6.1K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan