Cerita ane dibawah ini tentang seorang teman ane, kita sebut aja nama nya Vita (cewe) dengan suaminya, sebut aja Doni.

Ane bener2 kesian lihat kondisi temen ane, mudah-mudahan temen2 kaskuser bisa kasih masukkan dari segi hukum di Indonesia.

Vita punya anak diluar nikah dengan cowo nya, saat itu blum kenal sama ane, jadi ane kurang tau cerita awalnya... yang ane tau, cowo nya itu kemudian meninggal. Kemudian saat anaknya masih balita (kalo ga salah masih blum 1tahun) Vita bertemu dengan Doni yang naksir Vita & akhir nya mereka menikah.

Saat itu ane sendiri baru kenal sebentar dengan Vita, tau2 Vita memutuskan kontek dengan ane & teman yang lain (pake pamit dulu) dengan alasan, calon suaminya terlalu protektif & melarang Vita bergaul dengan kami.

sekitar 8taon'an tidak dengar kabar, tiba2 bbrp bln yang lalu teman ane bertemu kembali dengan Vita di salah satu mall dan ternyata sedang dalam proses cerai dengan Doni. Kondisi nya saat itu, Vita sudah keluar dari rumah Doni bersama dengan anak pertama nya sedangkan anak kedua & ketiga masih berada dirumah Doni.

Anak pertama Vita, tentu saja diijinkan ikut Vita karena bukan anak dari Doni (meskipun dalam akta lahir katanya dituliskan atas nama Vita dan Doni). Sedangkan anak kedua & ketiga tidak diijinkan ikut Vita. Pada dasarnya Vita tidak keberatan harus tinggal berpisah dari kedua anaknya. Vita sadar, dia tidak punya apa-apa. demi kesejahteraan anaknya, Vita rela tidak tinggal dengan kedua anaknya.
Tidak seperti orang lain yang mungkin akan maksa membawa anak & menuntut uang bulanan dari mantan suami, Vita sama sekali tidak menuntut uang bulanan dari Doni. Ia bertekad untuk mencoba usaha sendiri.

Menurut Vita, alasan ia ingin bercerai adalah karena selama pernikahan dengan Doni, ternyata Doni memperlakukan Vita seenaknya. Pulang lewat tengah malam, kalau ditelpon malah marah-marah. Sedangkan ia sendiri melarang Vita bergaul dengan siapa-siapa. Bahkan Vita mendengar selentingan gosip kalau Doni ada main cewe.
Singkat kata, setelah bertahun-tahun akhir nya Vita berontak & minta pisah. Namun Doni menolak Vita yang menggugatnya di pengadilan perceraian, Doni mengancam Vita untuk menurut aja. Jadilah kondisi nya, Doni menggugat Vita sebagai istri yang tidak baik, sering ribut dll. Dalam persidangan, Vita tidak memakai pengacara sama sekali, pengacara hanya dari pihak Doni & Vita dilarang datang ke pengadilan.
Dalam perceraian, tidak dikasuskan mengenai pembagian harta & Vita pun tidak masalah, Vita hanya ingin terbebas dari Doni. Dan hak asuh anak berada di Doni dengan ketentuan, Vita hanya boleh mengunjungi pada hari Sabtu & Minggu.

Nah... ini lah yang menjadi masalah..
Saat ini Vita baru merintis usaha nya sebagai penyedia jasa kecantikkan yang mana client nya justru kebanyakan meminta jadwal temu di hari Sabtu Minggu, sedangkan Vita hanya diberikan jadwal ketemu di hari tsb. Permintaan Vita tidak besar, Vita hanya ingin waktu nya untuk bertemu anak-anaknya tidak ditentukan.
Vita sudah menuruti kemauan Doni soal urusan perceraian tsb, hanya sedikit permintaan Vita, sampai mohon-mohon pada Doni yang hanya dijawab "lihat saja nanti".
Saat ini proses persidangan-persidangan sedang berlangsung & menurut ane sebagai teman, melihat sifat Doni, ane khawatir jika nanti surat keputusan sudah keluar & Vita hanya benar2 diberi waktu ketemu anak-anak di hari Sabtu Minggu saja, Vita tidak akan bisa berbuat apa-apa. Ane rasa, percuma memohon-mohon pada Doni yang bgitu kejam. Sedangkan untuk adu pengacara, Vita jelas tidak mampu. Doni orang kaya, sedangkan Vita tidak punya apa-apa. Untuk kebutuhan sehari-hari & sekolah anak pertamanya aja Vita harus berjuang, mana mungkin bisa melawan pengacara Doni?

Oleh karena itu ane tergugah untuk membantu teman ane.
Ane harap, teman-teman kaskuser yang melek hukum disini bisa membantu ane memberi solusi pada masalah teman ane.

Terima kasih atas kebaikan teman-teman..