Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sebatang.kereAvatar border
TS
sebatang.kere
HANTU ITU TEMAN SAYA SENDIRI
Suami teman saya pernah jadi korban musibah yang cukup terkenal, karena jadi bahan berita berhari-hari di media nasional. Tidak perlu saya sebutkanlah ya, musibahnya apa. Saya yakin suatu hari nanti teman saya pasti membacanya, cepat atau lambat. Jadi, daripada mengorek luka lama, mendingan ga usah disebut.

Sebetulnya yang jadi teman satu kelas itu adalah istri dari korban. Tapi saya pernah kenal juga dengan suaminya, karena mereka pacaran cukup lama. 

Yang tidak mengenakkan, beberapa tahun setelah musibah itu, TKP tempat itu disebut berhantu oleh sebuah tulisan.

Saya bengong setelah membacanya. Bengong membayangkan perasaan teman saya. Alih-alih merasa takut dengan tempat berhantu itu, saya malah merasa marah dengan penulisnya. 

Andai saya ini orang kaya, mungkin saya akan bounty-hunting.

Saya yang hanya jadi temannya aja udah emosional, gimana dengan keluarga korban sendiri. Ah, entahlah.

Tidak Ada Arwah Gentayangan
Menurut pak ustadz ya memang begitu. Kalau pun memang ada yang bergentayangan, itu hanyalah jin yang menyerupai saja.

Kalo itu jin, ya udah lah cuekin aja. Jin kan pembohong. Mediumisasi atau apa pun istilahnya, jika memang benar nyata ada,  untuk mengorek keterangan dari si jin itu pun perbuatan sia-sia. Pembohong kok diwawancara. Sungguh wawancara yang tidak menarik sama sekali. Mungkin hanya menarik bagi orang-orang tertentu aja. Saya aja yang IQ-nya cetek merasa ga tertarik, kok, menyimak ocehan pembohong.

Apa pentingnya memberitakan ada hantu bergentayangan di tempat tertentu? Apa manfaatnya? Ini perlu dikorek apa motivasinya. 

Tapi yang jelas, orang kayak gini namanya oportunis. Demi kepentingan pribadi dia tega melakukan hal-hal yang bisa aja merugikan orang lain. 

Tak Perlu Sampai Jadi Kerabat Korban Untuk Mengerti
Yah, seharusnya sih begitu. Apa iya harus jadi kerabat korban dulu untuk bisa punya empati?

Soal empati ini, saya ternyata juga harus belajar berempati pada orang yang merasa bisa melihat hantu. Kalau memang dia mampu melihat hantu, tentu aja orang ini menderita sekali.

Semoga kerabatnya peduli untuk membantu dia, bukannya malah memanfaatkan orang ini demi uang. 



fan.kay
soepudin395180
soepudin395180 dan fan.kay memberi reputasi
2
305
16
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
fan.kayAvatar border
fan.kay
#2
Tambah lagi ceritanya
sebatang.kere
sebatang.kere memberi reputasi
1
Tutup