Kondisi gletser di Puncak Jaya diambil dari Citra Landsath. Foto di ujung kiri merupakan kondisi di tahun 1990 yang memperlihatkan lima gletser. Seiring foto yang berderet ke kanan, jumlah itu makin menyusut hingga foto di ujung kanan pada tahun 2010. Hanya tiga gletser dengan kondisi mengenaskan yang tersisa. (Warsono/NGI)
Quote:
KOMPAS.com- Pemanasan global mulai memperlihatkan dampaknya pada penghuni Bumi. Bukti keberadaannya kali ini dirasakan oleh masyarakat Indonesia dengan foto dari satelit NASA mengenai kondisi es di Puncak Jaya, Papua.
Imaji satelit yang dirilis pekan lalu oleh NASA menunjukkan hilangnya gletser di Puncak Jaya yang merupakan bagian dari Barisan Sudirman. Puncak Jaya memiliki nama lain Carstenz Pyramid, warga lokal menyebutnya Ndugu-Ndugu.
Foto diambil menggunakan Thematic Mapper (TM) di Landsat 4 dan 5. Di ketinggian 4.884 meter, foto satelit NASA membandingkan kondisi gletser di tahun 1989 dan 2009. Tahun 1989, ada lima gletser di Puncak Jaya. Namun, 20 tahun kemudian, tepatnya pada 2009, dua dari lima gletser itu hilang sama sekali. Sedangkan sisa tiga gletser lainnya berkurang secara drastis.
Menurut Ardheshir Yaftebbi, salah satu pendaki dalam ekspedisi 7 Summits yang mencapai puncak Carstenz Pyramid - puncak tertinggi di komplek Pegunungan Jayawijaya- pada April 2010, ia dan timnya menjadi saksi penyusutan es.
"Saat itu kita melihat salju (di sekitar Carstenz Pyramid) hanya tinggal dua kilometer persegi. Di tahun 1930, salju itu mencapai 20 kilometer persegi," kata Ardhesir saat berbincang dengan National Geographic Indonesia, Rabu (5/9).
Ditambahkannya hal ini sangat menyedihkan karena Puncak Jaya merupakan satu-satunya lokasi di Indonesia yang memiliki es. "Jayawijaya disebut sebagai es abadi, tapi ternyata diprediksi tidak akan ada salju lagi pada lima hingga sepuluh tahun mendatang," ujar Ardeshir yang juga Ketua Tim Ekspedisi 7 Summits yang dimulai tahun 2010 dan berakhir pada Juni 2012.
Carstenz Pyramid masuk sebagai tujuh puncak tertinggi di dunia. Bersama dengan Gunung Kilimanjaro (Tanzania, Afrika), Elbrus (Eropa), Aconcagua (Amerika Selatan), Denali (Amerika Utara), Vinson Massif (Antartika), dan Everest (Nepal, Asia).
Dengan kondisi suhu Bumi saat ini, NASA memprediksi seluruh gletser di Papua akan musnah pada 20 mendatang. Para peneliti juga sudah menyebutkan, hal ini terjadi karena berbagai faktor. Seperti perubahan suhu, kelembapan, hujan, dan pergerakan awan. Kondisi iklim dan penggundulan hutan juga turut berpartisipasi.
"Ini bukan peringatan pertama dan bukan hanya terjadi di negara kita. Es di Antartika juga mencair dan berada pada titik terendah," kata Direktur Program Iklim dan Energi WWF Nyoman Iswarayoga.
Untuk mencegah perubahan iklim lebih lanjut bisa dilakukan beberapa hal, baik secara kolektif maupun individu. Kolektif bisa berwujud gerakan masyarakat yang diwadahi pemerintah. Sedangkan gerakan individu dimulai dengan perubahan gaya hidup yang lebih "hijau." (Zika Zakiya/National Geographic Indonesia).
Ayo gan, kita adl kaskuser yg cerdas. Kita sepakat bahwa kita bs menghentikan segala hal yg menyebabkan pemanasan global (global warming) akibat dr efek rumah kaca (green house effect)
Quote:
Berita lain
Quote:
Original Posted By GPO2A►inilah..com, Washington - Foto satelit yang dirilis NASA memperlihatkan betapa cepatnya gletser (bongkahan salju) di puncak pegunungan Jayawijaya musnah.
Padahal puncak pegunungan ini adalah satu-satunya wilayah Indonesia yang memiliki salju
Dilansir oleh laman Earth Observatory milik NASA, foto diambil menggunakan satelit Thematic Mapper (TM) di Landsat 4 dan 5. Di ketinggian 4.884 meter, foto satelit NASA membandingkan kondisi gletser pada 1989 (foto kiri) dan 2009 (foto kanan).
Tahun 1989, ada lima gletser di Puncak Jaya. Namun 20 tahun kemudian, tepatnya pada 2009, dua dari lima gletser itu hilang sama sekali. Sedangkan sisa tiga gletser lainnya berkurang drastis.
Menurut pihak NASA, dengan jumlah penyusutan seperti ini, para ahli memperikirakan seluruh gletser di pegunungan wilayah Papua ini dapat musnah dalam kurun waktu 20 tahun.
Penyebab penyusutan gletser di Puncak Jaya itu memang belum diketahui karena belum diteliti lebih lanjut oleh para ahli. Namun diperkirakan perubahan suhu, kelembaban, penyerapan dan tutupan awan bisa menjadi penyebab utamanya.
Tampaknya pemanasan global sudah memperlihatkan dampaknya pada penghuni Bumi. Dan kali ini dirasakan langsung oleh masyarakat Indonesia, terutama yang berada di wilayah Papua. [mor]