aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Sekamar Kos Dengan Dia Season 3
Fan Page : sekamar kos dengan dia



Quote:




Part 1
#kemunculan Sinta

Suara adzan berkumandang, perlahan tangan ku terasa digoyangkan oleh seseorang. Iya dia via istriku membangunkan ku untuk solat subuh.

Setelah aku bangun dengan manja aku berjalan gontai menuju kamar mandi. Selesai melakukan kegiatan wudhu aku pun pergi ke mushola menggunakan sarung , baju koko dan peci hitam peninggalan bapak ku tak lupa memakai sendal jepit bermerkan swalow.

Udara yang dingin tidak merontokan niat ku untuk melaksanakan kewajiban terhadap Allah Swt berjamaah di mushola. Solat subuh dan berzikir pagi pun selesai aku pulang ke rumah melalui jalan setapak di kampung ku.

Selama perjlanan pulang Banyak orang yang sudah melakukan aktivitas . Ada yang sudah berangkat bekerja ke kantor, ada yang sudah jualan nasi uduk dan bubur ayam, dan bahkan sudah ada yang bersiap pergi ke pasar.

Sesampainya di rumah nampak sepi keadaanya. Maklum ibu sedang menginap di rumah kakak ku mas bono.

via pun ternyata sudah selesai sholat, namun sepertinya dia tertidur lagi masih menggunakan mukena yang dia pakai.

"Wah. Dia ketiduran lagi" gumamku dalam hati

aku tidak berani membangunkanya mungkin dia merasa masih lelah karena kemarin menjaga dan mengasuh keponakan ku serta pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga.

Aku yang sudah tidak ngantuk berniat menonton Tv di ruang tengah namun Tiba tiba aku mencium aroma khas yang aku kenal. Perasaan ku saat itu senang dan bahagia karena sudah lama tidak menciumnya sejak dikosan dulu. Benar ini aroma kedatangan shinta, tidak biasanya selalu mendadak nongol yang membuat ku kaget.

Kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang tamu.

"Cckkreek "

Lalu aku bergegas menuju arah depan rumah. Aku melihat seorang wanita yang tidak asing bagi ku. Rambutnya yang panjang dan wajahnya manis putih seperti orang jepang. Dia adalah sinta , jin penjaga ku yang sudah lama tidak aku temui.
Namun anehnya tidak biasanya dia membuka pintu.

Dia tersenyum ke arah ku, senyuman manis khasnya yang membuat diri ini terpesona olehnya.

"Hayy yan.... Gimana kabar mu?" Tanya sinta


" Eh.. ta koq kamu pakaiannya sepeti itu? ". Tanyaku pada sinta karena keheranan

"Awas yan..mata mu keluar. Melotot gitu" ketus sinta namun suara manjanya yang bikin aku senang.

Sebenarnya sinta selalu memakai pakaian gaun putih khas mbak kunti. Namun kali ini dia memakai pakaian layaknya manusia. Memakai celana jeans ketat dan kaos lengan pendek nampak pusarnya sedikit mengintip.

' ga biasnya ta. Menurut ku kurang bagus " protes ku kepada sinta

" Lah aku harus bagaimana?" Sinta bertanyA balik pada ku. Sambil.manyun menandakan dia tidak menerima saran ku.

"Pakai pakaian seperti di mimpi ku dulu , seperti robin di one piece " timpal ku sambil aku mengkedip kedipkan mata ku padanya.

" Huu... Dasar. Otak mesum. Udah punya istri masih mikir begitu. emang aku cewek apakah?" Sahut sinta begitu menohok. Namun gaya nya seperti abg gaul di jaman sekarang.

" Ya udh kalau ga mau nurut. Aku buang kamu ke tengah laut ' ancam ku namun sambil cengengesan menggoda sinta.

Namun kagetnya aku ketika shinta melakukan hal diluar nurul. Maksudnya dia melakukan nya spontan merubah pakaiamya persis seperti robin di dalam one piece. Temam teman bisa membayNgkan tampilannya pakaian bikini atasan bergaris hitam hijau dan celana pendek hotpans se selangkangan.

