Tidak semua lemak diciptakan sama. Sementara lemak putih menyimpan kalori berlebih, jaringan adiposa coklat, atau lemak coklat, sebenarnya membakar kalori untuk menghasilkan panas. Fungsi penghasil panas ini menjadikan lemak coklat sebagai teman dalam melawan kenaikan berat badan. Para ilmuwan sedang mengeksplorasi cara untuk mengaktifkan lemak coklat, karena bisa menawarkan jalan revolusioner untuk pengelolaan berat badan.

Mitos kebugaran yang umum adalah bahwa lemak bisa berubah menjadi otot melalui olahraga. Namun, keduanya adalah jenis jaringan yang berbeda. Olahraga dapat membantu membakar lemak sambil membangun otot, tetapi satu tidak berubah menjadi yang lain. Mengenali perbedaan ini sangat penting untuk perencanaan kebugaran yang efektif, karena ini menekankan kebutuhan untuk kardio dan latihan kekuatan dalam program yang seimbang.

Ternyata tidur yang baik memainkan peran penting dalam penurunan lemak. Kurang tidur mengganggu regulasi hormon, khususnya kortisol dan insulin, yang mempersulit upaya penurunan lemak. Jika kita sudah bekerja keras berolahraga tetapi masih kesulitan dalam pengelolaan berat badan, mungkin memperhatikan kualitas tidur adalah bagian dari teka-teki yang hilang.

Ada pernyataan bahwa latihan berintensitas rendah membakar lebih banyak lemak. Memang benar bahwa persentase kalori yang lebih tinggi yang terbakar pada intensitas rendah mungkin berasal dari lemak. Akan tetapi tingkat pembakaran lemak akan tetap rendah dan kita harus berolahraga lebih lama untuk membakar jumlah kalori yang sama dengan latihan dengan intensitas yang lebih tinggi.

Anggapan bahwa kita dapat menargetkan penurunan lemak ke bagian tubuh tertentu dengan berolahraga di area tersebut telah banyak dibantah. Latihan seperti sit-uptidak akan menghilangkan lemak perut lebih dari latihan kaki akan mengecilkan paha. Penurunan lemak adalah sistemik, dan area di mana lemak pertama kali hilang biasanya ditentukan oleh genetik.