Chapter 195
Quote:
Pagi itu sungguh sangat menyakitkan, betapa tidak, anak-anak dikumpulkan untuk melakukan sesuatu di luar nalar manusia. Tujuan utama George mulai terkuak, setelah sebelumnya anak-anak dibebaskan dari semua tugas. Kini mereka sudah duduk di depan mejanya masing-masing. Sebuah piring putih disajikan dengan sebuah benda aneh, makhluk hidup berbentuk serangga.
Banyak dari mereka bertanya-tanya, bukankah seharusnya untuk sarapan sudah diberitahu sebelumnya. Bahwa beraneka hidangan lezat akan siap disajikan sebagai tenaga untuk memulai hari dengan belajar. Nyatanya tidak, anak-anak itu tidak mampu bertindak apa-apa kecuali patuh.
“Serangga ini hidup kan?” Tanya salah satu anak, “jadi kita diharuskan memakannya?” wajahnya gelisah.
“Tidak usah berpikiran sejauh itu,” balas anak lainnya. “lihat, serangga kumbang ini berwarna emas. Mungkin kita diminta tuk merawatnya, sebagai teman yang menjadi saksi keberhasilan kita kelak,” ucapnya penuh dengan keoptimisan.
“Lalu kenapa disimpan di atas piring? Bukannya bisa disimpan langsung dalam kandangnya?” tanya anak lain.
Keributan kecil akhirnya pecah, suasana menjadi sangat bising. Di satu sisi, Troy hanya memperhatikan kumbang emas didepannya. Tanpa memberikan satu komentar pun. Lalu muncul suara yang keras, lewat pengeras suara yang menempel di sudut-sudut ruangan. Dari suaranya terdengar jelas yang berbicara adalah George, alias orang tua angkat mereka semua.
“Tenangkan diri kalian masing-masing,” ucap George melalui pengeras suara. “mungkin kalian bertanya, mengapa aku kumpulkan sepagi ini kan? Lalu apa maksudnya dengan serangga kumbang berwarna emas di atas piring? Tentu saja kalian tidak akan memakannya,” mendengar ucapan dari George seperti ini, perasaan anak-anak ini bisa lega.
Kemudian George melanjutkan penjelasannya, maksud dari kumbang emas di atas piring itu adalah sebagai tanda bahwa anak-anak itu berasal dari satu tempat yang sama. Takutnya di hari esok anak-anak itu tumbuh menjadi dewasa hingga mengalami perubahan bentuk fisik yang signifikan, masih ada kumbang emas itu sebagai bukti. Tidak mungkin George akan memberikan salah satu perusahaannya kepada orang lain. Untuk itu anak-anak itu diminta untuk menjaga dan merawatnya.
“Apa kumbang ini bisa bertahan sepanjang itu?” tanya salah satu anak.
“Aku sudah menyebutkannya tadi, kalian harus menjaganya. Dalam artian kalian bisa mengawetkan tubuhnya, dan jadikan benda itu sebagai kunci. Tidak semua dari kalian akan meneruskan perusahaan yang kubuat. Pasti ada yang menjadi atlit, ilmuwan, ataupun orang penting lainnya. Jadikan kumbang ini sebagai lambang persaudaraan kalian,” mendengar perkataan ini membuat anak-anak kecil itu terhanyut dalam suasana. “nah sekarang kalian berkenalan dengan lambang persaudaraan kalian itu, pegang dan rasakan kehangatannya….”
Mata Troy terbuka, energinya keluar semua hingga terpancar ke langit. Pasukan Unit-1 yang berjaga di sekitar tubuhnya terpental terkena energi itu. Tubuhnya dipenuhi oleh cahaya berwarna emas, matanya menukik tajam ke arah Sterling. Pertarungannya belum berakhir, sebelum musuh-musuhnya dapat dikalahkan.
Sterling terkejut melihat kebangkitan kembali dari Troy. Selama ini belum ada yang selamat setelah terkena serangannya itu. Padahal sisi stadion sudah hancur dibuatnya, bahkan Sterling sempat mengecek ulang kondisi Troy yang tidak sadarkan diri dengan luka yang cukup parah.
“Kalian berlindung dibelakangku, kali ini sangat berbahaya,” ucap Sterling.
“Tidak! Biarkan aku ikut---,” suara lantang dari Sterling membuat Djohan terdiam.
“Cih, seandainya tubuhku masih bisa bergerak,” Gareth tidak mampu berbuat banyak, tubuhnya sudah tidak karuan.
Tiba-tiba waktu terasa terhenti, bahkan sebelum Sterling bersiap untuk melakukan pertarungan kembali. Troy berjalan pelan, membukanya jalannya di saat di samping kiri dan kanannya pasukan Unit-1 sudah mengacungkan senjata padanya. Langit cerah tersenyum padanya, sang matahari sudah bangkit kembali.
Semua jemari tangan kanannya dirapatkan, membentuk sebuah mata pedang. Target utamanya adalah Sterling, yang telah membuat seluruh badannya menjadi berwarna merah. Kemampuan regen telah diaktifkan, karena waktu seakan berhenti, maka pemulihan kembali lukanya pun ikut terhenti juga.
“Mati kau,” ucap Troy lirih.
Hawa mendadak berubah menjadi dingin, bunga es berukuran besar entah datang dari mana muncul di depan mata Sterling. Satu inchi sebelum ujung jemari Troy mengenai keningnya. Di dalam bunga es itu terdapat sosok Troy yang terjebak didalamnya. Matanya melotot besar, tangannya lurus kedepan.
“Apa yang terjadi?” ucap Sterling yang terkejut, begitu pun dengan Djohan dan juga Gareth. “bunga es ini jangan-jangan….,” terdengar suara langkah kaki dari arah lain.
“Apakah mungkin?” Djohan menoleh kebelakang, Tuan Stam terlihat sedang berjalan mendekati mereka.
Kedatangan Tuan Stam secara tiba-tiba itu membuat semuanya terhenyak. Apalagi Sterling yang sama sekali tidak bisa merasakan aura pimpinannya itu. Belum lagi kemampuan Tuan Stam yang telah membuat Troy membeku, semuanya terjadi begitu cepat bahkan otak mereka tidak mampu meresponnya.
“Tenang saja, Troy sudah kulumpuhkan,” ucap Tuan Stam pelan. “kubekukan hingga otaknya dipaksa tuk tidur.”
“Inikah level ketua clan? Kekuatannya mengerikan sekali,” ucap Gareth dalam pikirannya sambil memandangi sosok Tuan Stam.