Diatas genteng

Pada suatu hari Bambang memperbaiki genteng rumahnya. Saat Bambang sedang berada di atap Pengemis memanggilnya dari bawah.
Bambang : “Apa yang kamu mau?” Teriak Bambang
Pengemis : “Turunlah biar saya bisa mengatakannya.”
Dengan berat hati Bambang turun untuk menghampiri sang pengemis. Setelah Bambang sampai di bawah.
Pengemis : “Pak, minta tolong di beri sedekah seikhlasnya saya tidak punya uang”
Bambang : “ O,, Ikutlah saya ke atas genteng dulu”
Si pengemis pun mengikuti Bambang ke atas genteng. Sesampainya di atasa genteng:
Bambang : “Maaf, saya tidak mau memberi”
Pengemis : ??!!!!???

Mesammesem

Mengejar Kereta
Budi dan dua orang temannya tiba di stasiun kereta api tepat pada kereta akan berangkat. “Kapan kereta selanjutnya akan berangkat” tanya mereka bertiga pada penjaga stasiun. “Satu jam lagi” kata penjaga stasiun.

Budi dan teman-temannya memutuskan untuk menunggu beberapa saat lagi di ruang tunggu untuk menunggu keberangkatan kereta api selanjutnya. Ketika kereta selanjutnya akan berangkat mereka berusaha untuk mengejar kereta itu. Tapi tidak berhasil.

Kemudian mereka diberitahu bahwa kereta selanjutnya akan berangkat 3 jam kemudian. Budi dan temannya kembali menunggu di ruang tunggu stasiun. Kali ini mereka bertiga sudah menunggu di peron ketika kereta selanjutnya akan berangkat.

Tiga sekawan ini tidak menyerah, saat kereta datang mereka berlari kencang denagn segenap kekuatan mereka. Akhirnya, 2 orang dari mereka berhasil masuk kedalam kereta dan hanya Budi yang terpeleset dan gagal naik kereta. Budi pun ketinggalan kereta lagi. Penjaga stasiun menolong Budi untuk berdiri dan melihat Budi yang memandang kereta api yang terus bergerak menjauh meninggalkan stasiun.

Kemudian penjaga stasiun berujar, “ Jangan khawatir tuan, kereta selanjutnya akan bernagkat dalam setengah jam”.

“Saya tidak mengkhawatirkan diri saya sendiri” Jawab Budi.
“Saya mengkhawatirkan teman saya, sebenarnya saya yang harus naik kereta dan mereka hanya mengantar saya naik kereta api” Kata Budi.

Potong Bebek
Disebuah Taman Kanak-kanak, seorang guru sedang mengajarkan lagu, “Potong Bebek Angsa” pada murid-muridnya.
Guru : “Anak-anak ayo kita mulai bernyanyi..”
Murid : “ Hore...!!!”
Guru : “Potong bebek angsa, masak di kuali..”

Semua anak ikut bernyanyi, tetapi salah satu murid tampak mengangis tersedu-sedu. Kemudian Ibu Guru bertanya
Guru : “Kenapa kamu menangis Nina? Ayo ikut bernyanyi.”
Nina : “Nggak mau!”
Guru : “Kenapa? Ayo dong potong bebek angsa..”
Nina : “ Nggak mau! Bu guru jahat! Ibu guru kejam! Kasihan bebeknya!”
Guru : ??!!!