Chapter 177
Quote:
Kantor wilayah BASS tim 13 sudah sangat sibuk, apalagi setelah berita-berita dan juga data-data yang dikirimkan melalui pusat sudah diterima. Harusnya Troy masih harus melewati wilayah tim 12 sebelum sampai ke wilayah mereka, tetapi dari data yang diberikan bisa dijadikan pelajaran bagaimana mengalahkan Troy yang sudah membereskan tim BASS wilayah lainnya. Gareth sedang mengasa kemampuan menggunakan belatinya, sedang Leah mengecek pistol khususnya itu, tidak sekuat modifikasi para kapten, tetapi dengan sedikit keahlian pistol yang menembakan petir itu akan menjadi sangat berguna.
“Bagaimana kalau aku mengirimkan sinyal pada Golden Beaters itu? agar melewati tim 12 dan langsung saja datang kemari?” ucap Gareth yang seringkali membuat rekannya kesal.
“Bungkam mulut sembaranganmu itu, jangan remehkan orang-orang di wilayah 12,” sahut Leah sedikit meninggikan nadanya.
“Bukannya aku meremehkan mereka, tetapi aku sudah tidak sabar untuk mengalahkan si pembuat onar itu,” Nakata tersenyum mendengarnya.
“Kita harus selalu fokus, data-data yang sudah dikumpulkan oleh rekan-rekan di wilayah lain tidak boleh disia-siakan,” ucap kapten Vela.
“SIAP!” teriak anggotanya.
Di sisi lain, Troy tidak ingin menyiakan waktu lebih lama lagi. Matahari baru juga terbit, tetapi dirinya yang masih menggunakan mode baju zirah itu sudah mencari markas BASS di wilayah ini. Tidak semudah menemukannya di malam hari karena sudah tugas mereka untuk berpatroli, di pagi hari ini seperti ini yang diliatnya di udara hanyalah sekumpulan orang-orang berpakaian rapih yang sedang berangkat menuju tempatnya bekerja.
“Hm, bagaimana menemukan tempat persembunyian mereka?” tanya Troy pada dirinya sendiri. Di satu sisi ia ingin segera menuntaskan misi pribadinya, di sisi lainnya ia tidak ingin membuang tenaganya dengan melakukan hal-hal yang tidak perlu. Seperti membuat keonaran untuk memancing BASS di wilayah ini keluar. Harus ada cara lain yang harus dilakukan.
Tiba-tiba Troy tertawa sendiri, begitu kencang tapi tidak terdengar oleh orang-orang dibawahnya. Bagaimana mungkin cara yang paling mudah itu tidak terpikirkan olehnya, cara ini pasti akan membuat orang-orang itu bangun dari tidurnya. Yaitu dengan melepaskan energinya dalam jumlah besar sehingga terbaca oleh sensor yang sudah dipasang. Biasanya Golden Clan dapat menyembunyikan energinya agar tidak terdeteksi musuh.
“Berhubung aku sudah dalam mode seperti ini,” Troy menarik nafas panjang, lalu tubunhnya bersinar terang.
Suara sirine berbunyi keras di markas BASS tim 12, mereka yang sedang beristirahat di tempat masing-masing dengan terpaksa harus kembali ke markas karena ada sensor yang menunjukan adanya monster Beaters yang muncul di daerah perkotaan. Sang kapten bergegas dengan cepat, tidak menyangka kedatangan Troy akan secepat ini.
“Cih, di pagi hari seperti ini? kau bercanda?” ucap kapten tim 12.
Seperti biasa, monster Beaters lebih sering muncul di malam hari, jarang sekali ada monster yang berkeliaran di kala langit masih terang. Sejak wabah monster semakin tidak terkendali, tetap saja mereka akan keluar saat malam. Mungkin langit yang gelap lebih memberikan mereka kekuatan.
Setelah melepaskan energi yang begitu besar, Troy pergi ke suatu tempat di mana ia bisa membereskan orang-orang di wilayah ini dengan tenang. Semakin ramai tempatnya maka kemungkinan bakal datangnya bala bantuan yang merepotkan akan semakin besar. Orang-orang militer yang selama ini ikut dengan BASS membuatnya sedikit gusar, padahal mereka tidak ada kaitannya dengan misi pribadi Troy.
Di wilayah 12, ada sebuah tempat yang dijadikan ikon oleh masyarakat sekitar, yaitu tempat wahana bermain luar ruangan yang cukup luas. Ada berbagai macam permainan menguji nyali dan membangkitkan adrenalin di sini, selain itu ada juga wahana permainan sedang yang dapat dinaiki oleh anak-anak maupun keluarga.
Troy berdiri di atang biang lala, dari jauh pandangannya, orang-orang BASS sudah bergerak. Senyumnya melebar meskipun tertutup oleh pelindung kepala berbentuk kumbang yang dilapisi oleh zirah itu. Pertempuran dengan kapten Kylian sedikit menguras tenaganya, tapi matahari pagi yang kuat membantu memulihkannya lebih cepat.
“Gila, apa kita sekuat ini?” ucap anggota tim 12.
“Memakai mode armor dari awal, ini akan menyulitkan,” ucap anggota lainnya.
“Tetap fokus, kita tidak tahu apa rencananya dengan menggunakan mode itu di awal-awal,” ucap sang kapten.
Di wilayah 13, para anggota tim BASS ini masih tetap di markas, masih beristirahat setelah melakukan patroli sambil terus bersiaga. Lalu sebuah peringatan muncul secara tiba-tiba, Gareth yang sedang rebahan di sofa empuk di kantor, terbangun setelah mendengarnya.
“Apa?! Aku tidak salah dengar kan?” ucapnya dihadapan Nakata yang sedang duduk diseberangnya. Mereka berdua bergegas menuju ruangan komando, di sana sudah ada Leah yang duduk di depan layar.
“Mereka sudah dikalahkan,” ucap Leah lirih. Dalam tampilan layar menampilkan bahwa BASS tim 12 berstatus dikalahkan, lumpuh tidak menyisakan satu pun anggota untuk melakukan tugasnya.
“Oke, jadi sekarang Troy menyerang di pagi hari ketika anggota BASS baru saja menyelesaikan patroli. Ku akui dia pintar tapi cara ini sama saja seperti orang pengecut!” ucap Gareth marah.
“Bukannya kau tadi yang paling bersemangat?” ledek Leah.
“Maksudku jika malam tadi setelah membuat onar di wilayah 11,” ucap Gareth berkilah. “aku tidak masalah di pagi hari juga, meskipun baru beberapa jam mengistirahatkan badan,” lanjutnya.
Kapten Vela datang, meminta anggotanya untuk kembali bersiap, jika dilihat dari sikap Troy yang berubah drastis, kemungkinan terburuknya monster Golden Clan itu akan tiba di wilayah 13 pada siang nanti. Sementara itu wahana permainan di wilayah 12 hancur, orang-orang BASS tergeletak di tanah, begitu pun dengan kapten mereka.