Alih alih ingin mengobati hati dan pikiran dengan cara bersembunyi di balik kata - kata "menyendiri" si fulan tetap saja tidak mencapai apa yang di ingikan, apakah ketenangan, kenyamanan, atau harapan energi  bisa terisi kembali setelah sekian lamanya beraktifitas secara rutin atau menghilangkan kejenuhan karena masalah sosial dalam hidup  seperti pertemanan dan jiwa yang terkurung dalam ruangan 3 x 4 yang kita sebut kamar.


jujur saja si fulan tidak mendapat apa - apa setelah melakukan upaya penyelesaian keruwetan fakta hidup ini dinamis, malah cenderung membuat dia semakin gila dan semakin terpuruk bersama kepulan asap rokok dan data internet yang semakin lama semakin lambat.

setelah kata introvert populer di telinga masyarakat kita, banyak pengakuan terkhusus dari generasi milenium ini bahwa sanya mereka putus asa dengan kehidupan yang nelangsa, tanpa warna, penuh kebohongan dan kegagalan.

meskipun banyak buku motivasi sudah banyak dia cerna, tetap saja nampak dalam raut muka yang kian lama kian kusam terlihat keniscayaan akan melanjutkan kehidupan.

dalam keterbatasan media ini juga kemalasan yang terus menyelimuti nya karena fakta nya, di umur yang sudah tidak lagi muda dia tidak lebih hanya seonggok daging yang tergeletak di dalam ruangan 3x4 selama 23 jam dalam sehari, tanpa tuan tanpa tanah ( nganggur ), tanpa teman ataupun pasangan yang menyebabkan dia hampir lupa bahwa dia masih bisa merasakan sakit nya terjatuh dan tersayat, seolah olah dia berfikir bahwa dia terlahir sebagai manusia gagal.

tapi kemudian dia ingat, bahwa jalan yang dia pilih untuk menjauh dari makhluk lain adalah tanpa alasan dan tujuan, yang akhir nya meskipun sudah 1 tahun dalam kondisi "no life" dia tidak mendapat apa - apa.

si fulan pun tersadar bahwa ada yang salah dengan cara dia menjalani kesendirian yang harus nya mendapatkan pencerahan juga kebaikan untuk menjjalankan kehidupan yang masih cukup panjang sebagai seorang manusia.

kemudian dia pun ingat petuah seseorang yang menyadarkan bahwa "jika dalam kesendirian kamu merasa terpuruk, yakin lah kamu sedang tidak baik baik saja. yang harus nya kamu merasakan kenyamanan kebahagian ketika kamu dalam kesendirian dan tidak merasa kesepian".



dia mencoba merubah pola hidup nya karena dia tersadar hidup tidak seperti anime yang sering dia tonton. 

sedikit  demi sedikit dia mulai banyak membaca berbagai buku yang sangat berkaitan dengan minat dan bakat nya, dan hasil nya dia mulai merasakan perubahan, bahwa ada yang masuk kedalam otak kosong nya seperti sudah lama berpuasa dan terlepas dari dahaga fata morgana.

diapun banyak melakukan kegiatan meskipun masih dalam kehidupan kesendirian nya, dia melawan kemalasan yang selalu membuntuti agar diri nya tetap berkarya walaupun hanya  membuat beberapa tulisan yang sedikit lebih serius dari postingan sosial media.

seperti tersambar petir, ternyata dia menemukan kembali semangat untuk hidup walaupun hanya sebesar api lilin, tapi itu cukup membuat si fulan terpantik jiwa nya untuk terus memanfaat kan waktu agar lebih berguna dan menghasilkan sesuatu.

sampai disini kehidupan si fulan di bangun kembali, apakah akan tetap terpuruk dalam kesendirian, atau berjaya walau dalam kamar 3x4 nya.