Aku terkaget dan tidak menduga hal demikian apa yang dilakukan Shinta membuat ku terpana.

Shinta kemudian mendekati ku perlahan tatapannya begitu menggoda . Tak sadar aku menelan lidah. Aku pun sampai lupa bahwa di kamar masih ada istriku tertidur.

"Ta.. ap ap apaa yang akan kamu lakukan Ta?" tanyaku pada Shinta meski mataku masih fokus dengan tubuh sinta yang begitu putih mulus langsing dengan pakaian begitu minim.

"Ini kan yang kamu mau ryan? " Goda sinta seraya medekati ku.


Dia berjalan berlenggak lenggok bagaikan super model dengan tatapan mata yang menggoda. Aku yang terpana seolah tak bisa bergerak lalu jari telunjuk nya yang dibalikan menuju dagu wajah ku.


Lalu Lirikan matanya menoleh ke arah sarung ku. Padahal aku hanya memakai sempak di dalamnya.

"Bahaya ini... Bisa ada pertempuran" fikir ku sepintas.

"Silahkan kalau berani. Aku ikhlas Shinta" jelas ku malah menantang shinta melakukannya.

Namun sebenarnya aku takut juga bagaimana seorang laki laki manusia bertempur dengan jin seperti shinta. Apakah nikmat atau ......xxx....

Seketika tangan shinta meraih sarung ku dan .....


(Bersambung)

INDEX

Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 27-03-2024 04:02
lombokjowo
justblau
spaghettimi
spaghettimi dan 14 lainnya memberi reputasi
15
5.8K
207
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#58
Part 19
#persetujuan

Namun... Gerakan Sinta meronta tinta tiba tiba terdiam. Napas ku pun sedikit terengah engah akibat menahan rontaan Sinta yang bertenaga mungkin 3 kali orang dewasa . Kami pun malah diam dalam pelukan ini beberapa saat tanpa sepatah kata pun. Pergelangan lengan ku masih membelit tubuh ramping nya dibagian perut dekat dada sehingga terasa gunung Shinta mengenai kedua lengan ku.

Mata ku terpejam merasakan sensasi berbeda yang mungkin belum pernah aku rasakan. Dada ini menempel di punggung Sinta dan pusaka ku yang menempel di bemper Sinta nampak kokoh bagaikan beton.

Beberapa lama dekapan ini semakin mendalam tersadar bahwa Sinta dalam diam. Aku sempat berfikir kenapa Sinta mau? Lalu

"Ryan... Aku..." Ucap Sinta lirih dan kata katanya terputus kemudian membalikan badan nya menghadap ku kemudian merapatkan kembali pelukannya dengan kepala membenamkan didada ku.
"Ryan ... Aku berterima kasih sudah menolong ku tempo hari. Kalau tidak ada kamu bagaimana nanti nasib ku " mendengar ucapannya yang menyiratkan rasa haru perlahan pusakaku seketika loyo dan kembali ke mode safety .

"Loh koq ngomong gitu lagi ? Kan gpp itu sudah tugas ku. Yang penting kamu bersama ku lagi selamanya" jawab ku yang penuh arti menatap mata indah Sinta.

"Kalau kamu mau aku bisa Ryan... " Ucapnya lagi yang berhasil mengerutkan dahi ku berkali kali keheranan.

Lalu aku melepas pelukan ku dan menarik dagu Shinta ke atas mengarah ke wajah ku.

"Shinta apa maksud mu berucap begitu?" Ucap ku yang memandang heran ke wajah jelita Shinta yang memerah merona..

DEGGH..

