Sumber Gambar

Belakangan ini, video Denise Chariesta yang menyusui anaknya tanpa menutupi payudara menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Denise, seorang artis dan selebgram, membagikan momen intim tersebut melalui media sosialnya. Video tersebut menunjukkan Denise sedang santai menyusui anaknya di sebuah kafe di Inggris.

Aksi Denise ini menuai beragam respons dari pengguna media sosial. Beberapa pengguna menganggap video tersebut sebagai momen indah dan alami antara seorang ibu dan anak. Mereka mengapresiasi Denise yang dengan tulus menunjukkan kasih sayangnya kepada sang anak.

Namun, tidak sedikit pula yang merasa tidak nyaman dengan konten tersebut. Beberapa pengguna media sosial mengkritik Denise karena menampilkan adegan menyusui secara terbuka. Mereka berpendapat bahwa adegan tersebut seharusnya tidak diunggah di media sosial karena dianggap tidak pantas.


Sumber Gambar

Salah satu netizen menyarankan Denise untuk menyensor bagian dadanya terlebih dahulu sebelum mengunggah video tersebut. Kritik dan saran tersebut membuat beberapa orang berpendapat bahwa Denise seharusnya lebih berhati-hati dengan penampilannya ketika berbagi pengalaman tentang menyusui.

Namun, di sisi lain, ada juga yang mengapresiasi keberanian Denise dalam berbagi kisahnya yang jujur dan terbuka. Bagi banyak ibu yang sedang mengalami kesulitan menyusui, video Denise bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk tetap berjuang.

Kontroversi ini sebenarnya merupakan cerminan dari perdebatan yang sering terjadi seputar menyusui di masyarakat. Di satu sisi, ada yang berpendapat bahwa menyusui adalah hak alami seorang ibu dan seharusnya tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Mereka mendukung kebebasan ibu menyusui di tempat umum tanpa ada rasa malu atau terintimidasi.


Sumber Gambar

Di sisi lain, ada juga yang merasa tidak nyaman dengan pemandangan menyusui di tempat umum. Mereka berpendapat bahwa menyusui adalah hal pribadi yang sebaiknya dilakukan secara tertutup. Beberapa tempat, seperti restoran atau kafe, bahkan memiliki aturan yang melarang ibu menyusui di tempat umum.

Perlu diketahui bahwa di Indonesia, hukum perlindungan menyusui telah diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Anak. Pasal 76B dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa ibu memiliki hak untuk memberikan air susu ibu (ASI) kepada anaknya, baik di tempat umum maupun di tempat kerja. Hal ini sejalan dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyarankan pemberian ASI hingga anak berusia 6 bulan.

Meskipun mendapat kritik dan kontroversi, penting bagi kita semua untuk menghargai keputusan Denise dalam berbagi pengalaman pribadinya. Setiap individu memiliki hak untuk berbagi cerita dan pandangannya tentang pengalaman hidupnya. Begitu pula dengan Denise, ia memiliki hak untuk berbagi pengalamannya dalam menyusui tanpa harus merasa malu atau terbebani.


Sumber Gambar

Selain itu, kita juga perlu memahami bahwa menjadi seorang ibu adalah tugas yang tak mudah. Setiap ibu memiliki perjuangannya masing-masing dalam merawat anaknya. Jika Denise merasa perlu untuk berbagi kisahnya tentang kesulitan dalam menyusui, maka kita seharusnya memberikan dukungan dan empati daripada menghakimi.

Dalam kasus Denise Chariesta, apakah video tersebut melanggar aturan atau tidak, tergantung pada pandangan dan tata krama masyarakat setempat. Kontroversi yang terjadi memberikan peluang untuk kita semua berdiskusi dan memperdalam pemahaman tentang hak dan etika menyusui di masyarakat. Penting bagi kita untuk menghormati keputusan Denise dalam berbagi pengalaman pribadinya. Semoga pengalaman dan tips yang ia bagikan dapat memberikan inspirasi dan dukungan bagi ibu-ibu yang sedang mengalami kesulitan dalam menyusui.



Sumber: Link Referensi