Sumber Gambar

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, kembali viral di media sosial. Dalam sebuah video yang beredar luas, Ahok terlihat sedang berbincang dengan seorang ibu berusia 82 tahun. Dalam percakapan tersebut, Ahok menyebutkan bahwa Prabowo Subianto sudah tidak sehat dan Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Video tersebut menunjukkan Ahok bertanya kepada ibu tersebut mengenai kinerja Gibran selama dua tahun menjadi Wali Kota Solo. Ahok mengungkapkan kekhawatirannya dengan penunjukkan Gibran sebagai calon wakil presiden. Ia mempertanyakan apakah ada bukti bahwa Gibran bisa bekerja dengan baik selama menjabat sebagai Wali Kota.

Ahok juga mengatakan bahwa ia tidak ingin memilih seorang presiden yang tidak sehat, emosional, dan tidak bisa bekerja. Ia khawatir jika tiba-tiba Gibran yang naik jabatan. Meskipun tidak disebutkan secara langsung bahwa Ahok mengacu pada Prabowo, namun banyak yang mengaitkannya dengan pasangan Prabowo-Gibran yang didukung oleh ibu tersebut.

Tidak hanya itu, Ahok juga mempertanyakan kinerja Jokowi selama ini. Ia ingin mengetahui apakah Jokowi bisa bekerja dengan baik selama menjabat sebagai presiden. Hal ini mencerminkan keraguan Ahok terhadap kualitas calon pemimpin yang akan memimpin negara.

Meski video tersebut mengundang perhatian publik, perlu diingat bahwa ini hanyalah sebuah percakapan pribadi antara Ahok dan ibu tersebut. Namun, sebagai seorang figur publik, perkataan Ahok dapat memiliki dampak yang cukup besar. Perkataan tersebut dapat menggiring opini publik ke arah tertentu terutama mengenai pencalonan Prabowo-Gibran.

Dalam dunia politik, seringkali perkataan dan pendapat seseorang dapat dikaitkan dengan dukungan atau penolakan terhadap seorang kandidat. Oleh karena itu, wajar jika pernyataan Ahok ini menjadi sorotan banyak orang. Karena tidak semua orang dapat setuju dengan opini orang lainnya, jadi wajar saja. Apalagi yang berbicara ini bukan sembarang orang melainkan seorang mantan Gubernur.

Namun, sebagai masyarakat yang bijak, kita perlu melihat secara objektif dan mengkaji berbagai aspek sebelum membuat keputusan politik. Mengkritisi kinerja dan kondisi calon pemimpin adalah hal yang wajar dalam sebuah demokrasi, namun perlu diingat bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan rakyat dalam menentukan siapa yang akan memimpin negara.


Sumber: Link Referensi