Tiba tiba kepala ku ditarik oleh tangan Sinta yang telah melingkar di leherku dan bibir merah Sinta mendarat dibibir ku. Rasa hangat yang menerpa bibir ini lalu sedetik kemudian dilumat oleh bibir Sinta. Napasku seolah terhenti merasakan sensasi yang luar biasa namun karena sudah tersulut napsu , akupun membalas lumatan bibir Sinta hingga serangan ciuman ku menjalar melalui pipi leher dan tak terotomatisasi tangan ini malah menjalar dibagian dada dan tangan kiri menjalar dibagian bemper yang cukup padat ini.

Lalu kegiatan ini berhenti karena sudah mulai sesak dada ku menahan napas dan melepaskan bibir ini. Namun mataku terbelalak melihat tubuh Sinta sudah tidak memakai sehelai benang pun . Wajah Shinta yang semakin merona menambah napsu birahi ku memuncak sehingga tubuh ini kembali untuk ....

"Mas ... Bangun mas... Malah tidur ?"
Sayup sayup seorang wanita berucap sambil menggoyang goyangkan lengan kanan ku. Dengan mata yang berat terpaksa aku buka mata ini pelan pelan dan

DEGGH....

Yang ada dihadapan ku adalah via istrinku menatap heran karena aku ketiduran.
"Mas mas....bukannya tadi mau makan dulu katanya lalu mandi. Mas sudah cape yah?" Tanya istri ku yang lalu berdiri merapihkan jaket dan tas ransel dikaitkan ke paku yang menempel di tembok.

Jam sudah menunjukan pukul 11.20 , diriku termenung melihat jam dan kejadian tadi di kamar mandi.

",bukan nya tadi aku di kamar mandi lagi mandi dan ada sinta?" Gumam ku dalam hati sambil melirik ke arah istri ku yang sudah membalikan badan dan mendekati ku.

"Mas kenapa sih tidur sambil ngigau pake pegang pegang itu kamu mas? Aneh loh mas." Tanya via sembari tertawa kecil melihat ku.

"Anu... Itu kalau mas kecapean pasti ngigau begitu . " Terang ku pada via istri ku

"Lagian katanya mau makan . Malah ketiduran ." Ucap via yang diakhiri dengan cibiran ala emak emak.

Lalu pandangan ku dan tangan ku teralihkan manakala tangan ini meraba bagian pembungkus pusaka ku

aku masih memakai pakaian yang sama setelah pulang kerja tadi , celana hitam dan kemeja putih yang nampak kotor dibagian belakangnya. Aku yang posisi berbaring dikamar berfikir heran dengan kejadian barusan.

Saat melirik ke arah pusaka ku ternyata sudah basah dan berbau pandan tanda pusaka ku sudah mengeluarkan jurus saktinya namun salah tempat.

"Aduh... Sial ini kena prank nih"

Aku sempat berfikir apakah via istri ku tadi tau bahwa celana ku basah dan bau pandan?

"Tadi mimpi ya? Koq seperti nyata sih ? Tapi ini aku masih memakai baju kerja ?" Tanya ku dalam batin terheran heran dengan kejadian ini.

Tanpa pikir panjang aku membuka baju dan celana hitam ku diganti dengan handuk dan pergi ke kamar mandi. Jika aku mandi tidak junub malam bagaimana aku bisa melaksanakan sholat isya. Setelah urusan mandi beres dan tidak terjadi apapun di kamar mandi aku pun bergegas sholat isya . Kemudian kembali ke dapur untuk makan malam.

Setelah makan dan urusan lainya selesai aku dan istriku tidur di kamar utama. Rasa lelah hari ini terbayar sudah dengan hadiah om Wijaya dan juga kepulangan Shinta.

Pagi nya

Dengan penuh semangat menggelora karena hari ini aku akan interview dengan om Wijaya namun tempatnya yang aneh yaitu di rumah sakit di kota nya. Karena menuju kota bisa menaiki kereta akhirnya aku putuskan menaiki kereta karena menaiki motor CBR itu melelahkan terlebih kaki kanan ku masih sakit karena terjatuh semalam.

