1. asian games itu cuma kulit luarnya aja asia , sebenarnya ini piala kentang yang ga ada tim manapun yang mau ngirim tim A atau bahkan B.
hanya korea jadi jangan heran korea bakal juara terus di event ini .

2. gue yakin timnas minimal tembus 8 besar , praktis hanya korea yg serius , selebihnya tim2 lawan bawa lapis 3 atau bahkan lapis 4.

3. di babak 16 besar kemungkinan gue bakal bedah taktik nya IS. gue bakal buat head to head perbandingan taktik nya keong dengan IS.
ini ibaratnya dua pelatih tapi beda aliran.
IS mmg dr dl ya beginilah pendekatan nya.
sementara di satu sisi masuknya keong dengan negative football nya . dr taktik dsb kedua pelatih beda pendekatan jd terlihat pemain pun musti adaptasi lg dr awal

4. hugo samir dari posisi dan gaya bermain termasuk atribut nya , 11 12 sama struick.
mubazir kalau dipikir2 buat naturalisasi struick ini.
sejauh ini menurut gue ga ada satupun hamster yang benar2 ngangkat performa tim.

gue buka satu2
pertama , UK hamster , pegang kata2 gue , prime nya dia ga bakal lebih baik dari prime hansamu.
kedua , Norwegian hamster , untuk ukuran fullback serba nanggung .
ketiga , Belgian hamster , sama juga , untuk ukuran fullback , dia serba nanggung .
kedua fullback diatas 11 - 12 sama arhan- asnawi
fullback modern itu atribut utama nya eksplosive , contoh marcelo , cancelo , walker
jd atribut utamanya itu eksplosive
dan sorry to say kedua hamster itu ga punya atribut itu.
keempat , Spanish Hamster , bek lamban , duet dengan baggot itu uda serasa nengok west morgan sama robert huth nya leicester.
kelima , duo dutchie , jenner - struick , naturalisasi paling why , mentah , hijau , padahal naturalisasi itu kalau dalam kamus gue itu adalah instan , harusnya yg dinatur lagi dalam masa peak. terlebih DLP from netherlands itu , gue ud blg setiap taktik pasti ada masa expired nya , begitu jg beberapa role , di era skrng role DLP udah punah , uda ga kepake , 20 tim terbaik di dunia , ga ada satupun yang menggunakan sistem itu di pivot mereka dan gue ngomong by data . gue tantang kalian sebutkan 1 tim top di eropa yang pure menggunakan sistem tersebut. dengan menempatkan pemain DLP di single pivot mereka , berdiri statis di area tengah atau istilahnya bek ketiga , tidak diwajibkan untuk cover sisi flank baik kiri atau kanan , DLP itu biasanya dipakai untuk mengakomodir faktor usia , pemain tua yang stamina nya uda pas2an tp dibutuhkan visinya di lapangan , gue ambil contoh pirlo.
enzo , rodri , jelas bukan
trus siapa lg
ga ada
gue ngomong by data
jd jangan debat gue kalau ilmu kalian masih cetek
zaman skrng yang begini uda punah
itu fakta
tp itulah keong , pelatih expired , jadul , dan ga bs ngikut perkembangan zaman.

jd overall hamster2 yg dinatur ga ada satupun yang ngangkat timnas
makanya gue kritik terus itu keong untuk case natur ini . terkesan asal2an doang.

next , pegang kata2 gue , gue ini mantan coach , gue ingat betul gue dulu bawa tim gue berlaga di copa indonesia , gue ingat betul jg final sriwijaya vs psms.
itu jg awal jatuhnya psms dimana next season pemain inti cabut semua ke persik dan psms terdampar di liga 2.
jd gue tau betul la hitung2an coach ,
beda sama kalian yang ga ngerti bola.
gue blg apa , timnas pildun itu hoki , sementara timnas senior asia jauh lebih hoki lagi ,
murni karena satu grup dengan jepang. dimana outputya itu uda pasti, mengalahkan kita tapi juga mengeliminasi kompetitor terdekat kita.
maka itu gue heran banyak yang ga paham .
tp itulah bedanya gue dengan kalian.
untuk yg di pildun kita mmg kurang beruntung satu grup dengan ekuador , outputnya tricky , mereka bs saja ngalahin kita tapi dikalahkan tim lain.
tp both team at the end of the day cuma butuh 3 poin , gue rasa bima dan keong bisa lah
dan kalaupun bisa , bukan berarti mrk hebat
tp sudah sewajarnya.

untuk ekuador , gue ga perlu berdebat
ini tim antah berantah untuk ukuran u17
itu fakta
gue ngomong berdasarkan data
jd gue ga perlu debat untuk ini
perlu diingat gap anak2 seusia mereka itu tipis2
jd g ad yg perlu gue ralat
gue punya datanya
hanya 2 nama dari tim ekuador yg main di liga utama itupun ga kepake di tim utama
sementara sisanya main di kasta bawah

logika nya klo mereka sehebat itu minimal ada satu dua pemain yg uda nembus tim inti di liga utama mereka

terakhir , gue ga anti natur , kalau misal ada keturunan yang sehebat halland atau mbappe , why not , gue setuju , cuman jangan lah kemudian yang dinatur pemain2 macam jenner atau mess , pemain antah berantah yang main di tim gaje di eropa .