Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eCIPUTRA.comAvatar border
TS
eCIPUTRA.com
Erik Arianto, Sukses dengan Kaktus
Erik Arianto, Sukses dengan Kaktus

Kaktus atau dalam bahasa ilmiahnya Ferocactus pilosus, tumbuhan endemik gurun pasir ini, harus diakui masih dianggap sebelah mata oleh sebagian masyarakat Indonesia. Berduri, berbahaya, dan tak sedap dipandang. Persepsi ini yang coba dirombak Erik Arianto, pemilik Erik Kaktus Suvenir Hijau. Lewat ketekunan dan naluri bisnisnya yang tinggi, pohon berduri ini disulap menjadi komoditas cendera mata nan eksotis.

”Kaktus sangat unik. Ia tahan terhadap cuaca ekstrem meskipun dengan perawatan yang minimal. Jenisnya pun beragam. Saat dijadikan tanaman hias dengan ukuran kecil, bentuknya unik dan lucu,” ujar Erik seperti dikutip dari Harian Kompas.

Berawal dari kecintaannya terhadap seluk-beluk flora, khususnya kaktus, Erik mulai meneliti taksonomi tanaman endemik wilayah Timur Tengah tersebut. Ternyata tak sulit merawat kaktus mini. Cukup diletakkan di bawah terik sinar matahari dan disiram seminggu sekali. Namun, temperatur ruangan harus tetap terjaga.

Menurut lelaki kelahiran Jakarta ini, selain sebagai tanaman hias, mulai 2008 ia merintis suvenir kaktus untuk berbagai acara, termasuk pernikahan. Eksperimen kaktus mini dikembangkan dengan mengawinkan dua atau lebih kaktus berbeda jenis.

Selain kaktus, tanaman yang biasa dijadikan suvenir, di antaranya, sekulen, sansivera, echeveira, adenium, dan anturium.

Sekayuh dua bahkan tiga pulau terlampaui. Selain menjadi ladang bisnis baru, Erik ingin memberi jawaban riil tentang kampanye go green yang banyak disuarakan pemerintah. Mengandalkan modal Rp 100.000, ia mulai survei ke sejumlah sentra pertanian. Langkahnya pun berlabuh di Kampung Cikidang, Maribaya, Kecamatan Lembang, Bandung Barat. Petani sayur di daerah itu diberdayakan menggarap potensi kaktus mini yang lebih menjanjikan. Ia juga membuat workshop di Jalan Mari- baya Km 2,5, Lembang.

Di sisi pemasaran, Erik lebih mengandalkan promosi online lewat internet. Ia membuat situs web [url]www.erikkaktus*Forbidden*[/url] dan memasukkan foto-foto produknya ke jejaring sosial Facebook. Blog pribadinya pun jadi media pemasaran.

Dengan melibatkan 14 petani di Desa Cikidang, kapasitas produksi suvenir hijau Erik Kaktus rata-rata 2.000 buah per minggu. Harga suvenir kaktus Rp 2.750-Rp 7.750 per buah, sedangkan tanaman hias Rp 3.500-Rp 7.500 per buah. Dengan demikian, dapat diasumsikan omzet Erik Kaktus per bulan setidaknya Rp 43 juta.

Pengemasan suvenir juga serapi mungkin dengan tambahan tebaran batu zeolit warna-warni di sekitar tanaman. Anyaman bambu sebagai cantelan mempermudah tamu membawa suvenir. Kini pemasaran Erik Kaktus sudah menjangkau Sumatera dan Papua. Bahkan ia memiliki agen pemasaran, di antaranya di Kota Bogor, Palembang, Bima, Jayapura, Gorontalo, dan Makassar. Bisa disebut, dari tangan dingin pemuda ini, eksotisme pohon kaktus kembali disuguhkan secara elegan. Selengkapnya... ciputra
0
1.8K
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan