Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Deputi Petani & Nelayan TIMNAS AMIN Syaiful Bahari pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mengatakan, kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menambah subsidi pupuk di tahun 2024 ini sudah terlambat.
"Pengurangan anggaran pupuk yang selama 5 tahun kurang Rp 10 triliun, baru 2024 mau dinaikkan Rp 26 triliun, tapi menurut saya terlambat kondisinya udah beda," kata Syaiful dalam Your Money Your Vote CNBC Indonesia, Kamis (18/1/2024).
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran pupuk subsidi tahun 2024 sebesar Rp 26,68 triliun. Padahal di tahun-tahun sebelumnya jauh di bawah angka tersebut. Di sisi lain produksi tanam Indonesia terancam El Nino sehingga membuat impor sulit terbendung.
"Sebetulnya soal impor pangan sudah diprediksi sejak akhir 2022. Pernyataan Jokowi untuk impor akhir 2022 ada 500 ribu ton ditambah awal Januari 2023 2 juta ton, terus bertambah 2024 juga bertambah. Kenapa impor begitu besar dan jadi satu polemik besar? Beberapa tahun lalu impor ngga masalah, karena negara produsen eksportir mereka bisa ekspor beras," kata Syaiful.
Saat ini muncul masalah dari sisi produksi terus turun sejak 2019, kemudian konsumsi bertambah karena jumlah penduduk 270 juta jiwa terus bertambah, sedangkan lahan pertanian tidak bergerak hanya 10,6 juta ha, sementara negara produsen beras tidak mudah lagi dalam memberikan impor kepada negara lain.
"Dari angka lahan pertanian kita yang produktif 10,6 juta ha nggak cukup dengan jumlah penduduk yang sekarang. Strateginya di program visi Amin reforma agraria dengan penambahan lahan untuk lahan pertanian, sumber dari tanah negara yang terlantar dari pengembangan beberapa tempat dan paling penting lahan kering," sebut Syaiful.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan bakal menambah subsidi pupuk senilai Rp 14 triliun di tahun 2024 ini. Hal ini guna menyelesaikan permasalahan kelangkaan pupuk subsidi di kalangan petani. Pernyataan ini diungkapkan Jokowi dalam acara Pembinaan Petani Se-Provinsi Jawa Tengah, Banyumas, Selasa (2/1/2024).
"Sehingga di 2024 ini saya udah ngomong ke Menteri Keuangan agar subsidi pupuk ditambahkan senilai angka hitungan kita Rp 14 triliun harus ditambah. Untuk menutup kekurangan kekurangan pupuk yang ada di lapangan," kata Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi mengatakan saat ini Kementerian Pertanian sudah mengajukan angka itu kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani agar bisa segera direalisasikan. Namun ia menjelaskan pengajuan tambahan subsidi pupuk di 2014 ini perlu persetujuan dari parlemen.
(dce)
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-pupuk-ada-apa
Tau gak kenapa? Karena mantan eh mentannya udah ganti...