Kaskus

Entertainment

GchampAvatar border
TS
Gchamp
INILAH Daftar aksi Front Pembela Islam
Front Pembela Islam (FPI) sebagai organisasi yang paling banyak melakukan intimidasi dan ancaman kekerasan atas nama agama. Bahkan MUI juga didakwa melakukan kekerasan.

Organisasi pimpinan Habib Rizieq itu tercatat melakukan 38 kali kekerasan atau sekitar 18 persen. Kelompok massa terorganisir melakukan kekerasan sebanyak 32 kali atau 15 persen. Selanjutnya, kekerasan terbanyak ketiga dilakukan oleh Pemkab/ Pemkot, yaitu sebanyak 22 kali atau 10 persen. Sedangkan Massa tidak teridentifikasi 19 kali atau 9 persen, MUI 17 kali atau 8 persen, polisi 16 kali atau 8 persen, dan perorangan 14 kali atau 7 persen.

Selain itu, kekerasan dengan mengatasnamakan agama ini merupakan bentuk intoleransi paling tinggi selama 2011, yaitu sekitar 48 kasus atau 25 persen. Tindakan berikutnya yang juga tinggi adalah pernyataan dan penyebaran kebencian terhadap kelompok lain, yaitu sekitar 27 kasus atau 14 persen, pembakaran dan perusakan properti 26 kasus atau 14 persen, diskriminasi atas dasar agama atau keyakinan sebanyak 26 atau 14 persen.

“Jawa Barat menjadi wilayah tertinggi dengan 105 kasus atau sekitar 57 persen. Daerah berikutnya adalah Jawa Timur 17 kasus atau 9 persen, Jawa Tengah 15 kasus atau 8 persen, DKI Jakarta 13 kasus atau 7 persern, dan Riau 9 kasus atau 5 persen,” terang Rumadi.

Selain itu, Rumadi mengatakan selama tahun 2011 ini, kategori korban intoleransi terbanyak dialami oleh Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) karena keyakinan mereka dianggap berbeda dari mainstream umat Islam dengan 65 kasus (26 persen). “Korban berikutnya adalah individu yang dianggap berbeda dari mainstream 42 kasus (17 persen), pemilik usaha atau pedagang 24 kasus (10 persen), umat Kristen 20 kasus (8 persen),” ucapnya.

dan untuk list aksi FPI cekidot gan !!!!

Tahun 1998
14 Oktober-18 Oktober Badan Pencari Fakta DPP-FPI mengadakan investigasi kasus peneroran, pembantaian, dan pembunuhan para ulama, kyai, ustad, dan beberapa guru pengajian dengan dalih dukun santet di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain di Demak, Pasuruan, Jember, Purbalingga, dan Banyuwangi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum FPI Muhammad Rizieq bin Husein Syihab.

21 Oktober
DPP-FPI mengeluarkan Pernyataan Sikap dan Seruan tentang hasil kerja Badan Pencari Fakta DPP-FPI dari tanggal 14-18 Oktober 1998
Berbarengan dengan hal tersebut di atas DPP-FPI menyampaikan pernyatan sikap dan seruannya kepada Presiden Republik Indonesia tentang "Kasus Ninja"
DPP-FPI mengumumkan bahwa pencantuman nama Front Pembela Islam sebagai penanggung jawab buku yang berjudul Bangkitnya Kembali Gerakan Marxisme, Leninisme/Komunisme di Indonesia setebal 12 halaman yang ditulis oleh Abul Ghozwah diterbitkan di Jakarta, medio Oktober 1998, adalah tidak benar.
28 Oktober DPP-FPI mengeluarkan "Seruan Jihad FPI" terhadap "pasukan ninja" yang isinya menerangkan bahwa pelaku/dalang/penyandang dana dan atau siapa pun yang terlibat dalam aksi ninja dalam penteroran terhadap ulama adalah halal untuk ditumpahkan darahnya.
7 November DPP-FPI mengeluarkan pernyataan sikap yang mendukung sepenuhnya pelaksanaan Sidang Istimewa MPR 1998.
12 November DPP-FPI mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Pertanggungjawaban Orde Baru.
13 November Menyampaikan aspirasi ke Sidang Istimewa MPR 1998 tentang tuntutan rakyat yang menghendaki :
Pencabutan Pancasila sebagai asas tunggal
Pencabutan P4
Pencabutan Lima Paket Undang-undang Politik
Pencabutan Dwifungsi ABRI dari Badan Legislatif atau Eksekutif
Penghargaan hak asasi manusia
Pertanggungjawaban mantan Presiden Republik Indonesia Soeharto
Permohonan Maaf Golkar sebagai Penanggung Jawab Orde Baru
14 November
DPP-FPI menyampaikan sikap solidaritas kepada angkatan mahasiswa reformis Indonesia sebagai front terdepan dalam perjuangan Rakyat Indonesia
DPP-FPI mengumumkan bahwa ormas ini (Front Pembela Islam) telah mendaftarkan diri ke Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia
22 November Insiden Ketapang meletus, terjadi perusakan sebuah mesjid di bilangan Ketapang, Gajah Mada, Jakarta Pusat, oleh sejumlah kurang lebih 600 orang preman Ambon. Laskar Pembela Islam berhasil memukul mundur penyerang, dipimpin langsung oleh Imam Besar Laskar LPI, KH. Tb. M. Siddiq AR, di bawah komando Ketua Umum FPI.[1]
26 November DPP-FPI mengeluarkan kronologi Insiden Ketapang, tentang diserangnya perkampungan muslim oleh sejumlah preman Ambon non-Muslim yang menghancurkan sebagian bangunan Mesjid Khairul Biqa'. Hal ini disampaikan langsung dalam tatap muka dengan Komisi A DPRD DKI Jakarta
1 Desember DPP-FPI mengeluarkan Pernyataan Sikap tentang Insiden Kupang, Nusa Tenggara Timur yang intinya "mengecam, mengutuk dan melaknat tindakan sekelompok orang Kristen Radikal yang telah merusak / membakar sejumlah mesjid dan membantai / membunuh / menganiaya sejumlah umat muslim.
16 Desember FPI beserta ormas-ormas Islam lainnya di tugu Monumen Nasional berunjuk rasa dan mengeluarkan pernyataan sikap tentang penutupan tempat-tempat maksiat menghadapi bulan suci Ramadan 1419 H/1998 M.


http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_..._Pembela_Islam
0
4.1K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan