saat penumpang check in, di bagasinya diberi label yang berisi informasi tentang pemilik dan tujuannya

bagasi yang terlalu besar mungkin akan check-in di check-in counter khusus. Juga barang pecah belah diberi label "fragile", dan bagasi jenis ini tidak diturunkan pada konveyor umum, tetapi pada lift khusus.

kompartemen bagasi sangat luas, ini bagaikan kota kecil di bawah tanah bandara, panjang keseluruhan konveyor di kompartemen ini kira kira lebih dari 3,5 KM. Saat proses pemeriksaan bagasi, terdapat enam jalur konveyor

langkah pertama adalah memindai bagasi, bagasi melewati mesin scanner, label yang tertera di bagasi dipindai secara otomatis. Tapi jika di bagasi itu masih ada label bekas penerbangan sebelumnya, ini akan membingungkan mesin scanner, jadi ini harus dipindai secara manual oleh petugas bandara

lalu bagasi memasukki mesin introscope, ini untuk mencegah adanya bahan peledak, senjata tajam, dan barang terlarang lainnya

jika ada bagasi yang terlihat mencurigakan, maka bagasi itu akan dikirim ke bagian kemanan untuk diperiksa secara manual

pada pemeriksaan ini, mencakup tomograph komputer dan difraksi

anjing juga digunakan untuk mencari bahan peledak dan barang terlarang lainnya

bagasi yang terlalu besar ukurannya diperiksa dengan sinar x (x-ray) di pos pemeriksaan keamanan yang terpisah

setelah tadinya terdapat enam jalur konveyor, sekarang menjadi empat jalur saja

bagasi melewati pemindai lagi dengan kecepatan tinggi, disini bagasi dipindai tujuan penerbangannya, hal ini untuk menentukan jalur konveyor yang harus dilewati. Misalnya jika tujuannya ingin ke Jakarta bagasi akan dialihkan ke jalur kanan, kalau tujuannya ke Bali bagasi akan dialihkan ke jalur kiri

jika jalurnya sudah sesuai, maka bagasi akan disortir

dan sampailah pada akhir jalur, bagasi yang sudah disortir akan diangkut menggunakan kendaran ke dalam pesawat, di proses ini bagasi di perosotkan ke bawah