Kebanyakan saat mandi, kepala shower langsung mengalirkan air pada tubuh, kemudian mengalir melewati dan masuk ke saluran pembuangan. The Mist Eden, dirancang oleh Alemina Vranes desainer industri dari New South Wales menggunakan aerator untuk mengubah air menjadi tetesan halus yang mencakup kabut. Kepala shower mudah disesuaikan dengan tinggi orang dan ada sistem pemanas yang mengubah kabut air menjadi uap ketika mandi air panas diperlukan. tetesan pemanasan air yang kecil akan mengurangi daya listrik yang dibutuhkan. The Mist Eden hanya menggunakan 1 liter air per menit yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan konsumsi di kamar mandi konvensional. The Mist Eden dirancang dengan stainless steel dan komponen cor dilapisi bubuk untuk memberikan penampilan yang baik.

Eco Drop Shower dirancang oleh desainer Tommaso Colia dengan menggunakan keset kamar mandi seperti perangkat di lantai letaknya di bawah kepala shower. Lingkaran konsentris yang nyaman untuk berdiri . Saat mandi dimulai, lingkaran konsentris mulai bangkit membuat tidak nyaman untuk berdiri di atas. Selanjutnya potongan-potongan pusat tajam naik dan membuat pengguna memeriksa seberapa banyak penggunaan air. Perangkat tikar lantai terbuat dari bahan yang dapat mengembang di bawah tekanan berat tubuh. Perangkat ini dapat berguna di tempat-tempat mandi umum seperti kolam renang, gedung olah raga di mana orang menghabiskan waktu terlalu lama untuk mandi dan menyebabkan ketidaknyamanan kepada orang lain menunggu untuk menggunakan fasilitas tersebut. Tentu saja, tujuan ini juga bisa menjadi timer sederhana pada pasokan air.

Eco-Shower yang dirancang oleh Juni Yasamoto, Alban Le Henry, Olivier Pigasse dan Vincent Vandenbrouck melahirkan kembali tempat mandi dengan meniru phyto yaitu proses pemurnian alam. Air mengalir dari kamar mandi disalurkan ke pasir yang ditempatkan di sepanjang tepian dengan tanaman air seperti eceng gondok dan lemnes. Air kemudian tersaring pertama di pasir dimana kontaminan utama dihapus. Air melewati akar alang-alang dimana bakteri bisa dihapus dan air keluar dimurnikan dan didaur ulang. Eceng gondok dan tanaman air membantu kerusakan dan menyerap kontaminan dalam pasir. Sistem ini, tentu saja,memerlukan sinar matahari untuk siklus tanaman untuk membatasi penggunaan untuk lokasi outdoor seperti kolam renang.

Fog Shower, dikonsep oleh desainer Joao Diego Schimansky dari Brasil dalam kompetisi Desain Electrolux 2007 mirip dengan The Mist Eden Shower karena menggunakan tetesan air untuk mandi. Tetesan diciptakan oleh pemanasan ultrasonik dan kemudian keluar melalui pelat logam berlubang. Sebuah sensor cerdas menanggapi gerakan tubuh pengguna kamar mandi untuk mengarahkan tetesan air dimana pengguna membutuhkannya. Sistem ini dikatakan hanya menggunakan dua liter air untuk mandi lima menit. Penggunaan pemanasan ultrasonik mengurangi listrik yang digunakan dalam pemanas air.

Pensar Development, sebuah rumah desain di Seattle berbasis inovasi ini mandi indulgensi yang memiliki siklus "bilas kabut bilas". Ketika pengguna masuk untuk mandi, ia mendapatkan satu menit aliran air seperti dalam mandi konvensional, diikuti oleh 4 menit kabut yang diciptakan oleh tetesan air dipanaskan dan berhenti mandi lagi dengan aliran air dua menit bilas. Penghematan dari beberapa 56 persen air dan energi yang terjadi dalam siklus kabut empat menit. Waktu siklus yang dapat disesuaikan sesuai preferensi individu.

Smart Shower dengan diameter 1 meter dan ketinggian 2,2 meter yang juga menggunakan aerator untuk mengubah air menjadi tetesan untuk konservasi air ketika mandi. Di samping itu memiliki pengubah panas di bagian dasar yang pulih panas dari air panas yang digunakan di kamar mandi untuk menaikkan suhu air dingin yang masuk. Pengubah panas ini membantu menghemat hingga 50 persen dari energi dalam pemanasan air yang masuk. Selain itu, bilik mandi yang dirancang untuk kamar mandi yang penggunaan lainnya seperti memandikan bayi, rambut membilas, mencuci tangan pakaian dll yang menggunakan air panas.

Bentuk desain ini minimal desain dari Frank Guo yang hanya menggunakan tangki air transparan yang memberitahu Anda dengan jelas berapa banyak air yang Anda gunakan di kamar mandi yang akan membantu mempromosikan konservasi air. Tangki yang sama juga terdapat westafel cuci tangan dan bidet. Kontrol suhu yang dibangun ke sisi tangki transparan untuk menyelesaikan desain visual yang elegan.

Shower Brake ini dirancang oleh di Lee Sang-Hyun Kim dan Dae dengan visual yang menggunakan umpan balik untuk mempromosikan konservasi air. Kuantitas air yang akan digunakan ditentukan dengan menarik controller mandi ke atas yang dipasang di atas pipa air ke kepala pancuran. Controller ini memberikan umpan balik visual Agan untuk cepat-cepat menyelesaikan mandi sebelum air berhenti. Hal ini dimungkinkan, tentu saja, untuk menarik controller sekali lagi tapi yang jelas sinyal menunjukkan bahwa Agan membuang-buang air. Poros controller juga memiliki pengaturan untuk suhu air dan tekanan untuk menyelesaikan mandi yang sangat berguna.

DA / Spa shower adalah sebuah shower berdiri berbentuk seperti gelembung di mana air yang digunakan secara terus-menerus didaur ulang ke dalam kepala pancuran atas dan di bagian samping tersedia spa seperti pijat air. Air daur ulang secara terus-menerus disaring dan disimpan pada suhu dan tekanan konstan. Daur ulang membantu untuk menjaga penggunaan air ke tingkat 20 liter dan memiliki keuntungan tambahan dari fitur pijat.

Eco Shower dirancang oleh Victor M. Aleman menggunakan tenaga pedal untuk mengoperasikan, menggabungkan rutinitas olahraga ringan ke dalam shower setiap hari. Air untuk mandi disimpan di dasar. Ketika pengguna langkah-langkah pada dasar yang terbuat dari balok kayu, air kemudian naik ke atas tangki. Karena setiap balok kayu turun, batang logam silinder terinjak yang membuat pengguna mengubah posisinya ke balok kayu dalam langkah dansa terus menerus seperti pola. Air yang naik ke atas tangki mengendarai turbin dan listrik yang dihasilkannya untuk memanaskan air untuk mandi.