1. Sebetulnya game plan pioli itu ya individualistis atau kurang lebih seperti gol solo Diaz lawan juve, high press rebut bola lalu secepat mungkin turning def into offense ASAP
mangkanya beli boktubok banyak2 biar fast break gak selalu dari leao, bisa dari individu RLC atau musah, atau si render
jadi karena selalu disindir taktik pass to leao and insyaallah, dia kembangkan jadi pass to RLC and insyaallah, pass to render and insyaallah, etc


2. Pernah saya bilang, bahwa Zlatan punya peranan penting banget dalam kebangkitan milan, dibantai atalanta 5 gol, Zlatan datang, sejak saat itu milan naik terus sampe puncaknya Scudetto
Setelah musim scudetto, (Zlatan mulai encok mulu), Milan hampir kehilangan spot UCL, dan musim ini ga tau gimana
Klaim saya berlebihan? Ingat 2010-2011 dimana dia merubah seorang Nocerino jadi boktubok mesin gol dan boateng tengtengteng jadi modern trequartista (sampe si boteng kepedean sendiri)


3. taktik pioli itu ga seimbang, selalu menyerang dengan banyak pemain naik ke depan walau sampe sepertiga daerah lawan planga plongo ga tau mau ngapain, yang ada malah terekspose serangan balik karena high press

secara komposisi pemain juga ga seimbang, bayangin 3 striker, 2 gelandang boktubok tukang naik ditemenin 1 DM jadi jadian kek krunic, bahkan bennacer juga bukan DM murni sebenernya di timnas role nya agak maju ke depan

Render itu PAYAH dalam duel, RLc badan gede tapi dia tu senengnya naik ga seneng baku hantam di tengah, musah pun ga jauh beda positioningnya ketika bertahan ga bagus2 amat

akhirnya bek2 Milan selalu terekspose entah itu thiauw atau calab bahkan Theo Tomori


4. Lama lama kepikiran 4-3-3 ini malah jadi beban lebih ke Leao karena biasanya ada trequartista yang bantuin dalam nyerang atau minimal narik bek lawan, sekarang fokus lawan jadi makin ke dia deh


5. #PIOLIOUT