Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Keluyuran Tanpa Tujuan yang Jelas, Drone Turkiye Ditembak F-16 Amerika di Suriah
Quote:


Langit Suriah menjadi saksi bisu ketika F-16 USAF menembak jatuh drone bersenjata milik Turkiye pada Kamis (05/10/2023), menurut laporan TheDrive.com, seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan; Amerika telah mengetahui drone yang terdeteksi pada hari Kamis merupakan milik Turkiye. Drone tersebut terpaksa ditembak jatuh karena terbang terlalu dekat dengan pasukan Amerika dan dianggap membahayakan.

Drone Turkiye melakukan serangan pada hari Kamis kepada kelompok Kurdi di Suriah, sebagai balasan atas aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) pada hari Minggu (01/10/2023) di Ankara. Serangan bom itu menewaskan dua pelaku dan melukai dua anggota polisi. Menurut Turkiye, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS dalam upaya memerangi ISIS, telah mengizinkan para pelaku bom bunuh diri melintasi wilayah mereka. Tapi SDF telah membantah tuduhan Turkiye tersebut.

Sementara itu, insiden terkait penembakan telah dipublikasikan oleh Air & Space Forces Magazineyang mengutip pernyataan resmi juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder. Pada Kamis pagi tanggal 5 Oktober di langit timur laut Suriah sekitar pukul 07.30, pasukan AS sedang mengamati drone yang melakukan serangan dari udara di Hasakah, Suriah. Wilayah tersebut termasuk di dalam Restricted Operating Zone (ROZ), wilayah yang dikendalikan AS di Suriah.

Sewaktu drone Turkiye melakukan serangan di Hasakah, posisi pasukan Amerika hanya berjarak satu kilometer dari wilayah tersebut. Karena jarak yang tidak terlalu jauh, pasukan AS diperintahkan untuk masuk ke dalam bunker. Sekitar pukul 11:30, sebuah pesawat tak berawak Turkiye kembali memasuki wilayah tersebut dan menuju ke arah pasukan AS. Ketika drone tersebut berada sekitar setengah kilometer dari pasukan AS, sebuah F-16 AS diperintahkan untuk menembakkan rudal udara ke udara (tidak dijelaskan pakai rudal apa yang dipakai) untuk menjatuhkan drone tersebut.

Quote:


Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan, para komandan di lapangan menilai adanya ancaman dari drone Turkiye, sehingga mereka mengambil tindakan untuk menembak jatuh drone tersebut. Ryder juga telah menyampaikan kepada Turkiye, bahwa penembakan terhadap drone tersebut merupakan hak Amerika untuk membela diri. Setelah drone Turkiye ditembak jatuh, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin III dan Ketua Kepala Staf Gabungan Angkatan Udara Jenderal Charles Q. Brown Jr. kemudian mlakukan panggilan telepon dengan rekan-rekan Turkiye mereka untuk mencoba meredakan situasi.

Menteri Pertahanan AS Llyod Austin III dalam percakapan telepon dengan Menteri Pertahanan Turkiye Yasar Guler mendesak deeskalasi di Suriah utara dan pentingnya menjaga kepatuhan yang ketat terhadap protokol dekonfliksi dan komunikasi melalui saluran antarmiliter yang sudah ada. Setelah panggilan telepon itu, Kementerian Pertahanan Turkiye melalui X mengatakan bahwa, Ankara siap memerangi ISIS bersama Amerika. Sebagai tambahan informasi, saat ini masih ada 900 personel militer AS yang bertugas di Suriah.

Dalam pernyataan kepada media, seorang pejabat Turkiye mengakui jika drone yang ditembak jatuh F-16 adalah buatan Turkiye, tapi tidak menyebutkan milik siapa. Kuat dugaan drone dioperasikan oleh Badan Intelijen Turkiye. Aksi tembak-menembak ini merupakan yang pertama dilakukan AS kepada Turkiye, hal tersebut terjadi ketika Amerika sedang meminta bantuan Turkiye menyetujui keanggotaan NATO untuk Swedia.

Quote:


Sementara itu, rumor beredar jika drone yang ditembak jatuh adalah Anka-S, namun sejauh ini rumor ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya ya Gan. Anka-S merupakan drone yang sekelas dengan Bayraktar TB2, tapi punya kemampuan lebih baik. Drone pertama kali terbang pada September 2016 dan mulai diproduksi massal pada 2017.

Anka memiliki kualifikasi MALE (Medium Altitude Long Endurance), Anka bisa terbang selama 30 jam non stop pada ketinggian 9.200 meter. Sementara jarak jelajahnya dalam mode Line of Sight (LoS) adalah 250 km. Untuk muatan maksimal yang bisa dibawa adalah 350 kg. Malaysia dan Indonesia dikabarkan tertarik untuk membeli drone buatan Negeri Ottoman ini.

Sebagai tambahan bagi Agan, langit Suriah memang sedang "panas" dalam beberapa bulan terakhir, pada 5 Juli 2023; Su-35 Rusia melepaskan parachute flare ke MQ-9 Reaper milik AS. Dan yang terbaru, pada 14 Agustus 2023, dua F-35 pepet Su-35 di langit Suriah. Sejauh ini tidak diketahui, mengapa drone Turkiye yang bersenjata diterbangkan mendekati posisi pasukan Amerika, sehingga membuat pasukan AS menafsirkannya sebagai ancaman. Kejadian baru-baru ini juga merupakan peringatan kepada Turkiye bahwa, drone mereka tidak boleh "keluyuran tanpa tujuan yang jelas" di langit Suriah.


-----------------




Referensi Tulisan: TheDrive.com& Air & Space Forces Magazine
Sumber Foto: sudah tertera
w
Diubah oleh si.matamalaikat 08-10-2023 04:02
black.robo
gubtifaqih
jlamp
jlamp dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.6K
36
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
qavirAvatar border
qavir
#4
Bagi semua militer, saat didekati pesawat negara lain di daerah konflik, dan sudah melewati garis batas yg dianggap aman ya pasti bakalan dijatuhkan.

Ane kalau jadi komandan lapangan juga pasti memerintahkan seperti itu. emoticon-Cool
gepyan
69banditos
aluwungs
aluwungs dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup