Ada data menarik di data distribusi simpanan LPS (meski masih per September 2023), yakni tabungan masyarakat yang punya simpanan sekitar di bawah Rp100 juta hingga Rp2 miliar mengalami penurunan dalam sebulan terakhir.

 

"Yah, terus apa pentingnya?"

Dari data ini, ada beberapa hal yang bisa kita interpretasikan. Kalau media-media sih nyebutnya masyarakat udah mulai makan dari tabungan. "Maksudnya, masyarakat udah menggunakan tabungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya."

Pertanda apa nih?

Pastinya ini pertanda perlambatan ekonomi. Soalnya masyarakat menggunakan tabungan untuk kehidupan sehari-hari karena:
1. Pendapatan stuck atau turun
2. Harga barang naik  (akibat masalah Elnino yang bikin harga beras, gula, dkk naik)

Sehingga uang yang masuk ke tabungan berkurang, bahkan tergerus karena digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

Lalu gimana yang punya tabungan Rp500 juta ke atas? apakah itu hidupnya juga susah? kalau dilihat rinciannya yang ratusan juta hingga Rp2 miliar ini terjadi penurunan di deposito on call. Artinya, bisa jadi mereka pengusaha kecil menengah yang mulai menggunakan aset likuidnya untuk mengurus operasional bisnis alias bisa jadi permintaan bisnisnya melambat.

Hal itu sebenarnya sudah terepresentasi di pertumbuhan ekonomi Q3/2023 di mana ekonomi Indonesia sudah melambat. Hal ini wajar karena suku bunga sudah ada di level tinggi.

Apakah artinya ada potensi penurunan suku bunga dalam waktu dekat? baca selengkapnya di sini

Oh iya sama mau update jadwal dividen yang cum-date pekan depan ya, cuma ada dua sih si $TUGU dan $POWR :
baca selengkapnya 

Sama kira-kira, saham $ASII dan potensi window dressing lainnya lanjut naik gak ya besok? baca selengkapnya di sini

$IHSG $GOTO $AMMN $BBCA