Jakarta Mahkamah Agung (MA) akan mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Manado pada 14-18 Oktober 2012 mendatang. Dalam menggelar perhelatan akbar ini, MA merogoh kocek negara sekitar Rp 5 miliar.

"Kota Manado dipilih karena alasan upaya pemerataan lokasi Rakernas. Tempatnya berpindah-pindah supaya ada pemerataan di setiap provinsi, pernah di Palembang, Bandung dan Samarinda," kata Kabiro Hukum dan Humas MA Ridwan Mansyur kepada detikcom, Jumat (7/9/2012).

Rakernas ini akan diikuti oleh semua hakim agung, pejabat eselon 1, dan pejabat eselon 2. Turut serta juga para istri hakim yang tergabung dalam kelompok Dharmayukti Karini. "Untuk Dharmayuktika Karini hanya pengurus dan anggota tertentu saja, enggak semua istri hakim ikut," ucap Ridwan.

Menurut Ridwan, Rakernas merupakan agenda rutin tahunan. Biaya untuk kegiatan tersebut sudah dianggarakan dalam anggaran tahunan MA. Namun saat Ridwan belum menegtahui pasti berapa jumlah dana yang dikeluarkan untuk Rakernas 2012 ini. "Anggarannya belum tahu," ujarnya.

Menurut sumber kuat detikcom di lembaga MA, Rakernas ini menelan biaya sekitar Rp 5 miliar. Uang rakyat ini dialokasikan untuk keberangkatan para hakim agung, hakim ad hoc, pejabat eselon 1 dan pejabat eselon 2. Belum lagi para istri yang juga ikut dalam rombongan.

"Total yang akan berangkat ke Manado sekitar 300 orang, semua naik pesawat. Jika asumsi tiket ekonomi pesawat Garuda Indonesia untuk penerbangan Jakarta-Manado PP adalah Rp 4 juta tiap orang, maka uang rakyat sebanyak Rp 1,2 miliar hanya dipakai untuk beli tiket pesawat," ujar sumber detikcom yang tidak mau disebut namanya.

Belum lagi biaya untuk menggelar Rakornas yang akan digelar di hotel mewah ini. "Belum lagi dana APBN untuk membayar uang SPJ," ujarnya.

Sebagai perbandingan, pada perhelatan kegiatan Rakernas MA 2011 yang berlangsung 18 hingga 22 September 2011 di Hotel Mercure Ancol Jakarta menghabiskan dana sekitar Rp 5 miliar. Ketua Muda Pembinaan sekaligus ketua panitia Rakernas MA 2011, Widayatno Sastro Hardjono menyatakan akan mempertanggungjawabkan penggunaan dana tersebut secara transparan.

"Kami akan terbuka dan transparan," kata Widayatno, di sela kegiatan Rakernas kala itu.

http://news.detik.com/read/2012/09/0...iah?n991101605