Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
Kirim Emoji Jempol Di Chat Berujung Denda Ratusan Juta, Bisa Jadi Pelajaran Nih !
Hai GanSist !

Sebuah kejadian tak terduga menjadi trending baru-baru ini. Sebagaimana dilansir oleh Reuters, sebuah emoji jempol yang dikirimkan seorang petani kepada calon pemesan produknya berupa biji-bijian. Terjadi kesalahpahaman mengenai emoji ini. Satu sisi pihak pemesan menganggap hal ini adalah tanda persetujuan si petani atas kontrak yang telah mereka sepakati. Sedang di sisi lain, pihak petani menafikan hal itu. Alhasil, kasus ini dibawa ke meja hijau karena pesanan biji-bijian tidak kunjung diantarkan.



Kejadian ini GanSist, menggambarkan betapa pentingnya pemahaman yang jelas dan komunikasi yang efektif saat menggunakan emoji dalam konteks profesional. Emoji, meskipun merupakan bagian yang umum dari komunikasi sehari-hari kita, masih dapat menimbulkan ambiguitas dan kebingungan ketika digunakan dalam situasi bisnis serius.

Kasus ini melibatkan pengusaha pertanian Chris Achter yang didenda karena mengirimkan emoji jempol sebagai tanggapan terhadap foto kontrak pembelian rami. Sementara Achter beranggapan bahwa emoji tersebut hanya menunjukkan bahwa dia telah menerima kontrak, South West Terminal memahaminya sebagai persetujuan terhadap persyaratan kontrak. Kejadian ini mengindikasikan bahwa interpretasi emoji dapat bervariasi antara individu, dan dalam konteks hukum, hal ini dapat menyebabkan konsekuensi yang serius.

Pada akhirnya, hakim memutuskan bahwa emoji jempol dapat diartikan sebagai persetujuan isi kontrak dan dapat berfungsi sebagai pengganti tanda tangan. Ini menekankan pentingnya memahami implikasi hukum dan kejelasan komunikasi saat menggunakan emoji dalam situasi profesional. Meskipun kasus ini mungkin terlihat unik, hal ini memicu pertanyaan serius tentang bagaimana emoji digunakan dalam konteks hukum dan apakah interpretasi yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang tidak diinginkan.

Bagi GanSist semua, ini menjadi peringatan penting untuk berhati-hati saat menggunakan emoji dalam konteks profesional atau bisnis. Meskipun emoji dapat menyampaikan ekspresi dan emosi dengan cepat, mereka juga dapat menimbulkan ambiguitas dan kebingungan. Sebelum menggunakan emoji, penting untuk mempertimbangkan audiens, konteks, dan kemungkinan interpretasi yang dapat terjadi. Klarifikasi lebih lanjut atau penggunaan komunikasi tertulis yang lebih jelas mungkin diperlukan untuk memastikan pemahaman yang akurat.

Kasus ini juga menyoroti betapa pentingnya pemahaman dan kesepakatan yang jelas antara kedua belah pihak dalam kontrak bisnis. Komunikasi yang efektif, baik secara lisan maupun tertulis, adalah kunci untuk menghindari konflik dan kesalahpahaman di masa depan.

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, kejadian ini menjadi pengingat bahwa meskipun emoji dapat memberikan nuansa dan ekspresi tambahan dalam komunikasi, mereka juga memiliki potensi untuk menimbulkan kesalahpahaman yang mahal. Bijaklah dalam menggunakan emoji, terutama dalam konteks profesional, dan selalu berusaha untuk menjaga kejelasan dan pemahaman yang akurat dalam setiap komunikasi bisnis.

Bagaimana menurut kalian? Silahkan kasih tanggapan dan komentar dengan biijak! Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa di thread selanjutnya.

Narasi : Ulasan Pribadi

Sumber Referensi :

https://www.google.com/amp/s/inet.de...tusan-juta/amp

Copyright @albyabby912023, All right reserved.
Diubah oleh albyabby91 14-07-2023 02:21
shotgunBlues
MemoryExpress
laeliaa
laeliaa dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.4K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
marwangroove920Avatar border
marwangroove920
#1
Waduh. Bisa gitu ya emoticon-Takut
0
Tutup