DKI Jakarta, ibukota negara yang kaya akan berbagai macam kisahnya. Hampir semua tertumpah ruah di kota ini. Mulai dari bidang ekonomi, politik, agama, seni, sejarah, dll. Dalam bidang seni, di kota besar ini banyak tertuang hasil karya seni yang mengisi Jakarta dengan deretan gedung-gedung pencakar langit dan patung atau tugu khas menghiasi ditiap jalan utamanya. Walaupun kita sering melihat bentuknya, tapi banyak dari kita yang masih belum mengenal patung bersejarah tersebut, bahkan keliru mengenal nama dari patung tersebut. Oleh sebab itu, posting kali ini kita mulai dengan napak tilas beberapa patung yang ada di Jekardah. Capcuss cyiin ;p

Patung ini nama eksisnya patung Bunderan HI. Patung yang awalnya dibuat untuk menyambut atlet mancanegara yang akan bertanding di Asian Games ke IV tahun 1962 di Jakarta. Sebenarnya nama patung ini adalah Tugu Selamat Datang. Hanya dalam waktu setahun, tugu yang terbuat dari perunggu tersebut dapat diselesaikan dan diresmikan oleh Presiden Soekarno. Bagian atas tugu berbentuk sepasang pria & wanita yang sedang melambaikan tangan. Dengan maksud, mereka memberikan ucapan selamat datang buat para pelancong dan karena berada tepat di bundaran HI, maka lokasi patung tersebut dahulu dianggap sebagai gerbangnya kota Jakarta. Subhanallah, sampai sekarang tugu tersebut tetap berdiri kokoh dan menjadi salah satu ikon kebanggaan bangsa. : )

Tugu Tani atau Patung Petani, yup nama inilah yang tak asing lagi kita dengar. Patung yang terletak di taman segitiga menteng ini memiliki nama asli yakni Patung Pahlawan. Patung dengan bentuk seorang anak laki-laki memakai caping dan perempuan yang sedang memberikan makanan ini ternyata pemberian Uni Soviet pada tahun 1963. Patung ini dibuat oleh 2 seniman asal Rusia, Matvei Manizer dan Otto Manizer. Ide pembuatan patung ini berawal dari seniman Uni Soviet yang melakukan riset hingga ke pedesaan. Mereka tersentuh dengan kisah pemuda desa yang akan pergi berperang, didampingi sang ibu yang memberikan restu dengan memberikan makanan. So sweet.. Alhamdulillaah si Malin Kundang gak ikutan matungin diri di Jakarta. Hehehe Nah, sepintas jadi kepikiran nih sama si Afriyani yang kita tahu kalau doi eksis dengan sebutan si pengemudi maut yang terkenal semenjak peristiwa kecelakaan itu. Alih-alih Tugu Tani diganti jadi Tugu Afriyani lagi, hahaha stres udah dunia perpatungan kalau kayak gitu mah ;D Pada bagian bawah patung, tertera sebuah plakat dengan isi tulisan:
“HANJA BANGSA JANG MENGHARGAI PAHLAWAN PAHLAWANJA DAPAT MENDJADI BANGSA JANG BESAR”
ini bermakna bahwa “Bangsa yang Menghargai Pahlawannya Adalah Bangsa yang Besar”. Petuah bijak tersebut, patut dipelajari oleh minimal warga Jakarta dan tak lupa sikap peduli terhadap kekuatan nilai sejarahnya yang tak usang dimakan oleh waktu.

Siap-siap para pemuda pemudi, acungkan tanganmu bagi yang tahu siapa nama asli si patung ini? Tebak-tebak berhadiah! Siapa yang bisa menjawab, GRATIS jalan-jalan sepuasnya di rumah Anda masing-masing. Hehehe Nama sebenarnya adalah Patung Pemuda Pembangun. *Congrats bagi yang sudah tahu yaa

Nama tenar dari patung yang satu ini adalah Patung Senayan, Patung Obor, dan Patung Pizza “pilihan yang tepat sekali!” #logatmbaPH. Patung dengan bentuk yang gagah ini *wow* didedikasikan untuk kita para generasi muda supaya tetap berkobar semangat mempertahankan kemerdekaan RI. Patung dibuat sebagai bentuk penghargaan Indonesia kepada anak muda yang turut berkontribusi membangun bangsa. Oleh sebab itu, ditampilkan sosok patung yang sangat kuat dan dengan bentuk pemuda yang membawa obor sebagai isyarat semangat pembangunan yang nggak akan padam. Api cintaku padamu~ tak pernah padam~ loh jadi nyanyi ini

Dari bentuknya sih, pasti kita sudah hafal banget. tapi nama dari patung ini? Hmm, saya yakin nggak semua dari kita yang tahu. Kalau lewat pasti kenalnya Patung Pancoran. Patung yang melengkung sangat tinggi dan terletak di Jalan Gatot Subroto ini nama aslinya Patung Dirgantara, karena melambangkan berjayanya AU (Angkatan Udara) Indonesia. Pentingnya arti patung ini, yaitu ingin menekankan pada keberanian, kejujuran, dan pengabdian yang dimiliki sang penerbang ketimbang kehebatan dari alat dan mesin. Presiden Soekarno sampai rela mengeluarkan kocek pribadinya untuk membiayai dana pembangunan, bahkan sampai menjual mobil segala. Beliau juga sempat turun langsung menunggui proses pemasangan patung seberat 11 ton tersebut. Salude!

Sumber :http://menurulismi.wordpress.com/