A. Topik
Topik bahasan tentunya adalah astronomi, khususnya kosmologi dengan batasan berupa geometri alam semesta serta implikasinya. Geometri jelas membicarakan mengenai bentuk. Bentuk merupakan sesuatu yang penting apabila kita membicarakan fisika.


B. Tujuan

1. Memperkenalkan beberapa kemungkinan geometri alam semesta
   
2. Menunjukkan geometri mana yang didukung oleh bukti-bukti saat ini
   
3. Membahas implikasi dari geometri alam semesta
   
4. Mempersilahkan kepada yang mau membantai argumen ane (kamsudnya argumen yang ane tulis, soalnya keduluan orang lain mencetuskannya)
   

C. ISI
Kita mulai dulu dari sejarah alam semesta,
nun di kala itu terjadilah Big Bang yang kalau dibahasa-indonesiakan menjadi Dentuman Besar saat di mana alam semesta sekarang muncul. Dan seperti biasanya, ilmuwan suka seenaknya saja memberi istilah yang mengakibatkan salah persepsi, misalnya saja: partikel Tuhan (bukan partikel penyusun Tuhan!), mitochondrial Eve (bukan Eve beneran!), Y chromosome Adam (bukan Adam beneran!), dogma sentral dalam biologi molekuler (bukan dogma!). Big Bang jelas bukan dentuman, bukan ledakan. Ketidakjeniusan ilmuwan memberi nama inilah yang membuat Pi-One selaku sains enthusiast terpaksa bolak-balik menjelaskan. (Kalau tidak percaya silakan di-search)
Kalau kita menerima bahwa Big Bang merupakan awal mula dari alam semesta kita, berarti secara temporer (kaitannya dengan waktu) alam semesta itu tidak tak hingga berarti finit.