Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

payungpromo2012Avatar border
TS
payungpromo2012
Makin Sengsara Wanita Afganistan Sebab Taliban Tutup Salon Kecantikan


Jakarta - 

Otoritas Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan memerintahkan salon-salon kecantikan dan salon rambut di seluruh Afghanistan harus ditutup. Tanpa menjelaskan alasan di balik keputusan itu, Taliban meminta agar penutupan dilakukan dalam kurun waktu satu bulan ke depan.

Larangan untuk salon kecantikan itu diumumkan juru bicara Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, Mohammad Sadeq Akif Muhajir, pada Selasa (4/7) waktu setempat. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut alasan larangan itu diberlakukan.

"Begitu mereka tutup, maka kami akan memberitahukan alasannya kepada media," ucap Muhajir dilansir AFP, Rabu (5/7/2023).

Dia menyebut bahwa salon-salon kecantikan telah diberi waktu untuk menutup bisnis mereka agar bisa menggunakan stok yang dimiliki tanpa memicu kerugian.

Salinan perintah yang dilihat AFP menyatakan bahwa larangan itu 'didasarkan pada instruksi lisan dari pemimpin tertinggi', yakni Hibatullah Akhundzada.

Baca juga: 5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

50 Ribu Perempuan Diprediksi Kehilangan Pekerjaan

Perintah itu otomatis akan memaksa penutupan ribuan bisnis yang dijalankan oleh perempuan. Kamar Dagang Kabul memperkirakan bahwa lebih dari 50.000 perempuan Afghanistan akan kehilangan pekerjaan.

"Saat ini ada sekitar 12.000 salon rambut perempuan yang beroperasi di Afghanistan," Abdul Latif Salehi, Direktur Eksekutif Kamar Dagang Kabul, mengatakan kepada DW, dikutp Sabtu (8/7/2023).

Salon-salon ini harus menutup pintunya secara permanen pada 26 Juli mendatang, menurut keputusan Taliban. Salon sering kali menjadi satu-satunya sumber pendapatan rumah tangga dan salah satu dari sedikit jalan yang tersisa bagi perempuan untuk bersosialisasi jauh dari rumah

Afghanistan menghadapi bencana kemanusiaan

Fatemah telah bekerja di salon sejak kematian kakaknya dalam serangan bunuh diri di Kabul.

"Saya menjadi satu-satunya pencari nafkah untuk keluarga saya yang beranggotakan lima orang. Sekarang saya sangat khawatir tentang apa yang akan terjadi pada saya dan keluarga saya ketika itu ditutup," katanya kepada DW.

Laleh, seorang penata rambut dari Herat, juga telah mengimbau Taliban untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka, dengan menunjukkan bahwa dia sejauh ini mematuhi semua aturan yang ditetapkan dan tidak melanggar Syariah atau hukum Islam.

"Saya mendesak Taliban untuk tidak membatasi lebih jauh hak-hak perempuan dan tidak membuat hidup mereka seperti neraka," katanya putus asa.

Baca juga: Taliban Kutuk Pembakaran Al-Qur'an di Swedia

Taliban Juga Larang Wanita Afghanistan Kuliah

Taliban sebelumnya menyerukan larangan nasional bagi perempuan Afghanistan berkuliah. Padahal pada awal tahun 2022, Taliban mengizinkan mahasiswi ke kampus.

Dilansir AFP, Rabu (21/12/2022), Taliban kini telah meningkatkan pembatasan segala aspek bagi perempuan. Taliban diketahui sangat menentang pendidikan modern, terutama untuk anak perempuan dan perempuan dewasa. Perempuan-perempuan di Afghanistan didorong untuk keluar dari pemerintahan.

Beberapa di antaranya mendapatkan pemotongan gaji. Mereka juga dilarang berpergian tanpa kerabat laki-laki dan diimbau untuk memakai pakaian tertutup, seperti mengenakan burqa.

Akibat larangan kuliah bagi wanita, Taliban dianggap mengabaikan sorotan internasional.

"Anda semua diinformasikan untuk segera melaksanakan perintah penangguhan pendidikan perempuan tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata surat yang dikeluarkan untuk semua universitas negeri dan swasta, yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Neda Mohammad Nadeem.

Baca juga: India Tangkap 3 Pegawai Pemicu Kecelakaan Kereta yang Tewaskan 275 Orang

Juru bicara Kementerian Pendidikan, Ziaullah Hashimi, mengonfirmasi perintah tersebut melalui pesan teks ke AFP. Larangan kuliah ini datang setelah ribuan perempuan mengikuti ujian masuk universitas pada 3 bulan yang lalu.

Setelah Taliban berkuasa, kampus dipaksa untuk menerapkan aturan baru, termasuk ruang kelas dan pintu masuk dipisahkan berdasarkan gender. Sementara perempuan hanya diizinkan untuk diajar oleh profesor wanita dan pria tua.

Sebagian besar, gadis di Afganistan dilarang mengenyam pendidikan sekolah menengah dan sangat dibatasi terkait penerimaan di universitas.

ane ga bisa banyak komen, pokoke keren, makin banyak wanita afganistan yang BULUK & THOLOL, makin sedikit kasus pemerkosaan, namun di sinyalir akan semakin banyak LGBT terselubung, terutama Gay, disebabkan kebebasan para pria di afganistan yang kebablasan.


Salam THOLOL emoticon-Imlek

https://news.detik.com/internasional...lon-kecantikan

Taliban memerintahkan agar salon kecantikan di Afghanistan ditutup dalam kurun waktu sebulan. Sebanyak 50 ribu perempuan diperkirakan kehilangan pekerjaan.
agam69
sukakuda
jiresh
jiresh dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.5K
81
Thread Digembok
Tampilkan semua post
chenobixAvatar border
chenobix
#33
Agamanya apa? 🤭🤭🤭
vizum78
bukan.bomat
bukan.bomat dan vizum78 memberi reputasi
2
Tutup