zero7upAvatar border
TS
zero7up
Lautan dan Kehidupan di Triton

NASA

Citra Triton, bulan terbesar Neptunus, yang diabadikan oleh wahana Voyager 2 pada 24 Agustus 1989.

KOMPAS.com, Triton, bulan terbesar milik planet Neptunus, telah ditemukan sejak tahun 1846 oleh astronom Inggris, William Lassell. Namun, hingga kini Triton masih menyimpan misteri. Satu hal yang dipertanyakan ilmuwan, adakah lautan dan kehidupan di Triton?

Pertanyaan tersebut masuk akal, setidaknya dengan melihat beberapa petunjuk yang diberikan Wahana luar angkasa milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat NASA, Voyager 2, kala melintas Triton tahun 1989.

Voyager 2 mengungkap bahwa permukaan Triton terdiri atas es, nitrogen, metana dan karbon dioksida. Karena densitas Triton tinggi, ilmuwan menduga bahwa inti Triton berupa batuan silikat besar. Di bawah permukaan es, diduga terdapat lautan.

Ada satu karakteristik Triton yang mungkin membuatnya bisa punya lautan di bawah permukaannya. Bulan dengan diameter 2700 kilometer ini punya retrogade orbit, arah orbit yang berlawanan dengan orbit benda laingit lainnya.

Orbit Triton berpengaruh pada besarnya pasang surut. Gelombang pasang surut bisa memicu hilangnya energi yang kemudian diubah menjadi panas. Panas bisa melelehkan es di bawah permukaan sehingga menjadi sebuah lautan.

Ilmuwan, seperti diberitakan Space.com pada Kamis (6/9/2012) juga mengungkap bahwa panas yang dilepaskan punya konsekuensi lain, yaitu perubahan bentuk orbit dari elips menjadi lingkaran sempurna.

Panas di Triton tidak hanya dihasilkan oleh pasang surut, tetapi juga bisa berasal dari pemanasan radiogenik. Panas ini berasal dari peluruhan radioisotop dalam Triton itu sendiri. Proses ini bisa menghasilkan panas selama miliaran tahun.

Sekilas, terkesan bahwa panas hasil radiogenik lebih berperan dalam pembentukan lautan di bahwa permukaan. Namun, ilmuwan membuktikan bahwa pemanasan lewat proses ini saja tak akan mempertahankan lautan hingga 4,5 miliar tahun.

Triton terbentuk di wilayah sekitar planet Neptunus yang disebut Sabuk Kuiper. Di suatu masa, Triton tertangkap oleh gravitasi Neptunus dan menjadi bulan planet itu. Seiring waktu, orbit Triton semakin menyerupai lingkaran.

Dalam penelitian terbaru, astronom menyelidiki pengaruh ketebalan es pada pasang surut dan pemanasan. Jika lapisan es tipis, efek pasang surut besar sehingga mungkin lautan masih ada. Jika Triton mendingin dan lapisan es tebal, feknya akan sebaliknya.

Berdasarkan studi, Saswata Hier-Majumder dari University of Maryland, mengatakan, "Saya pikir kemungkinan besar lautan yang kaya akan amonia ada di bawah lapisan permukaan Triton. Tapi ada beberapa keterbatasan pengetahuan kita tentang interior Triton dan masa lalunya sehingga sulit memastikannya."

Jika lautan itu memang ada, maka kehidupan sederhana yang bisa bertahan di lingkungan ekstrem mungkin juga ada. Masih mungkin ada enzim makhluk hidup yang bekerja di lautan yang diprediksi bersuhu -97 derajat Celsius.

Dugaan lain, kehidupan yang ada mungkin berbasis silikon. Silikon dikertahui bisa menjadi basis kehidupan seperti halnya karbon. Tapi, semuanya masih tidak pasti. Riset ini dipublikasikan di jurnal Icarus yang terbit Agustus 2012.
0
1.3K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan