triwinartiAvatar border
TS
triwinarti
Polemik Masyarakat Ketika TPA Tlekung Kota Batu Di Tutup
Hai Agan Sista, baru bisa muncul lagi nih setelah sekian purnama sibuk sekali sampai tak bisa berkunjung kesini.

Sedikit aneh rasanya baru saja kembali, tapi tenang saya kembali dengan gaya yang tetap sama kok
😊.



Kali ini saya mau bahas sedikit tentang lingkungan. Agak berat ya sedikit, tapi ini yang terjadi di lingkungan saya saat ini yang cukup meresahkan.

Apalagi kalau tidak sampah, hal ini sangat meresahkan khususnya di lingkungan di kota saya saat ini. Bagaimana tidak, jika masalah sampah menjadi polemik yang tiba-tiba harus masyarakat pikirkan ketika di kota saya TPA harus tutup.

Yah mau tidak mau sampah menjadi tanggung jawab warga dan warga jadi harus ikut memikirkan bagaimana mengolah sampah agar tidak menumpuk dengan adanya penutupan TPA di kota.

Dulu yang cuma taunya buang ya buang saja kan sudah ada yang ambil, tinggal bayar iuran sudah beres. Sekarang harus memilah sampah dari rumah untuk membantu memudahkan dalam mengolah sampah di lingkungan sekitar.

Terlihat sepele, tapi jika di biarkan akan menjadi gunungan sampah yang akan menjadi sarang penyakit. Akan tetapi membangun kesadaran masyarakat untuk sampah lingkungan masih sedikit sulit, padahal sampah kita ya tanggung jawab kita kan. Hal itu harusnya kita tanamkan dalam pikiran kita agar bisa kita buktikan wujud kita mencintai lingkungan hal pertama ya perhatikan sampah kita, sudahkah kita memperhatikannya ?
Ataukah kita hanya cuek dengan sampah padahal hal itu sangat berdampak pada kehidupan di lingkungan kita.

Sayangnya, hanya sedikit orang yang mau memperhatikan itu pada awal. Ketika sudah berdampak dan mendapat teguran baru mau memperhatikan.




Aneh ya, lebih takut teguran daripada dampak buruk sampah itu sendiri. Ini ya bukan untuk menggurui tapi untuk saling menginggatkan. Coba bayangkan di kota kalian TPA di tutup total, sementara kalian belum ada persiapan karena terlalu santai dengan peringatan yang sebelumnya sudah di beri tahu jauh hari. Tentu saja akan kaget dan sedikit merasa repot karena tidak memilah dan mengatur sampah, padahal itu harusnya tanggung jawab kita dari lama.

Keuntungan TPA di kota di tutup ya banyak positifnya, salah satunya meningkatkan kesadaran masyarakatnya akan tanggung jawab tentang sampah.

Walau masih ada yang menggampangkan dengan membakar sampah untuk mengurangi sampah yang tidak di ambil karena tidak mau memilah sampah. Padahal hal tersebut membuat masalah baru yaitu polusi udara.



Sedikit geregetan sih, apa sih susahnya memilah sampah ?
Turunkan sedikit ego, kalau kata orang jawa manut sitik lah. Kalau kita ikuti aturan pasti juga dampaknya baik juga sih buat kita.

Dampaknya sekarang setelah TPA di tutup karena penumpukan sampah yang terlalu banyak di TPA yang sulit di proses. Kalau sudah begini ya kan jadi repotnya kaget ya, coba kalau sudah biasa memilah kan repotnya sudah biasa dan tidak bakal merasa memberatkan masyarakat. Merasa berat memilah dan merasa berat dengan peraturan baru dengan di angkut sendiri serta di olah oleh lingkungan sendiri iuran sampah juga meningkat.


Yah semoga saja masalah sampah ini cepat menemukan solusi yang tepat di lingkungan dan terlebih di kota Batu tercinta ini. Bebas dari penumpukan sampah, dan pintar mengolah sampah dengan baik. Karena sejatinya sampahmu adalah tanggung jawabmu.

Nah, segitu saja share saya kali ini, semoga bermanfaat.

Sampai jumpa di thread selanjutnya
Jangan lupa emoticon-Rate 5 Stardan emoticon-Cendol Gan
Terima kasih emoticon-Maaf Aganwatiemoticon-Kiss
Diubah oleh triwinarti 04-09-2023 04:08
risna9526
indrag057
indrag057 dan risna9526 memberi reputasi
2
601
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
Stand_Not_StillAvatar border
Stand_Not_Still
#4
Permasalahan klasik di setiap daerah, belum lama di kota sini juga sempat tutup 2mggu karena pengelolaan yang tidak professional oleh pemda jadi cuma menumpuk. Kota suasananya jadi kayak kumuh karena menumpuk sampah di sepanjang jalan.

Kelola sendiri? Kayaknya ga deh, Karena mengelola itu wajib ada lahan, biaya, waktu yang tidak sedikit. Sampah rumah tangga itu banyak, apalagi yang masak sendiri tentu volumenya lebih banyak.

Jadi... Ya karena kita sebagai warga yang sudah bayar pajak dll tentu menjadi tanggung jawab pemda setempat untuk urusan pembuangan. Yang bisa kita lakukan hanya sebatas memilah jenis sampahnya itu juga kalau di wajib kan, karena kalau di sini tidak ada perintah khusus semua angkut jadi satu
triwinarti
triwinarti memberi reputasi
1
Tutup