Quote:
ANDA mungkin mengetahui tragedi tenggelamnya kapal pesiar Titanic pada 1912? Kapal dengan julukan "kapal yang tak bisa tenggelam" ini menabrak gunung es kala itu. Pelayaran perdana dari Southampton, Inggris menuju New York, Amerika Serikat akhirnya berbuah petaka. Sebanyak 1.517 orang dipastikan tewas.
Kapal pesiar mewah tersebut bukanlah satu-satunya yang celaka akibat "melawan" alam. Lima kapal pesiar lainnya menyusul Titanic dengan berbagai penyebab kecelakaan. Semua kecelakaan terjadi akibat kecongkakan dan kelalaian manusia. Begitu pula dengan tragedi kapal pesiar Costa Concordia.
Kapal yang mengangkut 4.234 tersebut menabrak gugusan karang di perairan Pulau Giglio, Italia. Mirisnya, Kapten kapal, Francesco Schettino sengaja mendekati pulau ke perairan dangkal. Seharusnya, sang kapten mengetahui berbagai kondisi pulau termasuk kedalaman perairannya. Tapi aspek tersebut ditantangnya.
Rangkaian tragedi tersebut setidaknya bisa dijadikan hikmah semua pihak, khususnya pemilik kapal pesiar dengan klaim mewah dan megah. Secanggih apapun kapal pesiar sudah pasti tidak mampu menandingi alam yang notabennya bersahabat. Titanic dan Costa Concordia menjadi bukti betapa tidak bersahabatnya alam bila ditantang.
Terlebih kapal seperti Costa Concordia ternyata tidak mampu mengarungi laut dengan arus kencang seperti Laut Atlantik Utara. Dengan keterbatasan tersebut sama saja menantang alam selama mengarungi lautan lepas.
Untuk itu dibutuhkan satu aturan ketat terkait sistem keselamatan dan keamanan kapal selama melakukan pelayaran. Setiap aturan harus dipatuhi sebelum kapal tersebut bisa dinyatakan laik berlayar. Fungsi kontrol yang ketat sangat dibutuhkan untuk meminimalisir kecelakaan fatal.
Apalagi ada klaim sebagian perusahaan kapal pesiar lebih mementingkan keuntungan daripada keamanan, contohnya memenuhi kapal dengan terlalu banyak dek. Kondisi ini sangat membayakan pelayaran. Pasalnya kapal tidak akan mampu menahan bebas bila kapasitasnya di atas batas maksimal.
Berkaca dari kecelakaan, bukan hanya pemilik kapal yang harus meningkatkan kontrol. Safety of Lives at Sea (SOLAS) juga harus mengevaluasi secara ketat kegiatan seluruh kapal pesiar. Sehingga kecelakaan yang lebih besar di laut bisa ditekan seminimal mungkin.
Salah satu kebijakan yang bisa diperketat adalah verifikasi muatan kapal pesiar sebelum meninggalkan setiap dermaga. Dengan peraturan ketat tersebut dapat diminimalisir para kapten kapal yang berani menantang alam.
sumber
============================ ====================
============================ ====================
Alam memang bersahabat, tapi jangan ditantang. Semua kecelakaan terjadi akibat kecongkakan dan kelalaian manusia. Sehebat apapun yang diciptakan manusia, Alam dibuat langsung sama Sang Pencipta.