"Mas ... Kamu yakin akan ngkost di kota saja?" Tanya via dengan nada sendu

"Iya sayank. Kamu tau sendiri ibu tidak mau meninggalkan rumah ini , lagi pula kamu satu satunya yang bisa diandalkan. Aku janji tiap hari Jumat malam aku sudah pulang ke rumah. Jadi Sabtu Minggu bisa kita lewati bersama sama." Terang ku yang membuat senyum istri ku

"Tapi mas, gimana kalau kamu disana ketemu cewek lain? Terus kamu ..." Tangan ku mendarat di bibir tipis istriku menghentikan keriasuan di dalam hatinya.

"Tak usah cemas sayank. Hanya dirimu lah cinta sejati ku. Percayalah ...." Lalu aku mendarat kan ciuman di kening istriku

"Aku percaya tapi, perasaan ku ga enak selama ini mas" ucap via yang masih dengan nada keraguan .

lalu tangan ku memegang kedua pundak istri ku. Dan menatap matanya lekat lekat , dengan tarikan napas dalam lalu dengan mulut ini aku berikan kalimat cinta

"Sayank ku, cintaku, istri ku bidadari ku, hanya kau lah seorang tidak ada yang lain." Ucap ku lalu memeluk tubuhnya erat erat.

Terdengar langkah dari arah ruan mg tamu , dekapan ku aku lepaskan yang pasti ada ibu yang sedang berjalan menuju keluar rumah. Kemudian ibu datang dan mendekati kami

"Eh ibu. Ryan pamit berangkat Bu. Doain supaya interview nya lancar " seru ku pada ibu lalu dibalas senyum dan belaian di lengan kanan ku

" Iya nak. Ibu selalu mendoakan kamu agar sukses. Tapi ingat nanti kalau ngekos lagi segera pulang kalau libur" saran ibu yang membuat lirikan ku mengarah via yang mulai tersenyum

"Kalau bukan amanat almarhum bapak mu supaya merawat rumah ini dan sawah peninggalan nenek mu tentu ibu sudah ikut pindah ke kota. Namun nanti ibu pasti akan mengunjungi mu nanti" jelas ibu seolah akan ditinggal anaknya.

"Ibu jangan khawatir Ryan akan selalu ingat pesan ibu tapi kan Ryan hari ini cuma interview sore atau malam sudah balik lagi ke rumah. " Ucap ku seraya meraih tangan ibu dan mencium punggung tangan nya. Lalu disusul dengan Raihan tangan istriku dan mencium punggung tangan ku.

Setelahnya aku pun mengeluarkan motor CBR ku yang ternyata sudah ada Sinta duduk manis di jok belakang. Lalu melayang turun karena aku memberi kode bahwa motor akan di pakai.

"Aku ikut yah Yan. " Tanya Shinta

"Ga usah , kamu di rumah aja jagain istri ku" jawab ku ketus

Tiba tiba arah wajah Sinta menghadap diriku yang tadi berada di samping ku melayang mengitari.

"Koq kamu gitu sih sama aku? Masih marah yah padahal semalam kita ...." Ucapan Shinta terputus seketika dan menahannya dengan kedua tangannya.

"Degg..? "

"Jangan jangan ....?" Gumam ku yang diiringi mata terbelalak.

Aku yang sudah menaiki motor pun seketika tertahan karena ucapan Shinta tadi. Lalu menoleh ke istri dan ibu ku yang masih menunggu di teras rumah. Aku pun mengucapkan salam dan berlalu menarik gas.

Shinta melayang disamping ku menatap ke arah ku dan tidak naik seperti biasanya. Setalah sampai di tempat semalam aku dijahili, aku pun mengentikan motor ini dan memastikan mesinnya.

Shinta pun yang melayang disamping ku pun ikut berhenti dan berdiri sedikit menjauh. Tatapannya menolak ke arah ku sambil memegang megang pakaian putihnya.

Tiba tiba ....

(Terbangun)
Diubah oleh aguzblackrx 08-03-2024 06:30
sampeuk
merlianarian457
MFriza85
MFriza85 dan 5 lainnya memberi reputasi
6