Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

CirpcirponeRAvatar border
TS
CirpcirponeR
KERICUHAN karena AGAMA???
Selamat Pagi, Siang, Sore, Malem, Subuh, Agan-agan Kaskuser...
Sori sekalian kalau topik ini mengandung unsur SARA.

Dibawah ini foto dari kerusuhan di kedubes AS.


Coba kita pikir dan renungkan lebih jauh. Aksi seperti ini udah sering banget terjadi.

Saya pribadi udah liat film "Innocence of...." terus terang filmnya jelek banget. Yang buatnya nggak niat. Saya menyebutnya film picisan. Ga berkualitas sama sekali.
Trus yang jadi pertanyaan "Haruskah gara-gara film jelek gitu jadi ribut dimana-mana? Pake demo di Kedubes segala yang notabene ga tau apa-apa dan ga ada sangkut paut sama pembuat film dan aktor-artisnya???

Aksi semacam ini udah sering banget. Bukan cuma FPI doank yang gerak, tapi banyak ormas-ormas ributin soal Agama. Palestina di serang, demoooo...!!! Mengecam ini itu... Bisa apa sih dengan mengecam-mengecam, demo-demo? Emang mengubah keadaan?

Tolong kalau punya teman, saudara, siapapun yang terdekat, diajaklah untuk berpikir...

(nih saya copas dari salah satu tugas perkuliahan saya)
Kekerasan dalam sebuah gerakan massa dapat digolongkan kedalam aksi ataupun perilaku kolektif. Kegiatan kolektif menurut Sunarto (2004) merupakan kegiatan yang dilakuakan bersama oleh sejumlah orang tertentu, tidak bersifat rutin dan merupakan tanggapan terhadap rangsangan tertentu. Dalam aksi yang bersifat kolektif seseorang akan mengalami deindividuasi atau hilangnya kesadaran diri dan evaluasi diri; yang terjadi dalam situasi kelompok yang mengembangkan respon terhadap norma kelompok; baik ataupun buruk (Myer, 2008). Menurut Le Bon (dalam Sunarto K. 2004) deindividuasi terjadi karena adanya hukum kesatuan mental kerumunan (the law of the mental unity of crowds), dimana kumpulan orang menjadi apa yang dinamakan kerumunan terorganisasi (organized crowd) atau kerumunan psikologis (psychological crowd) – menjadi suatu makluk tunggal yang tunduk pada hukum tersebut.

Nah jadi orang-orang seperti ini belum tentu secara pribadi punya dorongan untuk melakukan tindakan anarkis tapi mungkin karena pengen ikut "heboh" aja.
Gimana cara menangani hal ini per individu secara psikologis? Untuk menekan pengaruh deindividuasi seseorang harus memiliki kesadaran diri yang tinggi agar tidak terpengaruh oleh faktor-faktor pencetus perilaku kolektif dan tidak mudah terprovokasi.

Ini saya jabarkan prosesnya. Secara sosiologis terdapat lima faktor penyebab perilaku kolektif:

1. Structural Conductiveness – faktor struktur situasi sosial yang menurutnya memudahkan terjadinya perilaku kolektif, misalnya ada ketidak-harmonisan dalam kehidupan beragama atau adanya sterotipe tertentu terhadap kepercayaan atau ras tertentu.
2. Structural strain – semakin besar ketegangan structural, semakin besar terjadinya perilaku kolektif. Contoh kesenjangan meliputi, kelompok sosial, etnik, agama, dan ekonomi yang bermukim berdekatan.
3. Growth and spread of a generalized belief – berkembang dan menyebarnya kepercayaan umum, misalnya desas-desus yang disebarluaskan sehingga dalam situasi rancu suatu desas-desus berkembang menjadi suatu pengetahuan umum yang dipercaya dan diyakini kebenarannya oleh khalayak. Desas-desus yang meresahkan dan berisi isu-isu negative dapat memperbesar ketegangan struktural. Misal dalam hal ini "Amerika tidak menindak..."
4. Precipitating factors – merupakan faktor penunjang kecurigaan dan kecemasan yang dikandung masyarakat. Isu yang berkembang bila disertai bukti kuat mampu memanaskan situasi, misalnya isu adanya kerumunan yang hendak menyerang diperkuat oleh kedatangan sekelompok massa yang tidak diketahui tujuannya. Hal ini dapat memberikan penegasan atau bukti akan isu yang beredar.
5. Mobilisasi – perilaku kolektif terwujud ketika khalayak dimobilisasi oleh pimpinannya untuk bertindak, baik untuk menjauhi situasi berbahaya ataupun untuk mendekati orang atau benda yang mereka anggap sebagai sasaran tindakan

Hal-hal diatas itu yang menjadi pendorong perilaku kolektif. Saya berusaha menjabarkan agar agan-agan disini mengerti strukturnya dan bisa menempatkan diri/mengevaluasi diri.


Sumber:
Plasa.Msn

*sori kalau kata-kata saya sebelum revisi ini menyinggung agan... emoticon-Shakehand2 mungkin karena pengetahuan saya yang dangkal. emoticon-Sorry

** Tolong kasi komentar yang sopan. Ga usah nyerang agama tertentu.
SUATU KEBIASAAN BURUK itu. Emang tmn agan ga ada yang beda agama? Tmn agan yang biasa ngajak makan siang bareng? Bantu agan bikin tugas di sekolah, di kampus, dan bantu kerjaan agan di kantor??
Emang teman agan itu brengsek karena memeluk agama tertentu? Khan nggak. Jadi coba kita selesaikan masalah ini dari pribadi kita masing-masing.
0
2.9K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan