Dokter Dermawan Lo Siawi Ging Meninggal Dunia di Solo
CNN Indonesia
Selasa, 09 Jan 2024 17:29 WIB



Dokter Lo Siaw Ging yang selama ini dikenal dermawan meninggal dunia di usia 89 tahun. Mengembuskan napas terakhir di RS Kasih Ibu, Solo.
Dokter Lo Siaw Ging yang selama ini dikenal dermawan meninggal dunia di usia 89 tahun. (Arsip Istimewa via Detikcom)
Solo, CNN Indonesia --

Dokter Lo Siaw Ging meninggal dunia di usia 89 tahun. Dokter yang terkenal dermawan itu mengembuskan napas terakhirnya di RS Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/1).

"Betul. Meninggal pukul 14.00 WIB," kata Humas RS Kasih Ibu, dr. Divan Fernandes melalui pesan singkat.

Tokoh Tionghoa Kota Solo sekaligus CEO PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto menerangkan bahwa dr. Lo dirawat di RS Kasih Ibu beberapa waktu lalu. Ia sempat pulang atas permintaan sendiri.



"Hari Jumat itu kondisinya drop dan masuk rumah sakit lagi sampai meninggal hari ini," kata tetangga dekat dr. Lo itu.


Menurut rencana, jenazah dr. Lo akan disemayamkan di Rumah Duka Thiong Ting, Solo.

"Untuk pemakamannya nanti kita belum tahu. Masih menunggu kabar dari keluarga," katanya.
Dimakamkan Sederhana

Martono menuturkan dr. Lo keluar masuk rumah sakit selama beberapa tahun terakhir. Kondisinya terus menurun karena usianya yang sudah lanjut.

Martono sempat berbincang dengan saat membesuk dr. Lo di rumah sakit sekitar satu bulan yang lalu. Tak disangka, perbincangan tersebut adalah pembicaran terakhirnya dengan sang dokter.

"Beliau minta tolong kalau meninggal nanti dimakamkan sederhana saja. Petinya minta warna putih," kata Martono.

Pesan dr. Lo tersebut membuat para pembesuk dan keluarga yang menunggu terharu.

"Waktu itu saya bilang, sudah tidak perlu dipikirkan. Yang penting dr. Lo kembali sehat dan bisa membantu masyarakat kembali," kata Martono.
Terkenal Dermawan

Dr. Lo sendiri dikenal sebagai seorang dokter dermawan. Pada tahun 2020, dr. Lo mendapat penghargaan Mahakarya Kebudayaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena selalu membantu pasien tidak mampu.

"Beliau itu semua dibantu tanpa pandang bulu. Kalau perlu sampai dibelikan obat," kata Martono.
Lihat Juga :
Panglima TNI Pimpin Pemakaman Doni Monardo, Awan Mendung Menggelayut

Warga Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Afianto mengatakan dr. Lo sangat memperhatikan pasiennya.

Afi adalah salah satu pasien dr. Lo di RS Kasih Ibu akibat tertimpa papan reklame tahun 2009 lalu sehingga harus dirawat intensif.

"Itu kan harus kontrol berkali-kali. Padahal waktu itu belum ada BPJS," kata Afi.

Awalnya, ia harus membayar sendiri selama beberapa kali pemeriksaan. Namun karena tidak mampu membayar biaya perawatan, Afi tidak melanjutkan pemeriksaan di rumah sakit.

"Setelah enam bulan nggak kontrol, saya ditelpon dari rumah sakit. Saya ditanya kenapa tidak kontrol lagi," katanya.

Afi pun menjelaskan kepada pihak rumah sakit alasannya tidak meneruskan perawatan. Tak disangka, pihak rumah sakit tetap meminta Afi datang untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

"Ternyata semua biaya periksa dokter digratiskan. Kalau ada obat yang harus dibeli pun diambilkan dari honornya dr. Lo," katanya.

Hal itu terus berlanjut hingga Afi menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sekitar tahun 2014/2015.

"Setelah dapat JKN itu ya sudah, sekarang sudah dikaver dari BPJS," katanya.
(syd/bmw)

Baca artikel CNN Indonesia "Dokter Dermawan Lo Siawi Ging Meninggal Dunia di Solo" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasiona...-dunia-di-solo.

turut berduka untuk keluarga yang ditinggalkan