- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
[Cat-cil-Per] "Si Belerang" Ajariku Melangkah


TS
insanpenyendiri
[Cat-cil-Per] "Si Belerang" Ajariku Melangkah
Quote:
Permisi para pendahulu...
sekedar berbagi, ijin menulis di mari ya...
Makasih..
sekedar berbagi, ijin menulis di mari ya...
Makasih..
Spoiler for :
23 November 2009
Terik menyambut kami di Gempol, Surabaya. Aku dan Jepri baru turun dari truk fuso transportasi gratisan kami dari Tabanan, Bali. (terima kasih bapak sopir dan navigator) Lalu kami singgah ke salah satu warung nasi, di pinggir jalan.
Makan siang -yang termasuk sarapan- beres. Setelahnya, kami keluar dari warung dan menunggu transportasi yang menuju selatan, terminal Pandaan.
Kira - kira pukul 13.00 kami tiba di Pandaan, lalu beralih dengan angkutan umum L-300 untuk menuju Tretes.
---
Seorang pria sedang duduk di dalam pos pendakian saat kami datang. Aku rasa, penerimaannya cukup baik.
Sore hari, kami pamit pada petugas dan siap untuk belajar mendaki.
Di kalangan pendaki, Arjuno-Welirang cukup terkenal dengan jalurnya yang sangar. Aku juga setuju dengan anggapan itu. Pendakian kali ini rasanya berat. Apalagi dengan kondisi fisik dan mental yang masih belum pulih 100%. (Malam sebelumnya, kami baru saja mendapat insiden, digiring oleh lima orang pemuda ke kantor Polisi Tabanan. Kami dicurigai, dituduh teroris oleh para pemuda itu. Kejadian ini bermula saat Jepri dan aku 'terpaksa' jalan kaki dari Denpasar ke Tabanan. Hari sudah malam saat kami sedang melintas di Tabanan. Tiba - tiba kami mendengar suara orang berteriak dari kejauhan. Kami berhenti, mencari tau asal suara itu. Ternyata, teriakan dari orang di depan sebuah rumah, di seberang jalan. Seorang dari mereka memanggil kami dengan suara keras dan nada tinggi. Kami langsung menghampirinya -entah, karena berani atau takut? aku sendiri tidak tau. Yang pasti, saat itu aku berpikir sederhana: kami tidak punya salah.
Cukup lama kami berdiskusi sebelum akhirnya kami harus berurusan dengan polisi. Sebetulnya, persoalannya sederhana: mereka hanya takut dengan isi carrier kami yang disangkanya bom. Selain itu, mungkin keparnoan mereka juga dipicu oleh bau alkohol di mulutnya sendiri. Alhasil, mereka memaksa kami, mengantar kami satu persatu dengan motornya ke kantor polisi terdekat.
Di kantor polisi, isi tas kami diperiksa. Tidak semua. Hanya bagian atasnya yang dibongkar. Polisi mengecek KTP dan menginterogasi kami.
Singkatnya, polisi tidak menemukan kesalahan pada diri kami. Polisi mengantar kami keluar dan mencarikan tumpangan untuk ke Surabaya. Sebuah truk berhasil diberhentikan. Kami naik di belakangnya.
Di bak truk itu aku dan Jepri berbincang. Kami sepakat memaklumi kejadian tadi. Memang, Bali trauma dengan kejadian-kejadian teror.
Luka yang pernah menorehnya beberapa waktu lalu tampak masih membekas)
---
Kisaran pukul 21.00 WIB kami tiba di Kop-kopan, Pos 3. Di sini sudah ada tenda berisi 4 orang pendaki yang sedang beristirahat. Jepri dan aku mendirikan tenda di sebelahnya. Malam semakin larut, kami tidur. Sedikit ulasan jalur yang dilewati untuk menuju Pos 3; jalur didominasi oleh batu-batu besar, menanjak terus dan seperti membosankan. Cuaca panas dan gersang walaupun sudah sore. Terdapat sumber air di Kop-kopan. Pandangan indah Gunung Penanggungan-
24 November 2009
Pkl. 08.00 WIB, kami terbangun. Sarapan dan berbenah lalu melanjutkan proses belajar mendaki ini.
Pkl. 12.00 WIB penitian dimulai. Titik yang dituju hari ini adalah Pondokan. Jepri berjalan di depanku, satu demi satu kaki diayunkan menapaki susunan batu-batu besar. Tidak lama, keringat dari seluruh tubuh mengucur deras. Letih! Istirahat berkali - kali menjadi hiasan perjalanan hari ini.
Pukul.18.00 WIB, Pondokan berhasil kami capai. Kami berjumpa kagi dengan tetangga kami di Kop-kopan tadi malam. Tidak seperti malam kemarin, malam ini kami sudah lebih berani untuk memulai perbincangan. Seru sebenarnya, namun obrolan tak berlangsung lama. Kedua mata memaksa aku untuk segera melapor ke peraduan.
Ulasan jalur Kop-kopan menuju Pondokan; batu-batu besar masih mendominasi hingga hampir tiba ke Pondokan. Setengah perjalanan pertama, kondisinya panas. Mendekati Pondokan mulai banyak pohon2 besar.
Di Pondokan terdapat kira-kira 15-20 Pondok yang sengaja dibangun oleh para penambang sebagai tempat istirahat mereka. Pondok-pondok ini adalah keunikan di gunung Arjuno-Wellirang. Di lokasi ini terdapat genangan air, namun riskan keberadaannya pada musim kemarau.
25 November 2009
Hari ini kami menuju puncak Welirang. Logistik yang tersisa ternyata minim. Beras tinggal 14 sendok. Kami sarapan seadanya.
Cukup lama kami berjalan, awan mulai mendung dan semakin gelap. Hujan. Dua manusia lemah berhenti, bersembunyi di balik ponco. Sesaat hujan itu mengecil, kami berjalan lagi. Tak lama, ia menjadi deras, malah lebih deras dari sebelumnya.
Hujan ini memaksa kami berpikir dan merencanakan opsi.
Mufakat diambil, diputuskan mencari tempat datar dan membangun tenda. Kami menjumpai sabana kecil. Di sekitarnya ada jalur yang menghubungkan puncak Welirang-Kembar 1-Kembar2-gunung Arjuno. Di lokasi ini kami mendirikan tenda satu malam lagi.
26 November 2009
Setengah potong roti pagi hari kami nikmati dan syukuri, mengingat, bekal logistik sudah di batas kosong. Tenda dan peralatan kami tinggalkan di sabana. Pertimbangannya, puncak sudah dekat.
Kurang dari satu jam, kami tiba di puncak. Cuaca hari ini mendung. Efeknya, panorama tidak bisa kami nikmati secara maksimal. Walau demikian, kami sangat bersyukur telah diberi kesempatan mengunjungi sekaligus belajar di gunung ini. Terima kasih Welirang.
Kami turun.
Malam harinya, kami selamat tiba di Pos pendakian. Menumpang bermalam di Pos ini. Esoknya melanjutkan perjalanan menuju Surabaya, dan Jakarta.
Terik menyambut kami di Gempol, Surabaya. Aku dan Jepri baru turun dari truk fuso transportasi gratisan kami dari Tabanan, Bali. (terima kasih bapak sopir dan navigator) Lalu kami singgah ke salah satu warung nasi, di pinggir jalan.
Makan siang -yang termasuk sarapan- beres. Setelahnya, kami keluar dari warung dan menunggu transportasi yang menuju selatan, terminal Pandaan.
Kira - kira pukul 13.00 kami tiba di Pandaan, lalu beralih dengan angkutan umum L-300 untuk menuju Tretes.
---
Seorang pria sedang duduk di dalam pos pendakian saat kami datang. Aku rasa, penerimaannya cukup baik.
Spoiler for petugas di pos pendakian:
![[Cat-cil-Per] "Si Belerang" Ajari'ku Melangkah](https://dl.kaskus.id/i899.photobucket.com/albums/ac191/insanpenyendiri/DSCN3502.jpg)
Sore hari, kami pamit pada petugas dan siap untuk belajar mendaki.
Di kalangan pendaki, Arjuno-Welirang cukup terkenal dengan jalurnya yang sangar. Aku juga setuju dengan anggapan itu. Pendakian kali ini rasanya berat. Apalagi dengan kondisi fisik dan mental yang masih belum pulih 100%. (Malam sebelumnya, kami baru saja mendapat insiden, digiring oleh lima orang pemuda ke kantor Polisi Tabanan. Kami dicurigai, dituduh teroris oleh para pemuda itu. Kejadian ini bermula saat Jepri dan aku 'terpaksa' jalan kaki dari Denpasar ke Tabanan. Hari sudah malam saat kami sedang melintas di Tabanan. Tiba - tiba kami mendengar suara orang berteriak dari kejauhan. Kami berhenti, mencari tau asal suara itu. Ternyata, teriakan dari orang di depan sebuah rumah, di seberang jalan. Seorang dari mereka memanggil kami dengan suara keras dan nada tinggi. Kami langsung menghampirinya -entah, karena berani atau takut? aku sendiri tidak tau. Yang pasti, saat itu aku berpikir sederhana: kami tidak punya salah.
Cukup lama kami berdiskusi sebelum akhirnya kami harus berurusan dengan polisi. Sebetulnya, persoalannya sederhana: mereka hanya takut dengan isi carrier kami yang disangkanya bom. Selain itu, mungkin keparnoan mereka juga dipicu oleh bau alkohol di mulutnya sendiri. Alhasil, mereka memaksa kami, mengantar kami satu persatu dengan motornya ke kantor polisi terdekat.
Di kantor polisi, isi tas kami diperiksa. Tidak semua. Hanya bagian atasnya yang dibongkar. Polisi mengecek KTP dan menginterogasi kami.
Singkatnya, polisi tidak menemukan kesalahan pada diri kami. Polisi mengantar kami keluar dan mencarikan tumpangan untuk ke Surabaya. Sebuah truk berhasil diberhentikan. Kami naik di belakangnya.
Di bak truk itu aku dan Jepri berbincang. Kami sepakat memaklumi kejadian tadi. Memang, Bali trauma dengan kejadian-kejadian teror.
Luka yang pernah menorehnya beberapa waktu lalu tampak masih membekas)
---
Kisaran pukul 21.00 WIB kami tiba di Kop-kopan, Pos 3. Di sini sudah ada tenda berisi 4 orang pendaki yang sedang beristirahat. Jepri dan aku mendirikan tenda di sebelahnya. Malam semakin larut, kami tidur. Sedikit ulasan jalur yang dilewati untuk menuju Pos 3; jalur didominasi oleh batu-batu besar, menanjak terus dan seperti membosankan. Cuaca panas dan gersang walaupun sudah sore. Terdapat sumber air di Kop-kopan. Pandangan indah Gunung Penanggungan-
Spoiler for penanggungan dari kop-kopan:
![[Cat-cil-Per] "Si Belerang" Ajari'ku Melangkah](https://dl.kaskus.id/i899.photobucket.com/albums/ac191/insanpenyendiri/DSCN3510.jpg)
24 November 2009
Pkl. 08.00 WIB, kami terbangun. Sarapan dan berbenah lalu melanjutkan proses belajar mendaki ini.
Pkl. 12.00 WIB penitian dimulai. Titik yang dituju hari ini adalah Pondokan. Jepri berjalan di depanku, satu demi satu kaki diayunkan menapaki susunan batu-batu besar. Tidak lama, keringat dari seluruh tubuh mengucur deras. Letih! Istirahat berkali - kali menjadi hiasan perjalanan hari ini.
Spoiler for Jepri mulai berjalan:
![[Cat-cil-Per] "Si Belerang" Ajari'ku Melangkah](https://dl.kaskus.id/i899.photobucket.com/albums/ac191/insanpenyendiri/DSCN3518.jpg)
Pukul.18.00 WIB, Pondokan berhasil kami capai. Kami berjumpa kagi dengan tetangga kami di Kop-kopan tadi malam. Tidak seperti malam kemarin, malam ini kami sudah lebih berani untuk memulai perbincangan. Seru sebenarnya, namun obrolan tak berlangsung lama. Kedua mata memaksa aku untuk segera melapor ke peraduan.
Ulasan jalur Kop-kopan menuju Pondokan; batu-batu besar masih mendominasi hingga hampir tiba ke Pondokan. Setengah perjalanan pertama, kondisinya panas. Mendekati Pondokan mulai banyak pohon2 besar.
Di Pondokan terdapat kira-kira 15-20 Pondok yang sengaja dibangun oleh para penambang sebagai tempat istirahat mereka. Pondok-pondok ini adalah keunikan di gunung Arjuno-Wellirang. Di lokasi ini terdapat genangan air, namun riskan keberadaannya pada musim kemarau.
Spoiler for Pondokan:
![[Cat-cil-Per] "Si Belerang" Ajari'ku Melangkah](https://dl.kaskus.id/i899.photobucket.com/albums/ac191/insanpenyendiri/DSCN3593.jpg)
25 November 2009
Hari ini kami menuju puncak Welirang. Logistik yang tersisa ternyata minim. Beras tinggal 14 sendok. Kami sarapan seadanya.
Cukup lama kami berjalan, awan mulai mendung dan semakin gelap. Hujan. Dua manusia lemah berhenti, bersembunyi di balik ponco. Sesaat hujan itu mengecil, kami berjalan lagi. Tak lama, ia menjadi deras, malah lebih deras dari sebelumnya.
Hujan ini memaksa kami berpikir dan merencanakan opsi.
Mufakat diambil, diputuskan mencari tempat datar dan membangun tenda. Kami menjumpai sabana kecil. Di sekitarnya ada jalur yang menghubungkan puncak Welirang-Kembar 1-Kembar2-gunung Arjuno. Di lokasi ini kami mendirikan tenda satu malam lagi.
Spoiler for sabana:
![[Cat-cil-Per] "Si Belerang" Ajari'ku Melangkah](https://dl.kaskus.id/i899.photobucket.com/albums/ac191/insanpenyendiri/DSCN3531.jpg)
26 November 2009
Setengah potong roti pagi hari kami nikmati dan syukuri, mengingat, bekal logistik sudah di batas kosong. Tenda dan peralatan kami tinggalkan di sabana. Pertimbangannya, puncak sudah dekat.
Kurang dari satu jam, kami tiba di puncak. Cuaca hari ini mendung. Efeknya, panorama tidak bisa kami nikmati secara maksimal. Walau demikian, kami sangat bersyukur telah diberi kesempatan mengunjungi sekaligus belajar di gunung ini. Terima kasih Welirang.
Spoiler for Jepri di puncak:
![[Cat-cil-Per] "Si Belerang" Ajari'ku Melangkah](https://dl.kaskus.id/i899.photobucket.com/albums/ac191/insanpenyendiri/DSCN3550.jpg)
Kami turun.
Malam harinya, kami selamat tiba di Pos pendakian. Menumpang bermalam di Pos ini. Esoknya melanjutkan perjalanan menuju Surabaya, dan Jakarta.
--------
0
4.9K
Kutip
51
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan