Chapter 171
Quote:
Mantan kapten tim 10 Hunter datang di waktu yang tepat, setelah berhasil menangkis serangan Troy dengan menggunakan sabit andalan, kini Hunter berdiri gagah tuk melindungi juniornya yaitu kapten tim 10 yang sekarang bernama Gavin. Senjata sabit yang telah dipegangnya itu sudah siap kembali untuk menumpas golden clan Troy.
“Aku sudah memperhatikan barusan, dari sekian banyaknya luka pada tubuhmu itu, hanya bagian kaki dan juga belakang kepala dekat pangkal leher. Apa kau menyembunyikan beat itu di sana?” tanya Hunter.
“Untuk apa aku memberitahumu?” sahut Troy.
“Karena beat milikku ada di sini,” menunjuk dada sebelah kirinya. “kau ingin mencobanya? jika teoriku benar maka kita bisa membuat taruhan. Akan menarik jika kau memang punya nyali,” semakin menyudutkan Troy agar bertindak gegabah.
Sementara itu kapten Gavin yang berdiri sempoyongan dibelakangan Hunter mendengar semua percakapan itu sambil mempertahakan diri karena pandangannya semakin buram saja.
“Aku tidak mungkin melawannya dalam keadaan seperti ini, apalagi regennya bertindak lambat, sungguh memalukan,” ucap Troy dalam hati.
“Kalau kau diam saja, maka kuanggap setuju. Jadi bersiaplah!” Hunter maju sambi membawa sabit kematiannya.
“Cih!” seluruh tubuh Troy mulai bercahaya, semakin lama cahaya itu semakin pekat menyilaukan mata.
“Tak akan kubiarkan!” Hunter mengayun sabitnya kencang, hanya saja serangan itu hanya menembus tubuh Troy yang sudah sepenuhnya menjadi cahaya dan menghilang setelahnya. “ah anak itu berhasil kabur.”
Kapten Gavin sudah tidak bisa menahannya lagi, tubuhnya ambruk ke tanah lalu semuanya menjadi hitam. Hunter memandanginya lalu menghampirinya, detak jantung pemuda itu masih terdengar meskipun sangat pelan. Kondisinya sungguh kritis dan harus membutuhkan bantuan sesegera mungkin.
Mobil SUV hitam sudah tiba di jejak terakhir yang tertangkap oleh data-data dari baju tempur milik kapten Gavin. Mereka semua berdiri dipinggiran jalan, dihadapan mereka sudah ada pegunungan yang tinggi. Salah satu anggota menyarankan untuk membagi dua tim untuk mempercepat pencarian.
“Baiklah kita---,” sesosok orang memakai jubah panjang datang tiba-tiba keluar dari hutan dari pegunungan, membawa seseorang dalam tangkapannya.
Melihat itu semua, seluruh anggota tim 10 dengan sigap langsung mengeluarkan senjata masing-masing yaitu berupa pistol yang diisi oleh kekuatan petir yang biasanya disebut ‘Thunder Gun’. Sambil mengacungkan senjata, salah satunya menyadari bahwa sosok tersebut membawa tubuh kapten Gavin.
“Itu kan, kapten!” sahut salah satu anggota tim 10.
“Apa yang kau lakukan padanya? turunkan sekarang!” sahut anggota lainnya.
Sesosok yang mengenakan jubah itu adalah Hunter, ternyata tim 10 sudah mendekat sehingga kapten Gavin bisa diselamatkan dalam waktu cepat.
“Tenanglah, aku menemukannya di atas gunung itu tadi. Kondisinya sangat kritis tapi masih bernafas, kalian harus cepat membawanya ke rumah sakit,” dengan perlahan Hunter menurunkan tubuh kapten Gavin.
“Hm, aku rasa mengenal orang ini,” ucap anggota tim 10. Memorinya berputar kembali kebelakang. Di mana saat dirinya masih di akademi, setelah membuka semua data sebelum diputuskan bergabung dengan tim 10. Sebuah informasi yang sangat menyeramkan tersaji dalam data yang dihamparkan. Di mana kejadian pembantaian yang terjadi hanya menyisakan kedua anggotanya.
“Baiklah jika sudah bertemu dengan kalian, anggap saja ini sedikit bantuan dariku sebagai senior kalian,” ucap Hunter sebelum pergi dengan melompat jauh kembali memasuki area pegunungan.
“Jadi benar,” anggota tim 10 ini menundukan badannya sebagai rasa terima kasih dan juga rasa hormat kepada sang mantan kapten tim 10. Anggota lainnya malah bingung melihat sikapnya yang seperti itu, padahal pelatuknya tadi hampir saja ditekan jika terjadi sesuatu yang di luar perkiraan.
Kapten Gavin pun segera dimasukan ke dalam mobil, mereka berkendara menuju rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama untuk sang kapten. Pertarungan yang melelahkan itu pun secara resmi berakhir dengan kekalahan, karena Troy kesatrian dari golden clan masih hidup.
Malam pun datang, stasiun berita lokal dengan cepat memberitakan kejadian hebat yang terjadi siang tadi. Dalam berita tersebut tidak disebutkan secara gamblang tentang apa yang sebenarnya terjadi, hanya spekulasi yang bermunculan. Dilihat dari efek besar yang ditimbulkan dan status pegununan yang bahkan bukan bagian dari pegunungan api sudah menunjukan bahwa terjadi pertempuran melawan monster.
Berbeda dengan stasiun berita lokal, berita pertempuran antara kapten Gavin dan juga Troy sudah masuk ke pusat BASS. Termasuk informasi-informasi tambahan yang tidak sengaja masuk ke dalam pusat data, yaitu mengenai letak beat yang ada di belakang kepala milik Troy. Semua tim sudah diberitahu sebagai langkah pencegahan khususnya untuk tim 11 yang tidak jauh dari tim 10. Diperkirakan Troy akan bergerak ke daerah itu selanjutnya.
Di area pegunungan yang gelap, bintang bersinar terang dengan kondisi langit yang bersih tanpa adanya polusi yang mencoba menganggu eksistensi benda-benda langit yang ingin memamerkan tubuh mereka yang mengkilat. Seseorang dengan muka masam berjalan dengan sehelai kain panjang yang menutupi seluruh tubuhnya, berjalan pelan.
“Kejadian memalukan ini, tidak akan terjadi lagi. Kupastikan itu!” ucap Troy, kedua matanya menyala di kegelapan malam.