Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Viral Video Warga Papua Disiksa Pria Berpakaian Loreng, Ini Respons TNI

Viral Video Warga Papua Disiksa Pria Berpakaian Loreng, Ini Respons TNI

Video virl aksi kekerasan terhadap warga Papua. (Istimewa/Istimewa)
Timika, Beritasatu.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) perwakilan Papua tengah mendalami rekaman video viral aksi kekerasan terhadap warga Papua oleh sejumlah orang yang berpakaian loreng mirip militer Indonesia.

Kepala Kantor Komnas HAM perwakilan Papua Frits Ramandey mengatakan, pihaknya telah menyaksikan video aksi kekerasan tersebut yang beredar dan menjadi viral di media sosial.

"Iya, kami masih melakukan pendalaman kejadian ini," kata Ramandey singkat dikonfirmasi Beritasatu.com dari Timika, Jumat (22/3/2024).

Dari rekaman video berdurasi pendek, tampak seorang warga Papua direndam dalam sebuah drum dan disiksa sejumlah pria. Seseorang bahkan menusuk pisau sangkur di bagian belakang tubuh warga Papua itu berulang kali.

Hingga kini belum dipastikan lokasi peristiwa kekerasan itu terjadi. Video itu baru mulai beredar sejak Kamis (21/3/2024) malam. Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom termasuk di antara mereka yang menyebar video tersebut.

Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa mengaku telah melakukan pengecekan ke seluruh jajaran satuan TNI yang bertugas di Papua. Namun jejak peristiwa kekerasan itu tidak ditemukan.

"Saya cek ke lapangan tidak ada info tentang kejadian ini," ujarnya.

Sementara itu Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menegaskan, institusinya akan bertindak tegas terhadap pelaku penyiksaan apabila benar merupakan oknum prajurit TNI.

"Apabila benar, prajurit tersebut akan ditindak tegas dan diproses secara hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Karena TNI seperti lembaga atau institusi lainnya yang juga menjunjung tinggi hukum dan HAM," katanya.

Dia juga menampik tuduhan bahwa para pelaku merupakan pasukan TNI non-organik dari Satuan Yonif Raider 300/Brawijaya, Kodam III/Siliwangi. Peristiwa disinyalir terjadi di sekitar Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya.

Menurut Candra, selama bertugas di Ilaga, Kabupaten Puncak, hubungan prajurit TNI dengan masyarakat terjalin baik dan harmonis. Tidak pernah ada keluhan perilaku kekerasan oleh prajurit TNI terhadap masyarakat.

"Justru masyarakat sangat senang dengan kehadiran Satgas Yonif 300/R dan diberi kehormatan oleh Suku Dani dengan gelar Kogoya dari kepala suku besar Kabupaten Puncak di Gome," tutur Candra.

https://www.beritasatu.com/nusantara...ni-respons-tni

Viral Video Penyiksaan Warga Papua oleh Prajurit TNI, PAHAM: Extra Judicial Killing[
img]https://statik.tempo.co/data/2020/10/16/id_974070/974070_720.jpg[/img]


TEMPO.CO, Jakarta - Beredar video penyiksaan sejumlah orang yang disebut merupakan anggota TNI kepada seorang warga Papua di Yahukimo, Papua Pegunungan. Penyiksaan itu diduga dilakukan oleh  Pasukan Non Organik dari Kodam III/Siliwangi, Satuan Yonif Raider 300/Brajawijaya.

"Tindakan aparat TNI tersebut  merupakan tindakan penyiksaan di luar hukum," ujar Ketua Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) Papua, Gustaf R. Kawer, dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Maret 2024. Bila korban meninggal, dia menilai tindakan aparat itu dapat dikategorikan pembunuhan di luar hukum (extra judicial killing).

Atas nama PAHAM Papua, Gustaf mendesak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Panglima TNI segera melakukan investigasi menyeluruh dan memproses hukum para pelaku ke pengadilan. "Hingga mendapat vonis yang maksimal termasuk dipecat dari kesatuan," kata Gustaf.

Dalam video, lima orang pria tampak mengeliling sebuah tong. Seorang pria Papua dengan tangan terikat di belakang tampak tertunduk di dalam tong itu. Dari kedua lubang hidungnya, darah mengucur. Cairan berwarna merah mengalir membasahi bagian depan tubuh pria itu.

Tiba-tiba, pria berkaos hijau melayangkan bogem mentah ke arah bagian belakang kepala pria itu. Tak hanya dengan kepalan tangan, dia menghantam pria itu dengan sikut. Tindakannya diikuti pria lain yang, dari sepakan kakinya, tampak mengenakan celana loreng.


Satu persatu, pra di sekeliling tong menghujani pria itu dengan pukulan dan tendangan. Aksi itu sempat mereda ketika seorang pria berkaos abu-abu tampak menenangkan rekan-rekannya.

Dalam video lain, tampak seorang bersarung tangan hitam menyanyat punggung pria itu menggunakan pisau. Kali ini, tong tak lagi kosong. Ia penuh berisi cairan berwarna merah. Sesekali, tangan si penyanyat menusuk-menusuk punggung pria itu dengan ujung pisaunya.

Gustaf mengaku telah menginvestigasi kilat peristiwa itu. Dugaan sementara, peristiwa penyiksaan ini dilakukan oleh Pasukan Non Organik dari Kodam III/Siliwangi, Satuan Yonif Raider 300/Brajawijaya terhadap masyarakat sipil di sekitar Kabupaten Puncak atau Puncak Jaya.

Gustaf menyatakan, tindakan penyiksaan oleh aparat TNI itu sangat sadis tanpa mengedepankan asas praduga tak bersalah. Bila warga Papua itu diduga bertindak kriminal atau terlibat dalam organisasi TPNPB, dia menilai tak pantas TNI dalam jumlah cukup disertai peralatan militer lengkap berhadapan dengan seorang warga sipil.
https://metro.tempo.co/read/1848296/...dicial-killing

Yang videoin anggota TNI untuk laporan timnya dan menyebar ke pihak ke-3?
Mending anggota TNI yang bertugas jangan rekam kegiatan intrograsi atau semacamnya daripada narasi pelanggaran HAM dilancarkan berbagai pihak..
karena dengan adanya video ini tuduhan pelanggaran HAM disematkan kembali ke TNI
simsol...
simsol... memberi reputasi
1
637
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
puma2000Avatar border
puma2000
#8
jangan dilihat dari satu sisi saja...

coba telaah lebih dalam, bisa saja itu informan OPM dsb... misalnya...
0
Tutup