Hari Rabu, 21 Februari 2024, Presiden Jokowi resmi melantik dua menteri baru di Kabinet Indonesia Maju. Kedua menteri yang dilantik ialah Hadi Tjahjanto sebagai Mekopolhukam dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN).

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-7203...di-menteri-atr

Langkah presiden melantik Ketum Partai Demokrat AHY sebagai Menteri ATR/BPN, bersamaan dengan pelantikan Menkopolhukam Hadi Tjahjanto menggantikan Mahfud MD, menjawab alasan terjadinya pertemuan Prabowo – SBY pada 17 Februari 2024 lalu.

Sumber : https://news.detik.com/pemilu/d-7198...n-sowan-senior

Uniknya, keesokan harinya setelah pertemuan Prabowo dengan SBY, Surya Paloh meminta pertemuan dengan presiden.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasiona...-dengan-jokowi

Sinyalnya sangat jelas, Surya Paloh meminta pertemuan dengan presiden untuk mendesak Jokowi membatalkan pelantikan AHY. Namun, pertemuan tersebut tidak menghasilkan apa-apa.

Presiden tidak tergoda bujuk rayu Ketum NasDem untuk membatalkan penunjukkan AHY.

Sebagai informasi, SBY dan Surya Paloh bersitegang sejak Demokrat memutuskan mendukung penuh Prabowo – Gibran, meninggalkan Anies Baswedan yang didukung Surya Paloh dan JK.

Peristiwa tersebut menunjukkan soliditas poros politik Jokowi – Prabowo – Aburizal – SBY sejak hari ini, sekaligus akan menjadi modal kuat bagi pembentukan Koalisi Status Quo di pemerintahan Prabowo – Gibran 2024 – 2029.

Apalagi, posisi Airlangga Hartarto (Blok Aburizal Bakrie) dan Zulkifli Hasan (dekat dengan Aburizal Bakrie dan menjadi Ketua MPR RI didukung Puan Maharani tahun 2014 lalu) juga mendukung penuh bergabungnya pihak AHY dalam Kabinet Indonesia Maju.

Sumber : https://rmol.id/amp/2014/10/08/17506...-puan-maharani

Keterdekatan itu akan meningkatkan peluang bagi Prabowo – Gibran memacu rekonsiliasi Merah (Jokowi – Megawati) melalui Puan Maharani dalam Bursa Ketum Baru PDIP (Juli – Agustus 2024), maupun untuk mempertahankan Kuning (Golkar) pasca Bursa Ketum Baru Golkar (November – Desember 2024).

Oleh karena itu Golkar paling menjadi perhatian bagi masa depan pemerintahan Prabowo – Gibran.  Mengapa?

Ada beberapa hal yakni, posisi suara legislatif Golkar lebih tinggi daripada Gerindra, kemudian kemenangan telak Prabowo – Gibran di Pilpres 2024 merupakan kontribusi besar dari Ketua TKN Rosan Roeslani (Blok Jokowi) dan Ketua Tim Pemenangan Bahlil Lahadalia (Blok Golkar), terakhir ada faktor kans yang besar bagi Ridwan Kamil merebut Ketum Baru Golkar di akhir 2024.

Sumber : https://www.inilah.com/para-aktor-di...san-dan-bahlil

Namun, tidak semua hal itu menguntungkan pemerintahan Prabowo – Gibran.

Golkar memiliki kontribusi besar dalam pemenangan Prabowo – Gibran di Pilpres 2024, sehingga dapat dipastikan Golkar akan mendapat posisi vital di dalam jajaran kabinet Prabowo – Gibran.

Akan tetapi, bursa Ketum baru Golkar di akhir 2024 akan mengadu antara kontribusi besar Airlangga Hartarto dengan popularitas Ridwan Kamil.

Jika Ridwan Kamil memenangkan kursi Ketum baru Golkar, maka hampir dapat dipastikan Golkar akan mengusung Ridwan Kamil di Pilpres 2029.

Terlebih lagi, jika pihak JK – Surya Paloh memasang taruhan pada Ridwan Kamil di Bursa Ketum baru Golkar. Tentunya situasi ini semakin mendorong tingginya peluang Golkar di bawah Ketum Ridwan Kamil memasang posisi berlawanan dengan Prabowo – Gibran di legislatif.

Maka dari itu, meski Golkar secara de facto duduk di eksekutif, di tahun 2027 (dua tahun jelang Pilpres 2029), Golkar di legislatif akan mulai ancang-ancang berseberangan dengan Pemerintahan Prabowo – Gibran.

Golkar pun akan banyak berposisi mendukung Koalisi Oposisi untuk mengganjal Pemerintahan Prabowo – Gibran di eksekutif, maupun mengganjal Koalisi Status Quo di legislatif.

Oleh karena itu, Prabowo – Gibran membutuhkan jaminan pasti berupa Kursi Ketum Golkar yang tetap dipegang oleh Blok Aburizal Bakrie, baik melalui Airlangga Hartarto maupun kandidat lainnya.

Terbentuknya soliditas poros politik Jokowi – Prabowo – Aburizal – SBY dari momen pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN jelas menjadi modal kuat untuk menghadapi kemungkinan kudeta Golkar oleh Poros JK – Surya Paloh di Bursa Ketum baru Golkar.

Dengan kata lain, konstelasi pertarungan mempertahankan kuning akan mengerucut para rivalitas poros SBY – Aburizal kontra JK – Surya Paloh.

Mengapa TS (Thread Starter / Penulis ) tidak memasukkan peran sentral Gerindra dalam pertarungan tersebut? Sebab Gerindra sendiri sedang menghadapi tantangan di legislatif.

Fakta bahwa Gerindra menduduki peringkat ketiga di Pileg 2024, telah memupus cita-cita Sufmi Dasco Ahmad menjadi Ketua DPR RI 2024 – 2029.

Konstelasi politik di DPR RI saat ini justru sedang mengarah pada perubahan UU MD3, dimana akan terjadi persaingan antara PDIP kontra Golkar dalam memperebutkan Ketua DPR RI 2024 – 2029.

PDIP kemungkinan akan mendorong Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI, juga menjadi modal kuat Puan naik menjadi Ketum baru PDIP.

Sementara Golkar kemungkinan besar akan mendorong Meutya Hafid sebagai Ketua DPR RI, lantaran perannya yang besar dalam pelatihan debat Gibran Rakabuming Raka. Atas peran Prabowo, pelatihan Gibran memang diisolasi hanya bagi Blok Politik Jokowi, termasuk di dalamnya Meutya Harid dan Bahlil Lahadahlia, terlarang bagi pihak lain mencampuri urusan tersebut.

Oleh karena itu, TS melihat hasil akhir dari pertarungan Merah kontra Kuning di DPR RI hanya akan menghasilkan dua pilihan berupa: Ketua DPR Puan Maharani – Wakil Ketua DPR Meutya Hafid, atau sebaliknya.

Agak sulit bagi Sufmi Dasco mempertahankan posisinya saat ini sebagai Wakil Ketua DPR RI, maupun mengupayakan naik menjadi Ketua DPR RI.

Sejumlah konstelasi yang telah diurai memperlihatkan adanya tarik menarik yang cukup menarik untuk disimak. Apalagi ada simpul – simpul lain yang sudah memperlihatkan pergerakannya, seperti pada Hoax daftar Kabinet Indonesia Emas Prabowo – Gibran.

Sumber : https://news.detik.com/pemilu/d-7203...abowo-gibran/1



Pemain hoax daftar kabinet ini jelas orang dalam. Ada pembocor yang jelas berkorelasi aktif dengan faktor Surya Paloh bisa mendadak meminta pertemuan dengan presiden, yang diduga untuk membatalkan AHY masuk kabinet.

Daftar Kabinet Indonesia Emas Prabowo – Gibran jelas difungsikan sebagai uji air dari si peluncur isu tersebut, untuk melihat reaksi parpol -parpol koalisi Prabowo – Gibran.

TS sendiri menaruh perhatian besar kepada masuknya nama paling tidak dikenal pada bagian kanan paling bawah.

Apakah ini bentuk narsisme dari sang peluncur hoax Daftar Kabinet Indonesia Emas Prabowo – Gibran? Agak aneh di dalam susunan kabinet hoax itu ada segudang nama terkenal namun tiba-tiba ada satu nama yang bukan siapa-siapa masuk dalam susunan.

Jika benar nama itu yang memainkan peranan dalam hoax ini, maka lingkarnya juga masih yang itu juga. Lingkar yang sama dengan lingkar yang mendalangi berbagai serangan terhadap figur-figur di internal Koalisi Prabowo – Gibran. Sudahlah bung! Emang boleh incar tahta segitunya?

Sejumlah uraian di atas menunjukkan ada PR besar yang menanti Prabowo – Gibran setelah pengumuman resmi KPU (Maret 2024).

Pelajaran bagi kita semua, bahwa jika masing-masing melihat kemenangan ini adalah berkat dirinya sendiri, maka benar kata Bung Karno, perjuangan kita setelah ini adalah menghadapi saudara-saudara kita sendiri. Namun lain cerita jika masing-masing melihat kemenangan ini adalah hasil kerja bersama.