Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
10 Juta Gen Z Jadi Pengangguran, Ini Penyebabnya Menurut Menaker!
10 Juta Gen Z Jadi Pengangguran, Ini Penyebabnya Menurut Menaker!
Sumber Gambar

Berdasarkan data terbaru, diperkirakan bahwa sekitar 10 juta generasi Z di Indonesia masih belum berhasil memasuki dunia kerja. Menurut penjelasan Menaker Ida Fauziyah, beberapa faktor utama yang menyebabkan masalah ini terjadi telah diidentifikasi. Salah satunya adalah banyaknya Gen Z yang aktif mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkannya. Selain itu, terdapat ketidakcocokan yang signifikan antara pendidikan yang mereka terima dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Hal ini menjadi semakin jelas ketika melihat bahwa tingkat pengangguran didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Generasi Z, yang saat ini berusia antara 18 hingga 24 tahun, merupakan kelompok yang sedang berada di awal karier mereka. Banyak di antara mereka baru saja menyelesaikan pendidikan menengah atau perguruan tinggi. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah kesulitan dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keterampilan yang dimiliki. Pasar kerja yang dinamis dan terus berkembang seringkali menuntut keterampilan yang tidak selalu diajarkan di lingkungan pendidikan formal.

Menaker Ida juga menyoroti ketidaksesuaian antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri sebagai penyebab utama masalah ini. Banyak lulusan SMK dan SMA yang tidak memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh perusahaan saat ini. Sistem pendidikan di Indonesia masih belum cukup responsif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja yang terus berubah, sehingga lulusan seringkali tidak siap untuk memasuki dunia kerja. Akibatnya, mereka seringkali harus menjalani pelatihan tambahan atau kursus singkat untuk meningkatkan keterampilan mereka.

10 Juta Gen Z Jadi Pengangguran, Ini Penyebabnya Menurut Menaker!
Sumber Gambar

Selain itu, kurangnya informasi mengenai peluang kerja yang tersedia juga menjadi faktor yang memperparah masalah pengangguran di kalangan Gen Z. Banyak lulusan yang tidak memiliki akses atau pengetahuan yang memadai tentang cara mencari pekerjaan secara efektif. Mereka sering kali tidak tahu bagaimana membuat CV yang menarik, menghadapi wawancara kerja, atau bahkan mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka.

Menaker Ida mengakui bahwa pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusi yang diusulkan adalah memperkuat kerja sama antara dunia pendidikan dan industri untuk menyelaraskan kurikulum sekolah dengan kebutuhan pasar kerja. Selain itu, program magang dan pelatihan kerja juga perlu diperluas untuk memberikan pengalaman praktis kepada siswa sebelum mereka lulus.

Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan akses informasi mengenai peluang kerja melalui berbagai platform digital. Dengan adanya portal pencarian kerja yang terintegrasi dengan data pemerintah dan perusahaan, diharapkan lulusan dapat lebih mudah menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka. Selain itu, program pelatihan kewirausahaan juga akan diperluas untuk mendorong Gen Z untuk menciptakan peluang kerja sendiri dan tidak hanya bergantung pada lapangan pekerjaan yang ada.

Untuk mengurangi tingkat pengangguran di kalangan Gen Z, Menaker Ida menekankan pentingnya peran serta dari semua pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta. Dengan kerjasama antara berbagai pihak ini, diharapkan dapat diciptakan ekosistem yang mendukung bagi lulusan baru untuk memasuki dunia kerja. Dengan upaya bersama, diharapkan tantangan pengangguran ini dapat diatasi, sehingga Gen Z dapat berkontribusi secara lebih optimal dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Sumber Valid (baca baik-baik): Link Referensi 1 , Link Referensi 2
krukov
fathroni
bukan.bomat
bukan.bomat dan 6 lainnya memberi reputasi
7
3.1K
164
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
cobagan8Avatar border
cobagan8
#42
Ane buka umkm, memang gaji dibawah umr, tp diatas batas minimal umkm.
Otomatis cari pekerja ya yg masih newbie (baca : gen z), selama ada niat dan disiplin, ya ngak masalah ane ngelatih.
Hasilnya? Weleh... Hampir semua sesuai yg orang2 bilang.
Hampir 80% punya kriteria :
- kerjaan lg banyak, besoknya ngak masuk, alesannya sakit la, perlu healing la.
- tiap berapa bulan minta naik gaji mulu, tapi jem kerja maen hape mulu. Gitu dilarang maen hape koar2 atasan nindas lah, ngak sesuai gaji lah, tp ntah kenapa ngak mau resign.
- baru diajarin dikit, udah belaga kaya kuasain semua, alhasil kerja ngak sesuai SOP. Kita kritik? Ya siap2 koar2 lagi atasan nindas la, ngak sesuai gaji la.
- kalo udah kerja lama, mulai minta fasilitas aneh2, minta dimaklumi kalau telat tiap minggu lah lah, minta cuti diperbanyak lah.
- selalu punya moto: ngapain kerja cape2, yg kaya bos, bukan kita. Beda banget kan sama gen sebelumnya : gpp gaji kecil, gw ambil ilmunya trus gw cabut.
- liat temen yg rajin, selalu iri, ujung2nya hasut buat males2an.

Bingung aja, kalo ngk siap kerja ya wiraswasta aja. Makanya judi online laku keras, ya sesuai dengan maunya gen z, kerja santai,ngak usah belajar skill tapi cepet kaya.
wen12691
said1518
lonobono99
lonobono99 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup