Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

balaprabuAvatar border
TS
balaprabu
transportasi masal di pasuruan mati setelah maghrib
transportasi masal di pasuruan mati setelah maghrib


saya baru pulang kampung kemaren ke kota pasuruan jawa timur. saya merasa kecewa karena sudah bertahun tahun sejak kebijakan elf ga bole masuk ke kota mengakibatkan jadi kosongnya bagian tengah kota. dahulu ketika terminal lama masih berfungsi maka elf baik dari malang, gempol, atau nguling masuk semua ke terminal. sehingga penumpang yang dari selatan (malang), barat (gempol)dan timur (nguling, lekok, dll) bisa terlayani dengan baik sampai larut malam sekalipun.

sekarang dengan tidak bolehnya elf masuk kota dan pindahnya terminal ke bakalan membuat kota jadi kosong melompong. yang dari timut berhenti di terminal baru lalu terpaksa ganti angkutan kota BP ke kota. lalu yang dari selatan akan berhenti di kebonagung dan lanjut angkot yang ada menuju kota. demikian juga yang dari barat akan berhenti di kraton sana. kemudian akan lanjut masuk ke dalam kota juga naik angkot. jika siang bisalah untuk dijalankan rencana dari pengatur lalulintas ini. tapi bagaimana kalo malam?.

ketika malam selepas maghrib, angkot sudah tidak beroperasi lagi. jika anda dari luar kota, misal dari probolinggo masuk ke pasuruan maka turun di terminal baru. atau naik elf dr timur turun terminal baru, dari sana sudah ga ada angkot BP. jadi harus bagaimana ke kota?. jawabannya becak, tentu saja pemerataan penghasilan dan pendapatan?. tapi tunggu dulu dong. becaka dari terminal baru ke kota bisa kena 15 ribu rupiah. sedangkan tarif probolinggo pasuruan saja ga sampe segitu?. jadi bagaimana dong?

hal yang sama akan dialami oleh mereka yang dari selatan, mereka terpaksa turun di kebonagung. dari sana naik becak ke kota sekitar 10 ribu, agak jauh ke utara 15 ribu. agak jauh ke timur uga 15 ribu. sedangkan malang pasuruan aja tarif bisnya ga sampai segitu. yang agak mendingan adalah mereka yang dari barat yaitu dari surabaya, karena bisnya boleh lewat tengah kota. sehingga malampun mereka bisa turun di spot spot terdekat dari rumahnya.

tidak beroperasinya angkot malam hari dikatakan alasannya adalah karena menjamurnya motor. sehingga mengurangi setoran angkot. tapi kalo mau jujur, masih banyak yang butuh transportasi berupa angkot atau apalah yang murah ketika malam hari. terutama dari spot penurunan penumpang yang dari arah malang dan probolinggo. kalo alasannya adalah karena mereka punya motor, maka semestinya ketika turun dari bis maka mereka bisa lenggang kangkung naik motor kerumah. toh kenyataanya tidak. mereka harus merogoh kocek besar untuk naik becak ke kota.

kota yang tidak memiliki transportasi massal yang mampu melayani mobilitas masyarakatnya adalah cerminan keburukan wajah dari pejabat pengurusnya. seolah alasan karena banyaknya motor melegitimasi tidak adanya pilihan sama sekali. padahal di jakarta, bogor, surabaya, dan kota kota lainnya, walopun motor bejibun tetap saja namanya angkot itu dibutuhkan. bahkan untuk kota besar, angkot itu bergerak terus selama 24 jam. walopun kadang malam diganti angkot plat hitam. tapi tetap saja pergerakan masyarakat itu ada.

semoga keluhan saya bisa didengar oleh pemkot pasuruan. agar transportasi dikota pasuruan bisa lebih dibenahi menjadi lebih baik lagi.
0
4.6K
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan