Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

untungsuropatiAvatar border
TS
untungsuropati
mengakses ilmu leluhur - Part 8
kenapa kita perlu menghormati leluhur?

secara sareat setiap manusia telah membawa gen dr leluhurnya, manusia tercipta dr manusia lain. yang merupakan proses berantai yang terus menerus. konon lineage ini digunakan juga dalam setiap aliran. bedanya mereka melineage guru guru mereka sampai pd awal ilmu itu turun. untuk lineage ini kita perlu menjadi murid dengan iajab qobul. nah kita sendiri punya linegae langsung, liwat darah daging dan tubuh kita kepada leluhur leluhur kita. mengapa kita tak menggunakan lineage ini untuk mencoba belajar dari sana mendalami segala macam hal untuk keperluan kita.

mohon dikoreksi

Quote:


Quote:


Quote:
balaprabu
terbitcomyt
sarangka
sarangka dan 29 lainnya memberi reputasi
28
167.7K
11.4K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
balaprabuAvatar border
balaprabu
#4107
Salah panggil atau memang harus seperti ini?

Menjelang puasa saya mendapatkan kunjungan dari sodara. Dan fantastiknya dia nginep selama dua Minggu dirumah. Jadilah saya kelimpungan sendiri. Karena saya terbiasa hidup sendiri. Jd kagok ketika kudu hidup bareng orang lain. Walo itu sodara sendiri.

Hal ini jd kagok karena yg datang ini Tante saya dr pihak ibu. Saya mencoba menghormati beliau dengan tidak melakukan hal2 yg tidak disukainya. Jadilah saya ribet kudu bersih2 rumah. Karena bersih menurut saya masih dianggap kotor oleh beliau. Mungkin karena memang beliau kan perempuan. Jd suka kebersihan. Hasilnya adalah, rumah tiap hari dibersihkan. Dan barang saya jd PD ketlisut entah kemana.

Saya juga menghormati dengan tidak merokok dirumah. Walhasil saya jd sering keluar rumah hanya untuk udud. Bahkan tiap jam sembilan malam keatas ketika sodara saya sudah tidur, saya memilih keluar dan duduk2 di trotoar hanya untuk ngudud sampe jam 12 malam. Sumpek bener dah rasanya dirumah.

Nah saya mempertanyakan ke diri saya sendiri. Ini kok bisa datang sodara saya ini bagaimana ceritanya. Apakah saya salah telepati. Atau salah punya krenteg ati ya? Saya raba sendiri sambil ngudud di malam hari itu.

Sampe saya menemukan kemungkinan sebabnya. Saya pernah punya krenteg, enak kayanya kalo saya ada yg masakin tiap hari. Walhasil selama dua Minggu itu saya bener bener makan masakan buatan sodara ini. Dan beneran dimasakin tiap hari.

Lalu saya merasa, jangan jangan karena saya menarik uang besar agar datang. Maka sodara saya ini datang. Saya jd punya barang baru dirumah. Molai lemari, sapu, peralatan bersih2, sampe makanan2 penuh di kulkas. Dan semua dibelikan oleh sodara saya ini.

Dan satu lagi, kayanya ini berkaitan dengan salah satu keinginan saya untuk mengetahui apakah saya bisa merubah "bawaan" leluhur saya. Ada sebuah kepercayaan dan keluarga besar yg diucapkan oleh pakdhe. Bahwa akan ada dr keluarga yg tidak menikah. Dan ini turun temurun. Bisa dilacak terus keatas. Dimana kemungkinan saya kena juga efek bawaan ini.

Saya mengetes apakah ini bisa di lampoi atau di lewati. Ternyata lalu datanglah sodara saya ini. Dan saya merasakan ribetnya hidup bareng lawan jenis. Walopun dia adalah sodara saya sendiri. Seolah muncul pertanyaan, kamu siap hidup bareng seperti ini? Aduh jangan sampai deh. Capek rasanya. Kecuali calonnya bener bener saya cocok dan ga ribet kaya sodara saya ini.

Terahir saya menemukan kabar terbaru soal sodara dan keluarga besar saya. Karena saya sejak Covid tidak pernah ke jakarta kalo lebaran. Jd ga pernah kumpul dengan keluarga besar. Dan kayanya mereka dalam keadaan yg sedang sama sama berjuang sejak "krisis" era Covid. Bahkan beberapa meninggal ketika era Covid kemaren.

Dan terakhir, saya mengantarkan sodara saya ini ke makam buyut. Anehnya dah dua tahun ini saya selalu kebagian mengantar sodara ke makam. Pakdhe saya minta diantar ke makam buyut taun kemaren. Bertahun2 dikota ini dan pakdhe ga tau dimana makam buyut. Saya ahirnya dijemput dan diminta mengantar ke makam buyut puasa tahun kemaren.

Dan taun ini, Tante saya yg minta diantar ke makam buyut. Diapun sudah hampir 20 tahun ga pernah ke makam buyut. Jd lupa jalannya dan tempatnya. Saya juga yg kebagian mengantar ke sana ahirnya.

Saya bertanya2 apakah keluarga saya mengalami crisis karena melupakan leluhurnya. Entahlah. Dan apakah saya kebagian sebagai penjaga gawang yg membawa mereka kembali berziarah ketika molai eling ke leluhur? Entahlah. Kalo iya ya gapapa. Saya terima tugas itu dengan bahagia.

Dua hari ini sodara saya sudah balik. Karena suaminya baru datang dr Sulawesi. Dan saya bisa menikmati lg kebebasan ngudud dirumah. Ga perlu lagi kudu keluar malam2. Ah ada ada saja.

Jd memang kudu hati2 kalo punya keinginan. Karena kadang terwujudnya dengan cara yg merepotkan
Diubah oleh balaprabu 16-03-2024 23:10
SunInTheDark
SunInTheDark memberi reputasi
1
Tutup