A CAPTCHA or Captcha (pronounced /ˈkæptʃə/) is a type of challenge-response test used in computing to ensure that the response is not generated by a computer.
The process usually involves one computer (a server) asking a user to complete a simple test which the computer is able to generate and grade. Because other computers are unable to solve the CAPTCHA, any user entering a correct solution is presumed to be human.
Thus, it is sometimes described as a reverse Turing test, because it is administered by a machine and targeted to a human, in contrast to the standard Turing test that is typically administered by a human and targeted to a machine.
A common type of CAPTCHA requires that the user type letters or digits from a distorted image that appears on the screen.

CAPTCHA atau Captcha (diucapkan / kæptʃə /) adalah jenis uji tantang-respons yang digunakan dalam komputasi untuk memastikan bahwa respon tidak dihasilkan oleh komputer.
Proses ini biasanya melibatkan satu komputer (server) meminta pengguna untuk menyelesaikan tes sederhana yang komputer ini mampu menghasilkan dan kelas. Karena komputer lain tidak dapat memecahkan CAPTCHA, user memasuki sebuah solusi yang tepat dianggap menjadi manusia.
Jadi, kadang-kadang digambarkan sebagai tes Turing terbalik, karena dikelola oleh sebuah mesin dan ditargetkan ke manusia, berbeda dengan uji Turing standar yang biasanya dikelola oleh manusia dan ditargetkan untuk mesin. Jenis umum CAPTCHA mensyaratkan bahwa tipe user huruf atau angka dari gambar yang menyimpang yang muncul di layar.

Istilah "CAPTCHA" (penangkapan berdasarkan kata) ini diciptakan pada tahun 2000 oleh Luis von Ahn, Manuel Blum, Nicholas J.
Hopper, dan John Langford (semua dari Carnegie Mellon University). Ini merupakan singkatan buat untuk "uji Lengkap Otomatis Umum Turing untuk memberitahu Komputer dan Manusia Selain
." Carnegie Mellon University mencoba istilah merek dagang, [2] tetapi aplikasi merek dagang ini ditinggalkan pada 21 April 2008. [3]

Characteristics

A CAPTCHA is a means of automatically generating new challenges which:

* Current software is unable to solve accurately.
* Most humans can solve
* Does not rely on the type of CAPTCHA being new to the attacker.

Although a checkbox "check here if you are not a bot" might serve to distinguish between humans and computers, it is not a CAPTCHA because it relies on the fact that an attacker has not spent effort to break that specific form. (Such 'check here' methods are very easy to defeat.) Instead, CAPTCHAs rely on difficult problems in artificial intelligence. In the short term, this has the benefit of distinguishing humans from computers. In the long term, it creates an incentive to advance the state of AI, which the originators of the term view as a benefit in its own right.

Karakteristik

A CAPTCHA adalah alat otomatis menghasilkan tantangan baru yang:

* Software kini mampu mengatasi akurat.
* Sebagian besar manusia bisa memecahkan
* Apakah tidak bergantung pada jenis CAPTCHA yang baru untuk penyerang.

Meskipun sebuah kotak centang "cek sini jika Anda tidak bot" bisa berfungsi untuk membedakan antara manusia dan komputer, itu bukan CAPTCHA karena hal itu bergantung pada fakta bahwa penyerang tidak melewatkan usaha untuk istirahat bentuk khusus. (Periksa seperti 'metode di sini adalah sangat mudah untuk mengalahkan) Sebaliknya., CAPTCHA bergantung pada masalah-masalah sulit dalam kecerdasan buatan. Dalam jangka pendek, ini memiliki manfaat yang membedakan manusia dari komputer. Dalam jangka panjang, menciptakan insentif untuk memajukan keadaan AI, yang pencetus istilah pandangan sebagai manfaat dalam haknya sendiri.

History

Moni Naor was the first person to theorize a list of ways to verify that a request comes from a human and not a bot.[4] Primitive CAPTCHAs seem to have been developed in 1997 by Andrei Broder, Martin Abadi, Krishna Bharat, and Mark Lillibridge to prevent bots from adding URLs to their search engine.[5] In order to make the images resistant to OCR (Optical Character Recognition), the team simulated situations that scanner manuals claimed resulted in bad OCR. In 2000, Luis von Ahn, Manuel Blum, Nicholas J. Hopper, and John Langford coined the term 'CAPTCHA', improved and publicized the notion, which included any program that can distinguish humans from computers. They invented multiple examples of CAPTCHAs, including the first CAPTCHAs to be widely used, which were those adopted by Yahoo!.

Sejarah

Moni Naor adalah orang pertama yang berteori daftar cara untuk memastikan bahwa permintaan datang dari manusia dan bukan bot.
Primitive CAPTCHA sepertinya telah dikembangkan pada tahun 1997 oleh Andrei Broder, Martin Abadi, Krishna Bharat, dan Mark Lillibridge untuk mencegah bot dari menambahkan URL ke mesin pencari mereka Dalam rangka untuk membuat gambar tahan terhadap OCR (Optical Character Recognition), tim situasi disimulasikan bahwa manual scanner diklaim menghasilkan OCR buruk.
Pada tahun 2000, Luis von Ahn, Manuel Blum, Nicholas J. Hopper, dan John Langford menciptakan istilah 'CAPTCHA', diperbaiki dan dipublikasikan gagasan, termasuk program apapun yang dapat membedakan manusia dari komputer. Mereka menemukan beberapa contoh CAPTCHA, termasuk CAPTCHA pertama yang secara luas digunakan, yang yang digunakan oleh Yahoo!.

Aplikasi

CAPTCHA digunakan untuk mencegah perangkat lunak otomatis dari melakukan tindakan yang menurunkan kualitas pelayanan dari sistem yang diberikan, baik karena penyalahgunaan atau pengeluaran sumber daya. CAPTCHA dapat digunakan untuk melindungi sistem rentan terhadap e-mail spam, seperti layanan email Gmail, Hotmail, dan Yahoo! Mail.

CAPTCHA ditemukan menggunakan aktif otomatis menghentikan posting blog, forum, dan wiki, apakah sebagai akibat dari promosi komersial, atau pelecehan dan vandalisme. CAPTCHA juga melayani fungsi penting dalam rate limiting, sebagai penggunaan layanan otomatis mungkin diinginkan sampai penggunaan tersebut dilakukan secara berlebihan, dan merugikan pengguna manusia. Dalam kasus seperti itu, sebuah CAPTCHA dapat menegakkan kebijakan penggunaan otomatis sebagaimana ditentukan oleh administrator ketika metrik penggunaan tertentu melebihi ambang batas tertentu. Sistem peringkat artikel digunakan oleh situs web berita banyak contoh lain dari fasilitas online rentan terhadap manipulasi oleh perangkat lunak otomatis.

CAPTCHA upaya lebih mudah diakses

Bahkan audio dan visual CAPTCHA akan membutuhkan intervensi manual untuk beberapa pengguna, misalnya sebagai orang yang telah cacat visual dan juga tuli. Ada berbagai upaya untuk menciptakan CAPTCHA yang lebih mudah diakses. Upaya meliputi penggunaan JavaScript, pertanyaan matematika ("apa yang 1 +1"), atau "akal sehat" pertanyaan ("apa warna langit pada hari yang cerah"). Namun mereka tidak memenuhi kedua kriteria yang dapat dihasilkan secara otomatis dan tidak bergantung pada jenis CAPTCHA yang baru untuk penyerang

CAPTCHA untuk memajukan kecerdasan buatan

Sejak CAPTCHA dirancang sebagai tugas yang hanya manusia dapat melakukan, mereka dapat digunakan untuk mengumpulkan data pelatihan untuk meningkatkan OCR dan sistem pengenalan gambar. Kemajuan proyek reCAPTCHA yang digitalisasi teks dicetak dengan menggunakan sepasang kata-kata yang sulit bagi sebuah sistem OCR untuk mengidentifikasi sebagai CAPTCHA. Salah satu pasangan adalah kata kontrol, teks yang telah diidentifikasi oleh pengguna manusia, dan yang lainnya tidak diketahui. Dimana tanggapan manusia berkorelasi pada kata yang tidak diketahui, dapat diasumsikan benar untuk tujuan digitalisasi.