Sumber Gambar

Penyimpangan berupa LGBT dan sejenisnya memang masih menjadi hal terlarang di Indonesia. Di mana masih banyak orang yang belum bisa menerima dan mentoleransi adanya penyimpangan ini. Karena hal ini dianggap bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama. Sehingga keberadaannya amat ditentang oleh banyak pihak di Indonesia.

Memang pada dasarnya, perilaku penyimpangan memang bukan sesuatu yang normal dan tidak bisa diwajarkan. Banyak orang yang berusaha sebisa mungkin agar anak dan orang-orang terdekatnya tidak tercemar dengan perilaku menyimpang semacam ini. Ada banyak cara supaya orang terdekat kita jauh dari kegiatan yang bertentangan dengan agama.

Salah satu yang bisa menjadi pondasinya adalah dengan memberikan pelajaran dan edukasi yang cukup. Khususnya pada anak kecil dan remaja yang masih rentan terpengaruh dengan berbagai hal yang ditemukan dalam pergaulan. Sehingga sebagai orang tua dan orang yang dewasa, kita patut menjaga anak-anak supaya tetap ada di jalur yang seharusnya.


Sumber Gambar

Tapi kita juga perlu memberi tahu apa saja yang merupakan unsur LGBT dan mana yang bukan. Sehingga nantinya, reaksi yang diberikan anak kepada kita tidak berlebihan dan tidak membuat orang lain risih dibuatnya. Jangan nantinya edukasi tersebut jadi bahan untuk melakukan perundungan seperti yang terjadi pada anak berikut ini.

Video seorang anak perempuan berhijab yang masih duduk di bangku sekolah dasr menyita perhatian publik. Ia menjadi bahan bully-an karena gemar mengkoleksi barang-barang warna-warni yang mirip seperti pelangi. Sehingga banyak temannya yang lantas mengolok-olok bahwa yang digunakannya adalah atribut atau simbol dari LGBT.

Anak ini memakai aksesoris hingga baju warna-warni sebetulnya bukan karena ia seorang LGBT atau orang yang pro terhadap paham itu. Bayangkan saja, anak SD masa iya mikir sampai ke situ. Anak ini memakai benda berwarna pelangi karena dia menyukai Unicorn yaitu karakter kartun yang memang terkenal dengan warnanya yang beragam dan indah.


Sumber Gambar

Sayangnya hal tersebut disalahartikan oleh teman-teman sekelasnya. Anak itu mengaku bahwa satu kelas menyebutnya LGBT hanya karena atribut wana-warni tersebut. Hingga membuatnya menangis saat masuk ke dalam mobil. Bahkan ia sempat meminta kepada sang ibu supaya semua barang berbau unicorn seperti tas, dan lain-lain agar dibuang saja.

Sungguh disayangkan. Padahal pelangi sendiri merupakan suatu hal yang indah dan menarik untuk sebagian orang. Apalagi anak-anak yang suka dengan hal-hal penuh warna. Tapi semuanya rusak usai kaum-kaum menyimpang itu memakai pelangi sebagai simbol mereka. Seketika pengguaan pelangi di masyarakat menjadi berbeda konotasinya.


Sumber Gambar

Apa iya pelangi kini sudah tidak seindah dulu? Pelangi lebih diidentikkan dengan kaum-kaum itu sekarang. Dan menurut TS hal tersebut sangat merugikan. Pelangi bisa saja menjadi sesuatu yang menguntungkan entah menjadi brand, desain dan lain sebagainya. Sayang sekarang konotasinya jadi berbeda dan membuat banyak orang menadi tidak nyaman memakainya.

Lagipula, anak-anak zaman sekarang hebat ya sudah bisa mendeteksi simbol-simbol seperti ini. Tapi sayangnya tidak ada filter dan kontrol dari mereka. Sehingga ya jadinya seperti ini. Semua yang dianggap buruk, maka akan dianggap buruk oleh mereka. Semua disamaratakan. Harusnya ini jadi tugas orang tua lagi dalam memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh.

Kasihan adik perempuan itu, Unicorn yang semula sangat ia sukai mungkin kini sudah ia lupakan dan ia pun kehilangan kesenangannya.



Menurut kalian, apakah makna pelangi sudah serusak itu?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi