DJambAvatar border
TS
DJamb
Komodo ditemukan diluar kawasan TNK (Taman Nasional Komodo)
emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News

Spoiler for Komodo:


KUPANG, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menemukan puluhan binatang purba komodo hidup secara normal di sejumlah kawasan di Pulau Flores. Itu berarti, habitat kadal raksasa itu tidak hanya di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, dua dari 264 pulau dalam kawasan Taman Nasional Komodo atau TNK di Kabupaten Manggarai Barat.

Hal itu disampaikan oleh Kepala BBKSDA NTT, Wiratno di Kupang, Jumat (31/8/2012). Diakuinya, temuan itu adalah bagian dari hasil penelitian tim BBKSDA NTT sejak tahun 2011 lalu.

Penelitian tidak menyentuh kawasan TNK karena flora dan fauna - termasuk komodo - di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Balai TNK di Labuan Bajo, kota Kabupaten Manggarai Barat.

Penelitian hanya menyisir kawasan di luar TNK, namun lokasi yang disebut sebut sebagai haitat komodo. "Yang di luar TNK itu tanggung jawab kami dari BBKSDA NTT," jelas Wiratno.

Dijelaskan, selama penelitian itu tim mencatat setidaknya terjadi perjumpaan langsung dengan 40 komodo secara terpencar dan jauh hingga lintas kabupaten di Flores. Temuan itu membuktikan keberadaan komodo tidak hanya ada dalam kawasan TNK, tetapi juga di kawasan lain di Flores.

Dari perjumpaan langsung dengan 40 komodo selama penelitian tersebut, 28 di antaranya terjadi di Kawasan Cagar Alam Wae Wu'ul.

Kawasan itu merupakan bagian wilayah Kecamatan Komodo di Manggarai Barat. Kecamatan Komodo sendiri wilayahnya meliputi Labuan Bajo dan sekitarnya di daratan Flores, termasuk Wae Wu'ul, serta kawasan TNK.

Perjumpaan langsung lainnya masing masing enam komodo di Desa Nampar Sempang, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur. Menyusul di kawasan Riung (5) dan Taman Wisata Alam 17 Pulau (1). Kedua kawasan terakhir ini di pesisir utara Kabupaten Ngada.

SUMBER

Update:

[Quote=]
KUPANG, KOMPAS.com - Masyarakat Desa Nampar Sempang, Kecamatan Sambirampas di Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, sejak beberapa waktu lalu menangkar enam komodo di kampung mereka. Binatang langka itu adalah hasil tangkapan warga dari kawasan sekitarnya.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur, Wiratno di Kupang, Jumat (31/8/2012) petang.

Keenam komodo itu adalah bagian dari 40 komodo temuan penelitian BBKSDA NTT terkait sebaran komodo di Flores atau luar kawasan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat. Penelitian itu sendiri dilakukan sejak tahun lalu dan akan terus dilanjutnya hingga tahun depan.

Wiratno mengakui pihaknya pernah meminta agar penanganan binatang langka itu diserahkan kepada BBKSDA NTT sesuai ketentuan berlaku. Namun Bupati Manggarai Timur, Yosef Tote berharap tetap dalam pemeliharaan masyarakat bersama pemerintah setempat karena kawanan komodo dibutuhkan untuk peragaan sekaligus menjadi daya tarik bagi kawasan sekitarnya.

"Keinginan Bupati Manggarai Timur itu mungkin saja bisa dipenuhi, namun harus dengan Surat Keputusan Memteri Kehutanan," tambah Wiratno.

SUMBER 2[/Quote]

0
10.2K
273
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan