- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Miris! Banyak Gen Z Putus Asa Cari Kerja, Lebih Pilih Jadi Pengangguran!
TS
harrywjyy
Miris! Banyak Gen Z Putus Asa Cari Kerja, Lebih Pilih Jadi Pengangguran!
Sumber Gambar
Selamat Datang di Thread TS!
Kondisi ratusan ribu anak muda Indonesia yang tergolong dalam kategori "hopeless of job" menandakan masalah serius dalam pasar tenaga kerja dan sistem pendidikan di negara ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada Februari 2024, terdapat sekitar 369,5 ribu anak muda usia 15-29 tahun yang merasa putus asa karena ketidakmampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Angka ini mencerminkan 7,5% dari total pengangguran dalam kelompok usia yang sama dan mencerminkan tren yang mengkhawatirkan, terutama ketika dibandingkan dengan data pada tahun 2022, di mana angkanya mencapai 20,8%. Peningkatan jumlah anak muda yang merasa tidak memiliki harapan untuk mendapatkan pekerjaan ini menunjukkan adanya krisis yang memerlukan perhatian dan tindakan segera dari berbagai pihak.
Salah satu penyebab utama dari fenomena "hopeless of job" adalah kurangnya lapangan pekerjaan di sektor formal. Indonesia, meskipun mengalami pertumbuhan ekonomi, masih menghadapi tantangan besar dalam menciptakan cukup banyak pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan keterampilan yang dimiliki oleh angkatan kerja muda. Banyak anak muda yang menganggur terjebak dalam ketidakpastian ekonomi karena tidak adanya kesempatan kerja yang memadai di sektor formal, yang sering kali menawarkan perlindungan dan stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan pekerjaan di sektor informal. Ketidakmampuan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka menyebabkan rasa frustrasi yang mendalam dan berpotensi menimbulkan efek psikologis negatif.
Sumber Gambar
Selain itu, pergeseran dalam pertimbangan anak muda terhadap budaya kerja juga memainkan peran penting dalam meningkatnya tingkat hopeless of job. Generasi muda saat ini lebih mengutamakan fleksibilitas, keseimbangan kerja-hidup, dan kesempatan untuk berinovasi dalam pekerjaan mereka. Namun, banyak pekerjaan yang tersedia tidak memenuhi kriteria ini, atau bahkan tidak menawarkan kesempatan untuk pertumbuhan karier yang memadai. Ketidaksesuaian antara harapan mereka dan realitas pasar kerja dapat menyebabkan rasa putus asa dan kekecewaan yang mendalam.
Lebih jauh lagi, ketidaksesuaian antara pendidikan yang diterima dan kebutuhan pasar kerja merupakan masalah krusial. Banyak anak muda yang lulusan perguruan tinggi menghadapi kesulitan dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan mereka, sementara banyak juga yang terpaksa menerima pekerjaan di luar bidang keahlian mereka. Hal ini tidak hanya merugikan mereka secara finansial, tetapi juga merugikan potensi mereka untuk berkontribusi secara optimal dalam sektor yang mereka minati. Sistem pendidikan yang tidak selaras dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi berperan besar dalam masalah ini.
Sumber Gambar
Kondisi ini juga semakin diperburuk oleh tingkat pendidikan yang rendah di kalangan mayoritas golongan hopeless of job. Sekitar 55,8% dari mereka adalah lulusan SMP atau memiliki pendidikan yang lebih rendah. Keterbatasan pendidikan ini membatasi akses mereka ke pekerjaan yang lebih baik dan lebih stabil, serta membatasi kesempatan untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pasar kerja. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu mengupayakan reformasi pendidikan yang lebih relevan dengan kebutuhan industri dan memberikan keterampilan yang dapat meningkatkan daya saing anak muda di pasar kerja.
Secara keseluruhan, tantangan yang dihadapi oleh anak muda yang tergolong dalam kategori hopeless of job membutuhkan perhatian yang serius dari semua pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan. Diperlukan upaya kolaboratif untuk menciptakan lebih banyak kesempatan kerja, meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar, dan mengatasi pergeseran dalam harapan anak muda terhadap pekerjaan. Selain itu, penting juga untuk menyediakan dukungan psikologis dan konseling untuk membantu mereka mengatasi rasa putus asa dan frustasi yang mereka alami. Dengan tindakan yang tepat, diharapkan jumlah anak muda yang merasa tidak memiliki harapan dalam mencari pekerjaan dapat berkurang, dan mereka dapat menemukan jalan menuju masa depan yang lebih cerah dan produktif.
Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!
bloomonth2025 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
1.2K
49
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
Post telah dihapus kas.bot